Polisi Antisipasi Kemungkinan Gerak Teroris ke Jateng
Oleh
WINARTO HERUSANSONO
·2 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Inspektur Jenderal Condro Kirono menegaskan, pihaknya telah memperketat pengamanan dan meningkatkan pemantauan terhadap orang asing untuk mendeteksi terduga teroris masuk ke wilayah Jawa Tengah. Hal itu terkait aksi terorisme yang melakukan peledakan dengan sasaran anggota polisi di Bangil, Pasuruan, Jawa Timur.
”Identitas pelaku teroris yang kabur itu sudah disebarluaskan melalui media sosial dan selebarannya telah berada di kantor polsek di seluruh Jawa Tengah. Kami juga bertukar informasi dengan Polda Jatim dan jajaran TNI, baik di Kodam Diponegoro maupun kesatuan lain antarprovinsi,” tutur Condro di sela-sela silaturahim dengan jajaran media massa di Semarang, Jateng, Jumat (6/7/2018). Acara tersebut juga dihadiri Panglima Kodam IV/Diponegoro Mayjen TNI Wuryanto bersama jajaran pejabat tinggi Kodam Diponegoro.
Menurut Condro, seluruh jaringan teroris di Jateng sudah terdeteksi. Saat ada teroris yang lari dari Jatim, sebagai daerah yang berdekatan, Jateng mesti siaga. Kantong-kantong jaringan kelompok garis keras dipantau ketat.
Untuk itu, lanjut Condro, pihaknya sangat mengharapkan peran masyarakat bersama ketua rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW) saling bekerja sama memantau setiap kedatangan tamu asing, terutama yang menginap, supaya segera dilaporkan kepada petugas bintara pembina desa (babinsa) setempat.
Kagum
Sementara itu, saat memberikan sambutan pada acara silaturahim tersebut, Condro kagum pada kinerja wartawan media cetak ataupun media elektronik. Mereka sejak pagi sudah merancang isu-isu apa yang menarik untuk diliput dan dipublikasikan mengingat persaingan dengan media sosial sangat ketat. Tak heran, sejak pagi wartawan sudah memilah dan merancang informasi menarik yang disukai pembaca dan pendengar.
”Dari pola kerja itu, saya berharap bisa ditiru petugas di Biro Humas Polda ataupun Dinas Penerangan Kodam yang selalu bisa menyiapkan kabar yang baik untuk konsumsi media. Bahkan, kalau ada wartawan datang, temui mereka supaya ditanya butuh berita apa, supaya lembaga Polri dan TNI bisa menyiapkan,” ujarnya.
Saat ini, menurut Condro, masyarakat butuh keterbukaan. Keterbukaan hanya bisa diraih melalui media massa. Oleh karena itu, institusi Polri dan TNI harus terbuka supaya media massa juga bisa memperhatikan kegiatan apa saja yang telah dikerjakan. Dengan begitu, hal itu tentu akan meningkatkan kepercayaan masyarakat atas lembaga Polri dan TNI.
Pada kesempatan itu pula, Wuryanto didaulat merayakan ulang tahunnya yang ke-57. Wuryanto, jenderal TNI lulusan Akademi Militer 1986, memperoleh hadiah berupa kado lukisan karikatur yang menggambarkan sosok dirinya.
Wuryanto mengatakan, hadiah pada peringatan HUT dirinya itu benar-benar kejutan. Meski dia berulang tahun pada 4 Juli, ternyata wartawan tidak lupa. Oleh karena itu, pihaknya sangat berterima kasih.