Berawal minder karena tak percaya diri tampil di depan umum, Wawan Sofwan justru menemukan jalan hidup sebagai aktor sekaligus sutradara pentas teater. Dia pun ingin membuktikan pentas teater bisa menghidupi.
Pandemi Covid-19 dipakai pelaku seni pertunjukan mengeksplorasi media digital guna menghasilkan karya dan tetap terhubung dengan penonton.
Kanker kolon tak menyurutkan langkah pelukis yang juga desainer grafis Umbu LP Tanggela (64) untuk terus berkarya dan menebar energi positif.
Pentas teater daring ”Rumah Kenangan” membawa kita kembali memaknai entitas rumah. Lewat pentas ini pula, para aktor berupaya terus berkarya di tengah pandemi.
Sungguh tragis ketika upaya memotret gagasan tentang rasa takut dan kecemasan baru untuk disajikan ke dalam pementasan teater yang digagas sejak 2017 itu kini nyata mewujud di masa pandemi ini.
Aktor Butet Kartaredjasa menganggap pemutaran kembali lakon-lakon teater merupakan hal penting. Menurut dia, ragam kisah teater adalah representasi nilai dan budaya bangsa.
Pertunjukan ”Menapak Jejak Samalas” menjadi cara lain untuk menceritakan dahsyatnya letusan Gunung Samalas pada abad ke-13 di Lombok, NTB. Selain menarik, semua kalangan juga bisa belajar banyak dari pertunjukan itu.
Abdul Aziz ingin menghadirkan kembali budaya Betawi dengan tidak mengikuti pakem. Salah satu upaya lainnya adalah mengajak anak muda bertukar pikiran. Dinamis dan terbuka adalah ciri Betawi.
Komunitas kreatif dan sanggar seni meramaikan pergelaran seni dalam jaringan memeringati Bulan Bung Karno di Bali, Minggu (21/6/2020).
Wiji Thukul adalah beban bagi Gunawan Maryanto. Penggalan puisi berjudul ”Aku Masih Utuh dan Kata-kata Belum Binasa” tadi terngiang-ngiang di telinganya. Bahkan hampir-hampir menguasai seluruh hidupnya.