Pesta Semua Murid Semua Guru
Lewat komunitas Semua Murid Semua Guru (SMSG), orang-orang dari berbagai latar belakang diajak memikirkan ekosistem pendidikan yang baik. Kini, ada ratusan komunitas, organisasi, dan pesohor yang bergerak bersama.
SMSG diinisiasi pegiat oleh pendidikan Najelaa Shihab. Najelaa yang akrab disapa Ella membuat jaringan SMSG lantaran ia paham bahwa pendidikan dipengaruhi banyak hal. “Saya 20 tahun berkecimpung di sekolah mulai dengan mendirikan Sekolah Cikal. Ternyata pengaruh pendidik itu enggak sebesar yang dibayangkan di awal," ujarnya.
Selain guru, lanjut Ella, anak-anak juga dipengaruhi oleh ekosistem di sekitarnya, termasuk media sosial. Dalam sebuah video di YouTube, anak-anak ditanya dari mana mereka belajar? Mereka serempak menjawab dengan polos, "Belajar di rumah dengan ibu.... Belajar dengan Ayah.... Belajar dari YouTube, dari Ria Ricis....”.
Kenyataan itu membuat Ella berpikir, pendidikan bisa berlangsung di mana saja dan kapan saja. Karena itu, semua orang bisa menjadi guru dan semua orang bisa menjadi murid. Inilah belajar sepanjang hayat yang butuh kolaborasi semua orang dari beragam profesi dan peran.
Dari situlah, Ella mencoba merangkul berbagai kalangan, termasuk para selebritas untuk menjadi relawan pendidikan. Mereka antara lain Tulus, Andien, Tompi, Glen Fredly, Vidi Alviano, Endah N Rheza. Selain selebriti, SMSG juga merangkul berbagai komunitas dan perorangan yang masuk dalam isu pendidikan.
Sejauh ini, ada 550 komunitas dan organisasi pendidikan yang kerja bareng bersama SMSG. Jaringan ini tersebar di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Makassar, Ambon, dan Sorong dengan jangkauan program di seluruh Indonesia. Jaringan ini memiliki kegiatan rutin sepanjang tahun di setiap daerah yang dikelola secara mandiri oleh perwakilan komunitas dan organisasi lokal. Banyak yang sama-sama bekerja di isu yang sama, misal literasi atau karakter.
Pada Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) setiap 2 Mei, jaringan SMSG menggelar Pesta Pendidikan, sebagai sebuah gerakan bersama untuk peduli terhadap pendidikan. Pesta Pendidikan ini digelar sejak Hardiknas 2016.
Pesta Pendidikan
Pada Hardiknas 2019, Pesta Pendidikan SMSG digelar di kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta, Kamis (2/5/2019). Di pesta bertema "Rayakan Inovasi dan Kolaborasi, Kerja Barengan untuk Pendidikan" itu, digelar berbagai acara seperti Ngobrol Publik yang dipandu penyiar dan komedian Sogi Indra Dhuaja. Obrolan ini membahas dunia pendidikan dari kaca mata berbagai orang dengan latar belakang profesi seperti produser film Gina S Noer, produsen animasi Wahyu Aditya, aktor dan Youtuber Baim Wong, hingga penyanyi Vidi Aldiano.
Selain di dunia nyata, obrolan juga dilakukan di dunia maya dengan topik beragam mulai perilaku bermedia sosial, bermain ramah dengan anak, hingga karier guru mau dibawa kemana. Acara ini juga melibatkan figur publik, media, korporasi, komunitas, dan organisasi pendidikan.
Ella mengatakan, acara Pesta Pendidikan hanya semacam pengingat bahwa pendidikan adalah tanggung jawab bersama. Pendidikan bukan hanya urusan pemerintah. "Untuk mencapai tujuan pendidikan itu masih jauh. Jadi yang terbayang untuk berdaya melakukan perubahan itu, ya publik. Makin banyak yang berdaya, makin baik," katanya.
Dari gerakan SMSG muncul beberapa kolaborasi. Pembuat konten Wahyu Aditya, misalnyak, menciptakan karakter Cican sebagai bahan dongeng untuk kedua anaknya. Belakangan konten itu ia kembangkan menjadi buku dengan pesan pendidikan.
"Saya percaya keluarga merupakan sekolah pertama untuk anak-anak. Orangtua juga perlu perlu berkolaborasi baik dengan guru," kata Aditya.
Gina S Noer, sutradara film Keluarga Cemara, juga ikut berkolaborasi untuk menyebarkan konten pendidikan. Ia prihatin pada anak-anak yang sulit mendapatkan hiburan film bermutu. Lewat SMSG ia sadar bahwa pembuat film juga bisa berperan berperan dalam membentuk ekosistem pendidikan yang baik.
Bagaimanapun pendidikan adalah tanggung jawab kita. Semua Murid Semua Guru menjadi jaringan dan wadah alternatif dalam menyatukan keterlibatan seluruh aktor pendidikan, mulai komunitas dan organisasi pendidikan, media dan korporasi, dan lembaga pemerintah.
Menurut Merry, tidak ada guna jika hanya komplain dengan kondisi pendidikan yang dirasa masih belum pas. Merry menggagas program life camp. Awalnya hanya dilaksanakan saat liburan sekolah selama seminggu, kini jadi reguler. Kegiatannya mengajarkan lifeskill untuk mencari solusi dan karakter kuat. Anak jadi tidak berkecil hati ketika gagal dan tidak tinggi hati pas berhasil.
Gina S Noer, sutradara Film Keluarga Cemara mengatakan memang peduli pada pendidikan dan kasihan dengan anak-anak yang terbatas mendapatkan hiburan film bermutu. Lewat SMSG kemudian sadar bahwa pembuat film dan content creator juga berperan. Sebab, pendidikan bukan hanya di ruang krlas, bisa juga lewat film di layar lebar atau televisi.
"Dengan kerja barengan bisa membuka kolobarasi, enggak di simpul dunia pendidikan saja, bisa lebih luas untuk dukung ekosistem pendidikan .
Kini ada kesadaran baru, kita enggak cukup mendidik anak kita saja, tapi bersama-sama mendidik anak bangsa," kata Gina.
Pembuat Animasi dan Content creator Wahyu Aditya menciptakan karakter Cican untuk dogeng pada kedua anak. Kemudian berkembsng jadi buku dengan pesan mendidik bagi anak-anak.
"Saya percaya keluarga merupakan sekolah pertama anak-anak. Orang tua juga perlu perlu berkolaborasi baik dengan guru," kata Aditya.
Pendidikan adalah tanggung jawab kita. Semua Murid Semua Guru menjadi jaringan dan wadah alternatif dalam menyatukan keterlibatan seluruh aktor pendidikan, mulai dari komunitas dan organisasi pendidikan, media dan korporasi, kementerian dan lembaga, juga pemerintah daerah untuk terus melakukan inovasi dan berkolaborsi dalam mendorong perubahan pendidikan.