JAYAPURA, KOMPAS - Pemilihan bupati dan wakil bupati susulan yang diikuti dua pasangan calon di Kabupaten Paniai, Provinsi Papua, tetap terlaksana pada Rabu (25/7/2018) ini. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Papua telah merampungkan distribusi logistik ke 23 distrik.
Ketua KPU Papua Theodorus Kosay menyampaikan hal itu saat dihubungi dari Jayapura, Senin (23/7/2018).
Theodorus mengatakan, pihaknya tetap berkomitmen menyelenggarakan Pilkada di Paniai walaupun masih mendapat ancaman dari sekelompok warga.
Diketahui pelaksanaan pemilihan bupati dan wakil bupati di Paniai terpaksa tertunda sejak 27 Juni 2018. Sebanyak 100.843 pemilih di 266 TPS yang tak bisa menentukan pemimpin di daerahnya.
Hal ini disebabkan adanya aksi protes sekelompok masyarakat yang menolak kandidat petahana Hengky Kayame-Yehezkiel Tenouye sebagai peserta pilkada. Hal ini karena Hengky dinilai telah pailit berdasarkan putusan Pengadilan Niaga Makassar.
Massa hanya menginginkan calon tunggal dalam pilkada di Paniai, yakni Meki Nawipa-Oktovianus Gobay. Namun, KPU Pusat tetap meloloskan Hengky Kayame berdasarkan putusan Panwaslu Paniai. Hengky dianggap membayar utangnya kepada pihak penggugat.
"Kami telah menyelesaikan tahapan distribusi logistik. Tak boleh ada pihak mana pun yang menghalangi agenda nasional ini, " kata Theodorus.
Ia pun menyatakan KPUD Papua berkoordinasi dengan aparat kepolisian setempat agar pelaksanaan pilkada di seluruh TPS berjalan lancar dan aman.
"Kami telah meminta aparat kepolisian memperketat pengamanan di setiap TPS. Hal ini untuk mengantisipasi adanya aksi untuk menggagalkan pemungutan suara, " tambahnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk mengamankan pelaksanaan pilkada di Paniai berjalan aman dan demokratis.
"Kami menerjunkan sebanyak 1.011 personel ke Paniai. Selain itu, sebanyak lima pejabat utama Polda Papua telah berada di sana. Hal ini adalah bukti keseriusan kami untuk menjaga keamanan dalam pilkada yang terakhir di Papua, " tegasnya.