Mendesak, Inventarisasi dan Digitalisasi Naskah Kuno
Oleh
ERWIN EDHI PRASETYA
·2 menit baca
SOLO, KOMPAS — Inventarisasi dan digitalisasi naskah-naskah kuno dan langka yang tersebar di banyak daerah mendesak dilakukan. Ini penting untuk menjaga naskah-naskah itu agar tidak hilang.
”Langkah mendesak pertama yang harus dilakukan adalah inventarisasi untuk menjaga jangan sampai ada yang hilang,” kata John Paterson, pendiri Yayasan Sastra Lestari, di sela-sela kegiatan Gelar Pustaka dan Arsip Solo 2018 yang diselenggarakan Pemerintah Kota Solo di Solo, Jawa Tengah, Jumat (14/9/2018).
John mengatakan, banyak perpustakaan, selain Perpustakaan Nasional, yang memiliki koleksi pustaka berharga. Pura Mangkunegaran, Keraton Surakarta, Keraton Yogyakarta, dan Paku Alaman, misalnya, memiliki koleksi pustaka yang baik sehingga harus dapat dijaga kelestariannya.
Di tingkat pusat, menurut John, pelestarian naskah-naskah kuno yang dilakukan Perpustakaan Nasional sudah maju dan baik. Namun, banyak perpustakaan daerah belum memiliki kemampuan seperti Perpustakaan Nasional. Karena itu, pemerintah pusat diharapkan memberi dukungan dan perhatian lebih terhadap upaya pelestarian naskah-naskah kuno dan langka di daerah.
Selain inventarisasi, John mengingatkan, penting dilakukan digitalisasi. Dengan demikian, naskah-naskah kuno dapat diakses oleh generasi muda. ”Warisan budaya bangsa ini kaya sekali, tetapi aksesnya tidak mudah. Karena itu, perlu digitalisasi agar koleksi itu bisa diakses siapa pun melalui internet,” katanya.
John mengatakan, Yayasan Sastra Lestari sejak 1997 telah ambil bagian dalam upaya pelestarian naskah kuno atau karya sastra dan buku langka, terutama sastra Jawa. Sekitar 3.000 karya telah disalin ke teks digital dan sebanyak 20 juta kata telah dialihaksarakan dari aksara Jawa ke aksara Latin yang ditampilkan persis sesuai sumbernya. Selain itu juga memotret naskah-naskah kuno tersebut sebagai bagian dari digitalisasi.
Secara terpisah, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Solo Sis Ismiyati mengatakan, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Solo meluncurkan aplikasi Isolo, yakni aplikasi perpustakaan digital yang bisa diunduh menggunakan telepon cerdas. Melalui aplikasi berbasis sistem operasi Android ini, masyarakat bisa mengakses koleksi buku digital menggunakan gawai di mana pun.
Untuk sementara ada sekitar 1.000 buku yang bisa diakses melalui aplikasi Isolo. Koleksi buku digital yang disediakan dalam Isolo akan terus ditambah. ”Perkembangan teknologi informasi semakin maju, perpustakaan harus membuka diri dan harus mengikuti perkembangan tersebut,” katanya.