Pasokan Listrik Lancar, Ujian Berbasis Komputer di Riau dan Kepri Lancar
Oleh
Syahnan Rangkuti
·3 menit baca
PEKANBARU, KOMPAS — Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer tingkat sekolah menengah atas di wilayah Provinsi Riau dan Kepulauan Riau hingga hari kedua, Selasa (10/4/2018), secara teknis berlangsung lancar.
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Wilayah Riau dan Kepri dinilai berhasil menyediakan listrik yang stabil sehingga gangguan pada komputer yang digunakan untuk ujian dapat diminimalisasi.
Sampai Selasa ini, belum ada komplain dari kepala sekolah di Riau dan Kepri tentang ketersediaan listrik di seluruh sekolah.
”Semuanya berjalan lancar. Semoga kondisi ini terus berlangsung sampai UNBK berakhir,” kata Manajer SDM Umum PT PLN Wilayah Riau dan Kepri Dwi Suryo Abdullah di Pekanbaru, Selasa siang.
Menurut Dwi, enam pekan sebelum UNBK, pihaknya telah melakukan perbaikan jaringan menuju sekolah-sekolah yang akan melaksanaan UNBK.
PLN melakukan inspeksi jalur; mengurangi potensi gangguan, seperti memotong cabang pohon yang terlalu dekat dengan kabel listrik; mengetatkan ikatan insulator; dan pemeliharaan jaringan.
”Menteri Pendidikan memang menyurati Dirut PLN agar mendukung UNBK. Tembusan surat itu kepada gubernur dan bupati/wali kota. Kami di sini juga mendapat surat yang sama dari kepala dinas pendidikan. Upaya itu telah kami lakukan dan alhamdulillah lancar,” katanya.
Selain memperbaiki dan memelihara jaringan, kata Dwi, pihaknya juga menyediakan dua tim siaga di setiap rayon PLN. Satu tim berkeliling ke sekolah dan satu tim lainnya siaga di posko kantor rayon. Tim siaga siap menerima panggilan dari sekolah yang mendapat gangguan.
”Kami juga memanfaatkan media sosial dengan sekolah sehingga kalau ada kejadian dapat segera diatasi. Kalau perbaikan tidak bisa cepat dilakukan, sebagian sekolah menyediakan genset yang sudah kami cek kondisi mesinnya sebelum pelaksanaan UNBK. Bagi sekolah yang tidak punya, kami siapkan genset pinjaman dari PLN,” kata Dwi.
Tentang ketersediaan daya listrik di Riau, kata Dwi, tidak ada masalah. Beban puncak Riau saat ini mencapai 615 megawatt pada malam hari. Adapun pada siang hari hanya 490-500 MW.
Kapasitas terpasang listrik dari pembangkit yang berlokasi di Riau mencapai 575 megawatt dan tambahan sekitar 90 MW dari sistem interkoneksi Sumatera.
Untuk wilayah Kepulauan Riau, ujar Dwi, juga tidak ada gangguan berarti selama dua hari ini. Pada Senin kemarin sempat terjadi gangguan arus listrik di wilayah Tanjung Pinang, tetapi waktu padam tidak pada saat siswa sedang melakukan ujian.
Secara terpisah, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Riau Indra Agus mengungkapkan, selama dua hari pelaksanaan UNBK, nyaris tidak ada kendala teknis di lapangan. Kalaupun ada gangguan, cepat diatasi dan ujian tetap berlangsung lancar.
”Pada Senin pagi terjadi gangguan server di SMA Negeri 8 Pekanbaru, dan ujian sempat ditunda sebentar. Namun, karena di sekolah ada cadangan server, ujian langsung dapat dimulai lagi,” kata Indra.
Menurut Indra, jumlah siswa tingkat SMA di Riau yang mengikuti ujian nasional mencapai 65.000 siswa. Sebanyak 46.000 siswa mengikuti ujian dengan sistem berbasis komputer, tetapi sisanya 19.000 orang masih ujian dengan menggunakan kertas dan pensil.
Laporan Dinas Pendidikan Riau, pelaksanaan UNBK tingkat SMK se-Riau sudah selesai dilaksanakan pada pekan lalu. Terdapat kendala teknis di SMK 2 Mandau, Kabupaten Bengkalis, dan SMKN I Pangkalan Kerinci, Pelalawan, sehingga ujian terganggu. Untuk mengatasi persoalan, pihak dinas pendidikan sudah menyiapkan jadwal ujian susulan.