Pengalaman Unik Memiliki Nama Sejuta Umat
Nama Belakang
Muhamad Naufal Hanif Mauludi, Jurusan Perhotelan, Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti
Teman teman seangkatan saya memiliki nama-nama yang bagus, tak jarang juga memiliki kesamaan. Saya memiliki beberapa teman dengan nama depan sama, seperti Kevin, Rafi, Jessica, Angel, dan Samuel. Namun, tentu ada perbedaan karena di belakangnya memakai nama keturunan atau keluarga mereka masing- masing. Tetapi, terkadang saya mengingat nama mereka lewat nama terakhirnya untuk menghindari kesamaan nama.
Jadi suatu ketika bertemu dan berpapasan di suatu tempat, saya bisa mengingat nama dia karena biasanya nama belakang mereka memiliki nama unik karena menggunakan nama keturunan keluarga mereka masing masing dan mereka tidak ada masalah dengan dipanggil nama keluarga mereka.
Nama-nama klasik sudah jarang ditemui meski masih ada beberapa di antara teman seangkatan saya. Nama nama klasik seperti Budi, Agus, Joko, Bambang, tidak benar-benar hilang di antara masyarakat, terutama di daerah masa kecil saya di Jawa Tengah. Sebab, nama-nama klasik tersebut memiliki arti yang baik , misalnya Budi memiliki arti perilaku yang baik dan diharapkan anaknya berperilaku baik di masyarakat. Lalu nama Bambang yang memiliki arti ksatria dalam bahasa Jawa yang diharapkan anak itu memiliki jiwa ksatria.
Nama Sejuta Umat
Novita Aprilia, Jurusan Manajemen Perhotelan, Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti, Jakarta
Seorang anak memang tidak bisa memilih di keluarga mana ia akan dilahirkan dan begitu pula dengan nama yang diberikan oleh orangtua. Ketika orangtua memberikan sebuah nama tentu bukan tanpa alasan. Mereka memiliki makna tersendiri bagi nama yang diberikan. Nama juga merupakan sebuah pemberian yang akan selalu lekat bersama selama kita hidup.
Sebab melalui namalah kita akan dikenal dan bisa membawa diri di kehidupan bermasyarakat. Seiring berkembangnya jaman, tren sebuah nama juga terus berevolusi. Bila dahulu nama-nama popular yang kita kenal merupakan nama dengan kearifan lokal Indonesia seperti Ayu, Putri, Bagas dan sebagainya kini nama dengan sentuhan kebarat-baratan sudah sangat mendominasi. Hal ini membuktikan persepsi masyarakat Indonesia terhadap nama semakin meningkat.
Kini, nama sudah menjadi sesuatu yang sangat bernilai dan bergengsi sehingga semua berlomba-lomba menciptakan nama yang sebisa mungkin tidak banyak di pasaran. Bahkan, inspirasi nama kini bisa datang dari mana saja, biasanya para kaum indie akan lebih berani dalam mengkreasikan sebuah nama seperti penggunaan kata Senja, Biru, Sky, dan segelintir nama-nama unik lainnya. Hal ini tentu tidak akan dirasakan mereka para pemilik nama indie untuk bertemu dengan orang-orang yang memiliki nama sama alias pasaran.
Pengalaman Menarik
Jennifer Laurent, Program Studi Perhotelan, Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti, Jakarta
Perihal nama jaman dahulu versus jaman sekarang memang sangat ketara perbedaannya. Nama orang jaman dahulu biasanya sangat Indonesia sekali dan biasanya sesuai daerah masing-masing, sedangkan jaman sekarang banyak nama yang dipengaruhi oleh negara lain yang kebarat-baratan. Sejujurnya, menurut pengalaman pribadi sejak kecil hampir jarang menemukan teman main yang memiliki nama yang sama, bahkan hingga kuliah sekarang pun tidak ada nama teman main yang sama.
Lucunya, banyak orang menganggap nama saya serupa dengan banyak artis luar negeri seperti Jennifer Lopez dan Jennfer Lawrence. Malahan, ada yang bilang pelafalan nama saya mirip dengan Jennifer Lawrence.
Jadi, bukan hal yang mengejutkan sekali setiap berkenalan dengan orang baru akan selalu digodai dengan nama-nama artis luar negeri tersebut. Meskipun, jujur terkadang rasanya kurang mengenakkan ketika harus disama-samakan maupun digodai dengan nama orang lain terutama nama artis namun biasanya saya hanya menanggapinya dengan senyuman.
Hal unik lain mungkin lebih ke arah memiliki teman dengan nama yang sama, sehingga terkadang saya dan teman-teman lain perlu memiliki nama panggilan tersendiri untuk membedakan mereka yang namanya sama. Jaman sekarang pun semakin sulit menemukan nama seperti jaman dahulu, jadi rasanya dengan semakin banyaknya orang sekarang kemungkinan untuk memiliki nama yang sama cukup besar.