Dua Hari Berlalu, Enam Pemancing Belum Juga Ditemukan
Oleh
Lukas Adi Prasetya
·2 menit baca
SANGATTA, KOMPAS — Hingga Selasa (13/2) atau hari kedua setelah tabrakan kapal tunda penarik ponton batubara dengan kapal nelayan, enam korban yang dinyatakan hilang belum ditemukan. Polisi masih menyelidiki kasus tersebut. Klakson kapal tunda itu diketahui tidak berfungsi.
”Klakson di tugboat (kapal tunda) ini ternyata rusak, tidak berfungsi. Kondisi ini jadi salah satu faktor. Adapun lampu kapal tunda itu diketahui berfungsi,” kata Ajun Komisaris Yuliansyah, Kasatreskrim Polres Kutai Timur, Selasa petang.
Seperti diketahui, kapal tunda Biak VI penarik ponton batubara Jaya Pratama Abadi II bertabrakan dengan kapal nelayan Tarawani Baru, yang dinaiki tujuh pemancing di Perairan Tanjung Mangkaliat, Kabupaten Kutai Timur, Kaltim, Minggu (11/2) dini hari.
Satu orang selamat, yakni Sukri (57). Enam lainnya masih dicari hingga Selasa petang ini, yakni Jakaria (56), Kardi (45), Marten alias Opa, Sino, Rustam, dan seorang lagi berumur 30-an tahun yang masih belum diketahui namanya.
Baharudin, pengemudi kapal tunda beserta dua kru tongkang (ponton) tersebut, Sultan bin Soso, dan Japaris sudah dimintai keterangan. Kapal tunda ini diketahui berlayar dari Semarang menuju Tanjung Selor, Bulungan, Kaltara. Ponton yang ditarik tidak bermuatan batubara.
Tabrakan diperkirakan terjadi pukul 02.00 Wita, Minggu (11/2). Saat itu tujuh orang di kapal Tarawani Baru ini sedang memancing, lokasinya sekitar 3 mil (atau 5 km) dari pantai. Sementara tugboat melaju dengan kecepatan normal, menarik ponton yang tak bermuat.
”Kapal nelayan ini ada lampunya sehingga dilihat oleh pengemudi kapal tunda. Namun, klaksonnya bisa dibunyikan sehingga kapal tunda hanya memberi isyarat lampu dim. Kapal tunda bisa menghindari kapal pemancing ini, tapi pontonnya menyenggol kapal,” ujar Yuliansyah.
Kapal nelayan itu pun hancur ditabrak ponton. Ketujuh pemancing tercebur ke laut. Sampai Selasa petang, hanya satu yang selamat yakni Sukri, karena ditolong warga yang kebetulan melintas dengan kapal.
“Mereka (pemancing) ini kemungkinan besar tak memakai baju pelampung. Tentang baju pelampung ini, kebanyakan pemancing ya biasanya tidak memakai saat di atas kapal,” kata Yuliansyah.
Gusti Anwar Mulyadi, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan atau Basarnas Balikpapan, mengutarakan, pencarian yang dilakukan sepanjang Selasa ini, hingga pukul 18.00 Wita, nihil. ”Operasi akan dilanjutkan Rabu pagi,” ujarnya.