MALANG, KOMPAS – Ratusan orang berkumpul di Lapangan Rampal Kota Malang, Jawa Timur, 13-15 September 2018 dalam Jambore Indonesia Bersih dan Bebas Sampah 2018. Semangat bebas sampah disepakati harus menjadi bagian dari pendidikan karakter bangsa. Saat ini, pemerintah menanti kesiapan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSA) di mana akan mengubah sampah menjadi energi listrik.
Hal itu dikatakan Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Danis Hidayat Sumadilaga, Kamis (13/9/2018), dalam sambutannya di pembukaan Jambore Indonesia Bersih dan Bebas Sampah 2018. Sekitar 500-an orang pegiat lingkungan hidup dari seluruh penjuru nusantara, hadir sebagai peserta.
“Dalam jambore ini ada 13 isu diangkat termasuk tema kali ini adalah pembiayaan pembangunan dan keberlanjutan pengelolaan persampahan. Namun yang terpenting adalah menjadikan semangat bebas sampah sebagai bagian dari pendidikan karakter,” kata Danis.
Penanganan persampahan menurut Danis untuk memenuhi target tahun 2025, di mana harus bisa melakukan 30 persen pengurangan sampah dan 70 persen pengolahan sampah. “Kami menginisiasi aspal dari plastik. Plastik kresek yang tidak bernilai, dicacah, dicampur dengan campuran tertentu, ini akan membuat aspal semakin stabil. Hal itu sudah dikembangkan di Makasar, Surabaya, dan Jakarta. Namun setelah itu berjalan, rupanya terjadi kekurangan sampah plastik. Itu sebabnya kini kami terus menginisiasi agar sampah plastik bisa diolah,” kata Danis.
Salah satu cara mendorong pengolahan sampah plastik menurut Danis adalah Kementerian PUPR membuat mesin pencacah plastik. “Kami sudah melakukan uji coba dan berasil. Kini kami sedang membuat 1.000 mesin pencacah, dan nantinya akan membeli sampah plastik, dengan azas manfaat,” katanya.
Selain mengolah sampah plastik, Danis mengatakan bahwa saat ini pemerintah mempunyai program mengubah sampah menjadi energi. “Ada 12 kota sudah disiapkan untuk itu. Kota yang sudah dalam proses penyiapan misalnya di TPA Suwung, Denpasar. Ini TPA-nya kami rapikan, dan sekarang proses tender untuk membuat PLTSA (pembangkit listrik tenaga sampah). Nanti selanjutnya akan ada tahap 2 di Kementerian ESDM, dan akan dikerjasamakan dengan swasta untuk proses mengubah sampah di sana menjadi listrik,” kata Danis.
Adapun 12 kota untuk proyek percontohan pengembangan PLTSA adalah DKI Jakarta, Tangerang, Tangerang Selatan, Bekasi, Bandung, Semarang, Solo, Surabaya, Makasar, Denpasar, Palembang, dan Manado.
Penanggung jawab Jambore Indonesia Bersih dan Bebas Sampah 2018 Mohamad Bijaksana Junerosano mengatakan, jambore akan menghasilkan berbagai rekomendasi pada pemerintah untuk pengolahan sampah. “Kami menyerukan dua hal yang harus nyambung yaitu antara pendidikan karakter tentang sampah serta penegakan hukum. Bagaimana membuat ekosistem pengelolaan sampah yang baik, yang terhubung dengan program pemerintah, sehingga penanganan dan pengolahan sampah menjadi berkelanjutan,” katanya.