TEMANGGUNG, KOMPAS — Luas areal tanaman tembakau di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, mulai menyusut. Sebagian petani melakukan diversifikasi dan menanam beragam jenis tanaman lain di areal tembakau.
”Di areal tembakau, saat ini petani mulai menyisakan sebagian lahannya untuk ditanami beragam jenis tanaman lain, seperti kopi dan aneka jenis hortikultura,” ujar Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Temanggung, Jumat (6/10).
Tahun lalu, luas areal tembakau di Kabupaten Temanggung terdata mencapai 17.021 hektar dan tahun ini berkurang menjadi 16.194,6 hektar.
Inisiatif petani untuk mulai melakukan diversifikasi ini, menurut dia, dipicu oleh kondisi cuaca tidak menentu yang akhirnya berdampak pada gagal panen seperti pada tahun 2016. Ditambah lagi harga tembakau juga tidak stabil dan naik turun tergantung pada pabrik rokok.
Untung mengatakan, pihaknya juga mendukung upaya diversifikasi tersebut dengan terus melakukan program konservasi lahan tembakau dengan diversifikasi tanaman selama lima tahun terakhir.
Tahun ini, menurut dia, program konservasi dengan diversifikasi tanaman dilakukan di 100 hektar lahan. ”Ke depan, kami berharap program konservasi dengan diversifikasi tanaman ini bisa dilakukan di areal yang semakin luas,” ujarnya. Dalam program tersebut, Pemerintah Kabupaten Temanggung membagikan bantuan bibit tanaman kopi.
Untung mengatakan, program konservasi lahan ini sengaja dilakukan sebagai bagian dari upaya agar petani secara perlahan mulai mengurangi kebiasaan menanam tembakau. ”Kami memang tidak bisa melarang petani untuk menanam tembakau. Namun, dengan adanya program diversifikasi ini, kami berharap petani bisa melihat dan memutuskan sendiri bahwa ada banyak pilihan tanaman lain yang relatif lebih menguntungkan untuk ditanam,” ujarnya.
Tuhar, Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia Kecamatan Kledung, mengatakan, diversifikasi tanaman di areal tembakau telah dilakukan petani di Kecamatan Kledung selama lima tahun terakhir.
”Banyak petani, terutama petani muda, kini menganggap tembakau bukan lagi tanaman yang menjanjikan. Mereka sudah jemu dipermainkan oleh kondisi cuaca dan pabrik,” ujarnya. Di Desa Tlahab, desa tempat tinggal Tuhar, persentase petani yang sudah melakukan diversifikasi sekitar 70 persen.
Di Kecamatan Kledung, tanaman yang banyak ditanam di sela-sela tembakau adalah kopi. Namun, sebagian lainnya menanam beragam tanaman lain, seperti cabai dan bawang putih.