Jourdy Pranata, pemeran Pram, tokoh utama ”Kukira Kau Rumah”, menganggap film itu membawa kesehatan mental sebagai pesan terpentingnya. Aktor yang juga presenter itu mengamati upaya mengatasi emosi penderita bipolar.
Oleh
DWI BAYU RADIUS
·2 menit baca
Jourdy Pranata mendapati banyak tantangan memerankan Pram, anak tunggal yang kesepian karena krisis komunikasi dengan orangtuanya. Tokoh utama Kukira Kau Rumah itu mahir bermain gitar, piawai bernyanyi, dan harus mengayomi gadis yang disukainya dalam mengatasi gangguan mental.
”Aku jadi lumayan sadar soal kesehatan mental waktu shooting. Di lingkungan pribadiku, ada orang yang mengalaminya,” ujar Jourdy di Jakarta, Rabu (16/3/2022). Ia pun mengamati upaya-upaya untuk meredakan emosi penderita bipolar tersebut.
”Mereka yang tampak baik-baik saja belum tentu mentalnya demikian. Seperti Pram, tinggal di rumah besar. Sepeda motornya bagus, tapi (jiwanya) kosong,” kata Jourdy. Bukan hanya materi yang dibutuhkan, melainkan juga uluran tangan. Masalah penderita bipolar perlu didengarkan.
Pram mendekati mahasiswi yang kucing-kucingan dengan ayahnya untuk kuliah dan bernyanyi di kafe. Pasangan yang sedang kasmaran itu bersikukuh menempuh aral melintang. ”Kalau Kukira Kau Rumah diwakili dengan satu kata, aku pilih tragis. Kata lainnya, hangat. Jadi, tragis tapi hangat,” ujarnya.
Jourdy mengakui alur Kukira Kau Rumah cukup berat, namun ia meyakini film itu disukai karena dikemas dengan kekeluargaan dan persahabatan. ”Pesan terpenting Kukira Kau Rumah, jangan menganggap remeh kesehatan mental. Penanganannya juga perlu diketahui,” ucapnya.
Selama 14 hari shooting pada tahun 2020, Jourdy bersama pemain-pemain lain mengulik karakter yang sulit ditampilkan sehingga lebih ringan melakoni adegan. ”Tadinya berat, jadi menyenangkan. Semua energinya menyatu. Pengalaman yang luar biasa,” katanya.