PENAJAM, KOMPAS — Maskur (49), warga Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, yang diserang buaya di Sungai Tembuni akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal, Kamis (19/10). Maskur dicari sejak Rabu (18/10) sore.
”Korban sudah ditemukan, tidak jauh dari lokasi saat kejadian kemarin sore. Ada beberapa luka di tubuhnya, seperti goresan di bagian paha dan mata,” ujar Nurlaila, Kepala Subbidang Logistik dan Peralatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Penajam Paser Utara, Kamis sore.
Dari luka-luka tersebut, Nurlaila cukup yakin kematian korban disebabkan karena gigitan buaya. ”Ancaman di sungai yang juga merupakan kawasan bakau tersebut hanya dari buaya. Bagaimana korban terseret dan tenggelam, saya yakin juga hanya bisa disebabkan buaya,” kata Nurlaila.
Maskur, warga RT 003 Kelurahan Pantai Lango, Kecamatan Penajam, diserang buaya ketika memasang jaring ikan di Sungai Tembuni. Saat itu, Maskur bersama dua anaknya, Ari (28) dan Pepen (29). Disaksikan anaknya, mendadak Maskur terlihat ditarik dari dalam sungai.
”Sungai itu dan semua sungai di kawasan tersebut bisa dibilang adalah sarang buaya muara. Namun, sungai-sungai ini juga untuk menjaring ikan. Beranjak dari kejadian ini, kami mengimbau masyarakat lebih berhati-hati,” kata Nurlaila.
Berdasarkan catatan Kompas, ada beberapa kejadian orang diserang buaya. Yang terakhir, terjadi pertengahan September lalu. Warga yang mengaku pawang buaya, Supriyanto (38), diserang buaya di Sungai Galendrong, Muara Jawa, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Ada warga yang sempat merekam detik-detik Supriyanto tertarik dari dalam sungai dan lalu mengunggahnya di Youtube. Supriyanto berniat mencari Arjuna (16) yang hilang sebelumnya di sungai itu dan juga diserang buaya. Supriyanto sudah dilarang terjun ke sungai, tetapi nekat.