Rama Aryasuta P dan Pikatan Arya B Tak Henti Berprestasi di Olimpiade Komputer
Siswa SMA terus meraih prestasi di ajang Olimpiade Internasional.
Oleh
Susie Berindra
·4 menit baca
Masa pandemi Covid-19 tak menyurutkan semangat Rama Aryasuta Pangestu dan Pikatan Arya Bramajati untuk terus meraih prestasi di bidang informatika. Keduanya sedang mempersiapkan diri mengikuti International Olympiad in Informatics yang akan berlangsung dua pekan lagi.
Rama dan Pikatan baru saja selesai mengikuti pelatihan nasional (pelatnas) bersama Tim Olimpiade Komputer Indonesia (TOKI) secara daring. Selama tiga minggu mereka mengupas tuntas latihan soal-soal olimpiade. Dalam satu hari, latihan bisa berlangsung selama 6 jam.
Keduanya juga baru saja meraih medali perak di ajang The Asia-Pacific Informatics Olympiad yang berlangsung 22-23 Mei 2021. Rama meraih medali emas, Pikatan merebut perak. ”Kalau pelatnas secara online, jadwalnya malah lebih padat. Untungnya sih sudah kenal dengan beberapa teman, jadi pas mau sharing dan mengobrol lebih enak,” kata Rama, siswa kelas 12 SMA Kolese Kanisius Jakarta yang dihubungi pada Rabu (2/6/2021).
Lalu, Rama mengenang pelatnas tahun 2019 di Institut Pertanian Bogor yang dilakukan secara tatap muka. Meski dengan jadwal ketat dari pagi hingga sore hari, Rama bersama teman-temannya masih bisa bermain dan bercanda. Biasanya setelah mendapat pelajaran teori yang dilanjutkan dengan mengerjakan soal dari pelatih, mereka akan istirahat makan siang.
”Nah, pas istirahat itu kami bisa mengobrol seru, dan enggak boleh ngomongin soal latihan,” kata Rama.
Latihan menghadapi Olimpiade secara daring maupun tatap muka tak menghalangi mereka untuk lebih tekun meraih prestasi. Malah bagi Pikatan, belajar secara daring bisa lebih santai. Dia bisa menentukan sendiri waktunya kapan harus belajar dan istirahat.
”Biasanya saya enggak ada jadwal tetap buat belajar. Kalau lagi pengen kerjain soal ya udah belajar. Bisa sejam lebih, tapi kalau pas enggak bisa kerjain soal ya tinggal aja dulu. Kadang ya kepikiran git terus nyoba lagi,” ujar Pikatan, siswa kelas 12 SMA Semesta Bilingual Boarding School Kota Semarang.
Pikatan menambahkan, latihan soal-soal Olimpiade bisa mengasah kemampuan problem solving yang menjadi bekal meraih nilai tinggi. Karena itulah, rasa penasaran bisa terobati ketika dia berhasil menemukan jawaban.
”Wah rasanya senang banget tuh kalau ketemu soal lama yang belum selesai, terus tiba-tiba bisa menyelesaikannya. Kadang ketika mengerjakan soal baru lalu ingat soal lama belum selesai, dan bisa mirip-mirip. Bisa berbulan-bulan untuk menemukan jawabannya,” kata Pikatan.
Dengan banyak mengerjakan soal, Rama dan Pikatan menjadi lebih piawai mencari jawaban ketika harus mengikuti Olimpiade yang berlangsung secara daring. Misalnya, saat APIO 2021 lalu, mereka mendapat waktu selama lima jam untuk mengerjakan soal, dari siang hingga sore hari.
Belajar matematika
Sebelum menorehkan prestasi di bidang komputer, Rama dan Pikatan menyukai pelajaran matematika. Mereka juga pernah mengikuti olimpiade bidang matematika. Namun, kemudian beralih menekuni komputer.
”Pengalaman saya di bidang matematika lumayan membantu ketika ikut olimpiade komputer. Saat SMP, merasa enggak cocok sama matematika, lama-lama enggak suka dan enggak enjoy. Nah, pas SMA kok pengen belajar matematika,” kata Pikatan, yang akan melanjutkan kuliah di Universitas Indonesia.
Pikatan merupakan salah satu anggota Semesta Olympiad Squad di sekolahnya. Untuk bisa masuk ke klub tersebut, dia harus mengikuti seleksi. Masuk dalam jajaran siswa klub olimpiade memang harapan Pikatan ketika memilih SMA Semesta.
Dari situlah perjalanannnya menekuni bidang komputer dimulai. Dia terpilih mewakili sekolahnya mengikuti olimpiade dari tingkat kabupaten hingga nasional dan dilanjutkan ke tingkat internasional.
”Sekarang belajar komputer juga lebih enak, semua tersedia di internet, mau cari materi soal juga bisa. Enggak harus pakai buku-buku juga,” kata Pikatan.
Rama pun melakukan hal yang sama. Ketekunannya dalam belajar mengantarkan Rama meraih segudang prestasi. Dalam satu hari, dia bisa belajar komputer selama 6 jam.
”Sebenarnya, mulai mendalami komputer ketika kelas 10. Pas lagi pengin coba-coba kok soalnya mirip dengan matematika, lalu kemudian tertarik untuk mengerjakannya,” kata Rama, yang pernah medali perunggu di Olimpiade Matematika.
Di sekolah, dia juga belajar bersama kakak kelas yang sudah lebih dulu berkompetisi di olimpiade. Sedangkan, saat belajar secara daring selama pandemi, dia lebih sering bertemu dengan teman-temannya di TOKI. Tim TOKI beranggotakan siswa-siswa terbaik sekolah menengah di Indonesia yang dipersiapkan khusus untuk mewakili Indonesia bertanding di olimpiade informatika tingkat internasional.
”Sekarang malah lebih sering ketemu teman-teman di TOKI daripada teman sekolah. Kalau lagi stres, saya baca fiksi komik, novel atau apa, sambil tiduran juga,” kata Rama.
Kini, keduanya masih ingin mengumpulkan medali emas sembari menunggu masuk kuliah. Harapannya, semua pengalaman dan prestasi yang diraihnya bisa menjadi bekal meraih cita-cita.
Rama Aryasuta Pangestu
Lahir: Jakarta, 4 Februari 2003
Pendidikan :
SD Mahatma Gading National Plus Jakarta
SMP Kolese Kanisius Jakarta
SMA Kolese Kanisius Jakarta
Prestasi :
Medali emas Olimpiade Sains Nasional bidang komputer (2019)
Medali emas The Asia-Pacific Informatics Olympiad bidang informatika (2020 dan 2021)
Medali perak International Olympiad in Informatics (2020)
Pikatan Aria Bramajanti
Lahir: Bandung, 23 April 2003
Pendidikan :
SD Negeri 2 Sokanegara Purwokerto
SMP Negeri 2 Purwokerto
SMA Semesta Bilingual Boarding School Kota Semarang
Prestasi:
Medali emas Olimpiade Sains Nasional bidang komputer (2019)
Medali perak The Asia-Pacific Informatics Olympiad (2020 dan 2021)
Medali emas International Olympiad in Informatics (2020)