BANTUL, KOMPAS — Festival Kesenian Yogyakarta, yang tahun ini memasuki penyelenggaraan ke-29, diharapkan bisa ”naik kelas” menjadi festival berskala internasional. Festival tersebut juga diharapkan bisa terus berinovasi sehingga terus menjadi festival kebanggaan masyarakat Yogyakarta.
”Saya berharap event ini nantinya bisa berkelas nasional dan bahkan internasional,” ujar Wakil Kepala Dinas Kebudayaan DIY Singgih Raharjo dalam pembukaan pasar seni Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY) Ke-29, Kamis (27/7) malam, di Planet Pyramid, Kabupaten Bantul, DIY.
FKY merupakan festival kesenian yang digelar di Yogyakarta sejak tahun 1989. Tahun ini, festival tersebut mengambil tema ”Umbar Mak Byarr!” dan digelar pada 27 Juli hingga 13 Agustus. Festival tersebut akan menampilkan beragam jenis kesenian, mulai dari seni pertunjukan, seni rupa, hingga sastra.
Singgih menyatakan, perjalanan FKY sudah cukup panjang karena sudah digelar sebanyak 29 kali. Oleh karena itu, penyelenggaraan festival tersebut diharapkan terus berkembang menjadi lebih menarik. ”Saya berharap, FKY tidak hanya berhenti menjadi seperti ini saja,” katanya.
Ketua Umum FKY Ke-29 Roby Setiawan menyebutkan, FKY tahun ini mencoba memberi sesuatu yang berbeda kepada masyarakat, terutama dari segi tempat. Sepanjang 29 kali penyelenggaraannya, memang baru tahun ini FKY dipusatkan di Bantul.
Selain menampilkan sejumlah seniman dari Indonesia, FKY Ke-29 juga menampilkan sejumlah seniman dari luar negeri, yakni Jennifer Rose dari Amerika Serikat, yang akan menampilkan pertunjukan tari dan musik, kelompok musik elektronik Samifati asal Perancis, serta kelompok gamelan Siswo Sukro asal Inggris.