Nyimas Bunga Cinta Uji Nyali di Arena ”Skateboard”
Nyimas Bunga Cinta menekuni olahraga ”skateboard” hingga meraih banyak kejuaraan.
Oleh
Soelastri Soekirno
·4 menit baca
Cabang olahraga skateboard tak hanya untuk cowok. Nyimas Bunga Cinta (15) pun menyukainya. Lompatan dan aksinya ”terbang” dengan papan skateboard menjadikan dirinya sebagai atlet perempuan skateboard Indonesia yang tahun ini berada di peringkat ke-23 dunia.
Suara Nyimas yang ceria dan khas remaja terdengar dari balik telepon pada Rabu (10/11/2021). ”Sekarang aku sekolah di SMA Negeri 62 Jakarta Timur,” jelasnya, di awal perkenalan. Meskipun masih belia, dia serius menekuni cabang olahraga skateboard yang termasuk olahraga baru di Indonesia. Bermain skateboard memberinya tantangan baru untuk menyingkirkan rasa takut dan merasakan kenikmatan ”terbang” sambil beraksi.
”Kadang-kadang muncul rasa ngilu, takut ketika akan mulai bermain. Pokoknya uji nyali banget,” kata anak pertama dari tiga bersaudara itu. Ia menambahkan, rasa takut tersebut kemudian kalah dengan kesenangan saat ia bisa meloncat tinggi ke udara di gaya bowl.”Rasa senang itu nagih,” katanya sambil tertawa. Nyimas bersyukur selama tujuh tahun bermain skateboard hanya mengalami luka ringan karena benturan atau terserempet tembok.
Sejak awal, ia suka pada olahraga ekstrem tersebut walau tahu risiko yang harus dihadapi. Jika salah mendarat setelah meloncat atau beraksi dengan berbagai gaya, bisa saja ia mengalami cedera dari ringan sampai yang paling berat. ”Sampai sekarang kalau akan main skateboard masih sering muncul rasa takut, tapi lalu ingat doa orangtua. Takutnya hilang karena hati tenang,” jelas Nyimas.
Didiet Piryo Sugiharto, ayah Nyimas, yang pertama kali mengenalkan skateboard kepadanya lewat berita dan aksi Tony Hawk, skateboarder ternama asal Amerika Serikat. Tahun 2014, Nyimas yang masih berusia delapan tahun mulai berlatih olahraga itu dari ayahnya yang juga senang bermain skateboard. Saat makin tertarik, ayahnya mengikutkan Nyimas les skateboard kepada pemain skateboard di Taman Mini Indonesia Indah yang tak jauh dari rumahnya.
Setahun kemudian, ia mulai menjuarai berbagai lomba skateboard tingkat lokal dan regional. Untuk menambah kemampuannya, Nyimas bermain dengan anggota komunitas skateboard di Jakarta Timur dan Selatan. Dari merekalah ia mendapat masukan beragam gaya. Keterampilannya pun makin terasah.
Kemampuannya sebagai skateboarder mendapat perhatian dari pencari bakat untuk bertanding mewakili Indonesia di ajang Asian Games Jakarta dan Palembang tahun 2018. Saat itu, skateboard menjadi cabang olahraga yang pertama kali dipertandingkan di Asian Games. Nyimas dan beberapa atlet lain langsung masuk pusat pelatihan nasional. Di Asian Games 2018, Nyimas langsung menyabet medali perunggu. Setahun kemudian, Nyimas berlaga pada Sea Games 2019 di Filipina dan menyabet medali perak.
Sebenarnya dara bertinggi tubuh 155 sentimeter itu lebih banyak berlatih gaya streetpark. Ia piawai melompat ke tangga, lalu menuruninya dengan papan beroda yang ia tunggangi dengan mulus. Tangga-tangga itu banyak dijumpai di taman bermain skateboard. ”Aku pilih streetpark, tapi tidak bermain di jalanan atau trotoar. Mainnya hanya di taman skate,” ujar Nyimas.
Namun, saat berada di pelatnas, pelatih meminta ia bermain di gaya bowl (tempat bermain berupa bangunan berbentuk setengah mangkuk dengan ketinggian hingga 3 meter). Beruntung, ia sudah punya keterampilan dasar pada kelas tersebut sehingga bisa meraih medali di gaya bowl perempuan.
Fokus ke Olimpiade
Ketika pandemi tiba, pelatnas ditiadakan. Nyimas meneruskan latihan secara mandiri. Ia diantar ayahnya ke taman-taman skate, tetapi untuk latihan rutin Nyimas memilih taman skate Pasar Rebo, Jakarta. ”Fasilitasnya banyak yang baru sehingga aku bisa menambah keterampilan. Di sana juga ada pembimbing. Dia pemain senior skateboard,” ujar Nyimas. Ia kini fokus latihan agar bisa lolos bertanding ke Olimpiade.
Ia rajin ikut kompetisi untuk mengumpulkan poin. Mei 2021, Nyimas mengikuti Dew Tour 2021 di Des Miones, Iowa, Amerika Serikat, yang merupakan kualifikasi untuk bertanding di Olimpiade. Pada kompetisi itu, Nyimas menduduki peringkat ke-23 dari 41 peserta dari sejumlah negara. Ia sudah mendekati syarat bertanding ke Olimpiade yang minimal menduduki peringkat ke-20.
Ke depan, Nyimas ingin menjadi atlet skateboard profesional. ”Main skateboard selalu memberikan tantangan baru. Bagaimana mengalahkan rasa takut dan bisa bermain dengan bagus. Selain itu, hadiahnya juga besar, he-he-he..,” kata Nyimas.
Ia menceritakan dari kejuaraan yang ia ikuti mendapat hadiah uang cukup besar, tetapi hadiah paling besar Nyimas dapatkan dari negara ketika meraih medali di Asian Games dan SEA Games.
Nyimas berharap Indonesia segera punya induk organisasi skateboard sendiri agar pembinaan ke atlet lebih fokus dan latihan bagi atlet berkesinambungan. Pada masa pandemi, pembinaan kepada atlet skateboard seperti dirinya terhenti. Hal itu menyulitkan karena meski terus berlatih, tetapi kurang membuahkan hasil maksimal. Nyimas kini menghadapi problem kegemukan yang bisa mengganggu pergerakan bermain skateboard.
Nyimas Bunga Cinta
Lahir: Jakarta, 2006
Prestasi:
Peringkat ke-23 Gaya Women Park pada Dew Tour Des Moines, Amerika Serikat (2021)
Peringkat kedua Olympic Camp Asia Nanjing, China (2019)
Medali emas pada Women Vanspark Series Regionel Asia di Singapura (2019)
Peringkat ke-18 Women Vans Park Series World Championship di Salt Lake City, Utah, AS (2019)