Erna Santoso, Menyebarkan Misi Damai sejak Dini

Artis senior Erna Santoso (65) sibuk keliling daerah di Indonesia. Ia berupaya menyebarkan misi damai kepada anak-anak.

KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI

Artis senior Erna Santoso saat diwawancara di Keraton Kacirebonan, Kota Cirebon, Jawa Barat, Selasa (8/2/2022).

Empat tahun terakhir, artis senior Erna Santoso (65) sibuk keliling daerah di Indonesia. Ketua Umum Yayasan Peduli Anak Indonesia ini berupaya menyebarkan misi damai kepada anak-anak melalui cara kreatif.

Seperti siang itu, Selasa (8/2/2022), pihaknya menggelar lomba menggambar bertema ”Perdamaian Dunia” di Keraton Kacirebonan, Kota Cirebon, Jawa Barat. Selain Sultan Kacirebonan Pangeran Abdul Gani Natadiningrat, sekitar 100 siswa dari sejumlah sekolah juga turut serta.

”Kita menyebarkan misi damai sejak dini kepada anak-anak. Salah satu cara yang mudah adalah lomba menggambar. Kalau kita hanya pidato saja, (pemahaman perdamaian) itu enggak masuk,” ungkapnya.

Baca juga: Christine Hakim, Pengalaman Menampung Orang Telantar

Bagi pemeran sejumlah film, seperti Lutung Kasarung dan Putri Duyung ini, perdamaian bisa digambarkan dengan seorang anak Muslim yang menggambar suster Katolik. Sebaliknya, anak Nasrani boleh melukis perempuan berhijab.

Ada juga anak yang menggambar bola dunia yang dikelilingi orang berbagai latar belakang sambil bergandengan tangan. Dengan begitu, anak-anak diharapkan bisa menghargai perbedaan suku, bangsa, dan agama.

KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI

Artis senior Erna Santoso saat diwawancara di Keraton Kacirebonan, Kota Cirebon, Jawa Barat, Selasa (8/2/2022).

Selain di Cirebon, Erna juga melaksanakan kegiatan itu di Subang, Sumedang, Pekalongan, hingga Solo di Jawa Tengah. ”Kita sudah menyelenggarakan ini di 53 kota/kabupaten selama empat tahun,” ujar ibunda artis Ardina Rasti tersebut.

Erna berharap, setiap siswa yang mengikuti lomba menggambar itu bisa menularkan ”virus” perdamaian kepada anak lainnya. ”Saya mengharapkan anak-anak kita menjadi pemimpin bangsa yang welas asih, tidak korupsi, dan meredam sesuatu yang radikal,” ucapnya.