Banjir hingga Setinggi 1,2 Meter Masih Landa Belasan RT di Jakarta
Banjir terjadi setelah hujan reda, Rabu (3/4/2024) sore, yang memicu Kali Pesanggrahan dan Kali Ciliwung meluap.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Banjir masih melanda 18 rukun tetangga di Jakarta setinggi 30 sentimeter sampai 1,2 meter. Banjir akibat hujan deras yang memicu Kali Pesanggrahan dan Kali Ciliwung meluap ini menyebabkan 10 warga di Kampung Melayu, Jakarta Timur, mengungsi.
Hujan deras pada Rabu (3/4/2024) sore menyebabkan banjir di sejumlah RT dan ruas jalan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melaporkan, Kamis (4/3/2024), pukul 09.00 WIB, Pos Pantau Pesanggrahan berstatus Siaga 3 (Waspada), Pos Pantau Sunter Hulu Siaga 1 (Bahaya), Pos Pantau Angke Hulu Waspada, Pintu Air Manggarai Waspada, dan Pintu Air Karet Waspada.
Pada saat yang sama, sebanyak 18 rukun tetangga (RT) masih kebanjiran setinggi 30 sentimeter (cm) sampai 1,2 meter (m). Wilayah yang dilanda banjir, antara lain, Kelurahan Kedoya Selatan setinggi 70 cm dan Kelurahan Kembangan Selatan setinggi 45 cm dari luapan Kali Pesanggrahan di Jakarta Barat.
Selanjutnya, Kelurahan Kebagusan setinggi 35 cm dan Kelurahan Ragunan setinggi 50 cm akibat hujan deras, serta Kelurahan Bintaro setinggi 45 cm dan Kelurahan Pondok Pinang setinggi 1 m dari luapan Kali Pesanggrahan di Jakarta Selatan.
Jakarta Timur juga kebanjiran di Kelurahan Kampung Melayu setinggi 1,2 m dari luapan Kali Ciliwung. Sebagian wilayah di Kelurahan Makasar juga terendam banjir setinggi 30-60 cm.
”Ada dua keluarga, terdiri dari 10 orang, mengungsi di aula masjid Kampung Melayu,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan, Kamis (4/3/2024).
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus berupaya mengatasi banjir. Warga diminta turut serta dengan menjaga kebersihan lingkungan agar saluran air tidak mampat.
Sekretaris Daerah DKI Jakarta Joko Agus Setyono mengatakan, pemerintah selalu berupaya mengatasi berbagai masalah utama Jakarta, seperti banjir dan kemacetan. Ada berbagai upaya yang berjalan dan butuh dukungan masyarakat.
”Perbaikan infrastruktur terus dilakukan. Sodetan Ciliwung, misalnya, sudah beroperasi dengan baik. Kami harap dukungan warga juga. Mari sama-sama kerja bakti membersihkan lingkungan,” kata Agus di Monumen Nasional, Jakarta, Kamis pagi.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membangun lima polder, merevitalisasi dua pompa stasioner, dan membangun delapan waduk atau embung untuk pengendalian banjir tahun 2024. Pembangunan ini juga upaya meningkatkan kapasitas atau daya tampung infrastruktur pengendalian banjir, khususnya saat hujan deras.
Kelima polder itu ialah Pompa Sunter C, Pompa Gaya Motor, Pompa Kali Sepatan (Kawasan Berikat Nusantara), Pompa IKPN Bintaro, dan Pompa RW 13 Greenville. Adapun revitalisasi pompa tengah berlangsung di Pompa Stasioner Jalan Tanjung Duren Raya-Jalan S Parman, Jakarta Barat, dan Pompa Stasioner Taman BMW, Jakarta Utara.
Perbaikan infrastruktur terus dilakukan. Sodetan Ciliwung, misalnya, sudah beroperasi dengan baik. Kami harap dukungan warga juga. Mari sama-sama kerja bakti membersihkan lingkungan.
Delapan waduk/embung juga terus dibangun. Meliputi enam pembangunan lanjutan, yakni Waduk Marunda, Waduk Dukuh 2, Waduk Munjul, Waduk Cilangkap, revitalisasi embung Kaja, dan penyelesaian embung Pekayon; serta dua embung baru, yaitu embung SDN 01 Petukangan Selatan dan embung Jalan Pemuda Srengseng Sawah.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga berencana menormalisasi Kali Semongol, membuat sodetan Kali Gendong, dan penurapan untuk mengantisipasi banjir di Jakarta Barat dalam program prioritas tahun 2025.