Achi Hardjakusumah dan Musik untuk Perempuan Pejuang The Sin Nio
Achi perlu waktu enam bulan untuk mendapat roh lagu yang akan ia buat untuk monolog kisah The Sin Nio.
Oleh
Soelastri Soekirno
·2 menit baca
Kisah The Sin Nio, perempuan pejuang asal Wonosobo, Jawa Tengah, menggetarkan hati musisi Achi Hardjakusumah. ”Temanya menarik, naskah teater karya Ahda Imran juga bagus, yang memainkan tokohnya, Laura Basuki. Itu paket lengkap,” ujar Achi lewat telepon, Jumat (19/11/2021).
Semula ia diminta untuk membuat musik pengiring teater monolog kisah The Sin Nio. Tugas selesai dan pentas sudah diadakan, tetapi Achi membuat lagi musik tersebut dalam versi panjang. Judulnya ”Sepinya, Sepi” yang ia rilis 10 November.
Kisah perjuangan Sin Nio ikut mempertahankan kemerdekaan Indonesia membuat Achi merasa harus menyelami perjuangan perempuan keturunan Tionghoa itu. Agar bisa ikut berjuang bersama gerilyawan lelaki, Sin Nio menyaru sebagai lelaki bernama Moechamad Moechsin. ”Kisahnya seperti film Mulan,” ujar Achi.
Achi perlu waktu enam bulan untuk mendapat roh lagu yang akan ia buat. ”Aku bayangkan kesepian, ketakutan, tetapi juga semangat berjuang Ibu Sin Nio. Menurut cerita kerabatnya, sampai meninggal, beliau tinggal sendirian di sebuah gubuk dengan tetap memakai seragam tentara yang dipakai saat berjuang,” tutur Achi.
Hasil perenungannya membuahkan musik pengiring (scoring) yang indah, tetapi magis. Ada rasa pilu karena kesepian, ketakutan, tetapi juga semangat membara dari gesekan biola dan permainan piano. ”Saya amat berharap, kisah beliau digarap menjadi film layar lebar agar menjadi sebuah penghormatan buat Ibu Sin Nio,” kata putri bungsu penyanyi Sam Bimbo tersebut.