Kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani Telah Kosong, 1.226 Pendaki Dievakuasi
Oleh
DEONISIA ARLINTA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Balai Taman Nasional Gunung Rinjani telah mengeluarkan data resmi terkait jumlah pendaki telah dievakuasi dari kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Dari data tersebut tercatat sebanyak 1.226 pendaki yang telah dievakuasi. Jumlah tersebut terdiri dari 696 orang warga negara asing (WNA) dan 530 orang warga negara Indonesia (WNI). Selain itu, satu jenazah asal Makasar juga telah dievakuasi oleh tim evakuasi gabungan.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran pers, Selasa (31/7/2018) malam, menyampaikan, 1.226 pendaki berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat. "Semua telah keluar dari kawasan TNGR (Taman Nasional Gunung Rinjani)," katanya.
Evakuasi pascagempabumi 6,4 SR yang mengguncang Lombok dilakukan selama tiga hari, yaitu mulai Minggu (29/7/2018) sampai Selasa (31/7/2018). Pada Minggu, sebanyak 669 orang yang dievakuasi (507 orang WNA dan 162 orang WNI).
Pada Senin (30/7/2018) sebanyak 543 orang pendaki yang dievakuasi, yaitu 189 orang WNA dan 354 orang WNI. Evakuasi yang dilakukan selama dua hari ini menggunakan jalur darat.
Kemudian, pada Selasa, tim evakuasi gabungan berhasil mengevakuasi 14 orang WNI dan 1 jenazah pendaki asal Makassar. Korban meninggal ini diduga meninggal dunia akibat tertimpa material longsoran bebatuan ketika beranjak dari Danau Segara Anak saat gempabumi. Dalam proses evakuasi, tiga helikopter milik BNPB, TNI AD dan PT AMNT disiapkan.
Pada Selasa pagi, 3 orang WNI dievakuasi menggunakan helikopter karena korban masih trauma dengan guncangan gempa dan pertimbangan kondisi kesehatan. Sedangkan 11 orang WNI lainnya, dievakuasi melalui jalur darat dan tiba di Posko Terpadu Sembalun dengan selamat.
Untuk satu jenazah dievakuasi dengan helikopter dan mendarat di Lapangan Camat Sembalun pada pukul 11.25 WITA. Jenazah langsung dibawa ke RS Bhayangkara Mataram.
Dalam proses evakuasi, sebanyak 244 orang tim SAR gabungan dari Basarnas, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), TNI, Polri, Dalmas, Mapala, tenaga medis, SAR Unit, dan relawan disiagakan.
"Menurut laporan dari BTNGR, saat ini kawasan TNGR telah kosong dari pengunjung. Artinya sudah tidak pengunjung yang berada di kawasan TNGR. Semua pengunjung dari mancanegara telah dievakuasi dengan selamat," ujar Sutopo.
Hingga saat ini kawasan TNGR masih ditutup untuk pendakian dan wisata. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) bersama BTNGR akan melakukan pemantauan di lapangan terkait ancaman longsor di jalur pendakian Sembalun dan Senaru. Adanya gempa-gempa susulan yang masih berlangsung dikhawatirkan juga dapat memicu longsor.
Setidaknya, sudah terjadi 346 kali gempa susulan hingga 31/7/2018 pukul 10.00 WIB tadi. Intensitas gempa makin mengecil. Oleh karena itu kawasan TNGR masih ditutup hingga waktu yang belum ditentukan.