SURABAYA, KOMPAS — Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini akan meluncurkan bus yang menggunakan pembayaran dari sampah plastik. Langkah ini ditempuh untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan sampah plastik yang tidak bisa terurai.
”Menurut rencana, dalam waktu dekat 10 bus milik Pemkot Surabaya akan melayani rute dari arah utara-selatan Surabaya menggunakan pembayaran dengan sampah plastik, bukan uang,” kata Risma, Kamis (1/2) di Surabaya, Jawa Timur.
Dinas Perhubungan Surabaya masih mengkaji rute bus tersebut. Sesuai rencana, waktu tunggu antarbus tidak lebih dari 10 menit agar diminati warga. Penumpang laki-laki dan perempuan juga dipisah untuk memberikan kenyamanan bagi penumpang.
Menurut Risma, inovasi itu dilakukan untuk mengajak warga tidak membuang sampah plastik sembarangan. Sebab, sampah plastik jika dibuang di sembarang tempat tidak akan terurai dengan tanah, berbeda dengan sampah organik.
Adapun dalam sehari, sampah yang dihasilkan 3 juta warga Surabaya sebanyak 2.900 ton per hari. Namun, hanya 1.500 ton sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir Benowo.
”Sebanyak 60 persen sampah yang dibuang ke TPA Benowo adalah sampah plastik,” kata Risma.
Sebanyak 60 persen sampah yang dibuang ke TPA Benowo adalah sampah plastic.
Adapun sisanya sebanyak 1.400 ton diolah warga. Mereka memanfaatkan sampah untuk dijual ke bank sampah dan didaur ulang menjadi pupuk dan hasil kerajinan yang memiliki nilai ekonomi.