Almer Theda, Divka Talulla, Gracella Maureen Meraih Sukses di Oxford
Tiga mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Maret lalu mengukir prestasi sebagai tim berperingkat 12 pada The 19th Oxford Intellectual Property Moot Court Competition yang diadakan di kampus Universitas Oxford,
Oleh
SOELASTRI SOEKIRNO
·5 menit baca
Tiga mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Maret lalu, mengukir prestasi sebagai tim berperingkat ke-12 pada The 19th Oxford Intellectual Property Moot Court Competition yang diadakan di Kampus Universitas Oxford, Inggris. Anggota delegasi Indonesia yang berlomba itu, Almer Theda Alana (21), Divka Talulla (19), dan Gracella Maureen (19). Mereka sekaligus tercatat sebagai mahasiswa Indonesia pertama yang tampil di ajang bergengsi yang diadakan oleh universitas papan atas dunia tersebut.
Oxford Intellectual Property Moot Court Competition merupakan lomba peradilan semu yang menyidangkan topik mengenai hak cipta di berbagai bidang. Kompetisi diadakan oleh Universitas Oxford, pemilik salah satu sekolah hukum terbaik di dunia. Para hakim di Inggris menjadi juri pada lomba tersebut. Untuk mengikuti lomba itu, tim dari FHUI ini mempersiapkan diri selama tujuh bulan. Secara terus-menerus, mereka membaca materi hukum berkaitan dengan hak kekayaan intelektual, hukum yang berlaku secara internasional, terutama di Inggris.
Mereka juga berlatih presentasi dan berdebat dari pelatih Hesky Ondo Manurung dari tim FHUI dan Anggardha Anindito, mahasiswa FHUI angkatan tahun 2018, serta para advokat terkemuka. Untuk mengurusi keperluan di luar materi lomba, delegasi itu dibantu manajer tim, Regita Eka Maritza, mahasiswa semester IV FHUI.
Keikutsertaan para mahasiswa FHUI itu berawal dari Gracella yang menemukan informasi mengenai lomba tersebut. Sebagai Wakil Presiden International Law Moot Court Society (ILMS) Universitas Indonesia, ia membawa informasi itu kepada para pengurus ILMS yang bersepakat mengadakan seleksi internal guna menentukan wakil universitas. Hasil seleksi menentukan Almer, Divka, dan Gracella akan mengikuti kompetisi bergengsi. Ketiganya sudah berpengalaman ikut kompetisi mahasiswa hukum tingkat regional dan internasional.
Saat mendaftar, mereka sudah harus menyiapkan dokumen setebal 100-200 halaman berisi upaya penyelesaian kasus yang mereka pilih yang akan menentukan kelayakan wakil dari UI menjadi peserta kompetisi. Dari ratusan pelamar, hanya dipilih 30 materi yang lolos seleksi. ”Kami termasuk tim yang lolos seleksi dan harus ikut lomba secara langsung di Inggris,” ujar Gracella atau Grace pada Jumat (22/4/2022).
Rencana keberangkatan ke Inggris sempat terhadang pembuatan visa. Meski sudah mengajukan visa sejak Januari 2022,sampai awal Maret, visa tak kunjung terbit. Berkat bantuan banyak pihak, antara lain pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Inggris, visa bagi delegasi Indonesia keluar sehari sebelum lomba. Grace menjelaskan, kondisi itu mengakibatkan ia dan teman-temannya terlambat sampai tempat lomba di Fakultas Hukum Universitas Oxford di Oxfordshire, Inggris. Delegasi Singapore Management University yang menjadi calon lawan mereka bahkan sudah menunggu sekitar 40 menit.
”Pada ronde pertama memang sempat agak grogi karena kami dari bandara langsung masuk ruang persidangan tanpa sempat ganti baju,” kata Grace mengenang pengalaman pada pertengahan Maret lalu itu.
Hasilnya, Indonesia kalah tipis dari tim Singapura. Pada tiga ronde berikutnya, tim Indonesia melawan Indiana University Maurer School of Law (AS) serta University of Greenwich (Inggris) dan di ronde keempat berhadapan dengan wakil mahasiswa dari University of New South Wales (Australia).
Dari keempat perlombaan, Indonesia memenangi tiga ronde terakhir, tetapi disayangkan, hasil itu tak bisa membuat langkah tim Indonesia berlanjut ke delapan besar. Menurut Grace, pengelompokan peringkat ada pada peringkat ke-16, ke-8, ke-4, lalu final yang menyisakan dua tim saja.
Jangan minder
Grace membagikan tips yang ia, Divka, dan Almer lakukan pada kompetisi itu. Selain tekun belajar agar memahami commond law (sistem hukum di Inggris dan negara lain) yang sangat berbeda dengan sistem hukum di Indonesia, satu lagi yang tak kalah penting, jangan minder. ”Itu penting sekali, jangan ketika melihat bule lalu kita merasa pasti kalah. Persoalannya ada pada mental kita,” ujar Grace.
Bekal lain, harus cerdik dalam mengemukakan pendapat. ”Penguasaan materi penting, tetapi kemampuan kita tampil dengan luwes dan cerdik memanfaatkan situasi akan sangat membantu performa dalam memenangi perkara,” lanjutnya.
Ia dan dua kawannya bersyukur usaha keras selama tujuh bulan dengan nyaris tak istirahat, bahkan kadang-kadang harus begadang sampai pukul empat pagi, tak sempat berpacaran atau hang out dengan kawan, membuahkan hasil baik. Selain mengangkat nama bangsa, secara pribadi tiga wakil Indonesia itu mendapat pengalaman baru yang berharga serta menambah koneksi dari seluruh dunia yang kelak bisa membantu mereka mewujudkan cita-citanya.
Almer Theda Alana
Lahir: Serang (Banten), 2001
Organisasi: Wakil Presiden Legal Research and Media Relations International Moot Court Society (ILMS) Universitas Indonesia
Prestasi:
- Ranking ke-12 pada The 19th Oxford Intellectual Property Moot Court Competition di Kampus Universitas Oxford, Inggris (2022)
- Peraih gelar Fourth Best Oralist (Asia Pacific Regionals) pada Philip C Jessup International Law Moot Court Competition (2021)
- Peserta International Maritime Law Arbitration Moot (2020)
Divka Talulla
Lahir: Jakarta, tahun 2003
- Organisasi: Manajer of Legal Research and Development Asian Law Students Association Local Chapter (ALSA LC) Universitas Indonesia Prestasi:
- Ranking ke-12 pada The 19th Oxford Intellectual Property Moot Court Competition di Kampus Universitas Oxford (2022)
- Peserta kompetisi The 6th Asian Law Student Association (ALSA) International Moot Court Competition 2021 di Hanoi, Vietnam, secara daring
Gracella Maureen
Lahir: Jayapura, tahun 2003
Pendidikan: Mahasiswa Ilmu Hukum Universitas Indonesia semester keempat Organisasi: Wakil Presiden International Law Moot Court Society (ILMS) Universitas Indonesia
Prestasi:
- Ranking ke-12 pada The 19th Oxford Intellectual Property Moot Court Competition di kampus Universitas Oxford, Inggris (2022)
- Peserta Kompetisi Mediasi Asia Pasifik International Chambers of Commerce (ICC) di Sydney, Australia (2021)
- Honorable mention pada Martin Domke Best Oralist pada Willem C Vis Commercial Arbitration Moot di Vienna (2021)