logo Kompas.id
MudaJangan Terlena ”Paylater”
Iklan

Jangan Terlena ”Paylater”

Layanan ”paylater” ibarat pedang bermata dua. Di satu sisi ia memudahkan transaksi karena kita bisa mencicil. Di sisi lain, ”paylater” bisa jadi jerat utang jika penggunanya sembrono.

Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
· 5 menit baca
Papan promo layanan bayar kemudian (<i>paylater</i>) oleh dompet digital sebagai alat pembayaran mewarnai gerai-gerai penjualan makanan dan minuman.
ERIKA KURNIA

Papan promo layanan bayar kemudian (paylater) oleh dompet digital sebagai alat pembayaran mewarnai gerai-gerai penjualan makanan dan minuman.

Layanan paylater semakin diminati oleh masyarakat. Konsep buy now pay later (beli sekarang bayar nanti) memungkinkan konsumen membeli barang walau ia belum bisa membayarnya secara penuh. Dengan syarat yang relatif mudah, pengajuan paylater dapat dilakukan oleh siapa pun, termasuk pembeli yang belum memiliki penghasilan, seperti mahasiswa.

Karina (21), mahasiswi perguruan tinggi swasta di Jakarta, mengaku mulai menggunakan paylater sejak 2018. Saat itu, dia masih duduk di bangku SMA dan belum memiliki penghasilan sendiri.

Editor:
DWI AS SETIANINGSIH
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000