MATARAM, KOMPAS — Kementerian Pariwisata menggelar lokakarya internasional bertajuk ”Implementasi Ekonomi Biru di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika” dan Sail to Indonesia Rally 2018 di Lombok, Senin (17/9/2018).
Kegiatan itu menjadi bagian dari upaya pemulihan pariwisata di Lombok setelah dilanda gempa bumi.
”Kedatangan warga negara asing dan lokal menunjukkan bahwa kebangkitan pariwisata di Lombok mulai terlihat,” kata Penasihat Kehormatan Menteri Pariwisata Indroyono Soesilo di Mandalika.
Sail to Indonesia Rally diikuti sekitar 50 kapal pesiar dari sejumlah negara. Mereka bersandar di Pantai Medana Bay Marina, Lombok Utara, selama dua hari. Mereka juga akan makan bersama pengungsi di sekitar kawasan itu. ”Lombok tetap dikunjungi wisatawan meskipun baru saja terjadi gempa,” kata Indroyono.
Menurut dia, pariwisata di Lombok perlu segera bangkit. Kedatangan wisatawan dan agenda-agenda internasional di Lombok akan membuka mata wisatawan bahwa kondisi di Lombok sudah aman untuk kembali dikunjungi.
”Kami sangat berkepentingan pariwisata Lombok Barat pulih. Sekitar 60 persen potensi PAD (Pendapatan Asli Daerah) Lombok Barat dari hotel, restoran, dan perdagangan di obyek wisata Senggigi,” ujar Fauzan Khalid, Bupati Lombok Barat.