Rentetan Bencana di Kota Bogor Telan Tiga Korban Jiwa
BPBD Kota Bogor mencatat ada 28 kejadian bencana dalam sehari karena hujan berintensitas tinggi.
Oleh
AGUIDO ADRI
·3 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Hujan deras dengan intensitas tinggi di wilayah Kota Bogor, Jawa Barat, menyebabkan longsor dan banjir lintas. Dari 28 rentetan bencana itu, ada tiga korban jiwa.
Hujan di Kota Bogor sejak Jumat (22/3/204) hingga Minggu (24/3/2024) malam menyebabkan setidaknya ada 28 titik mengalami longsor, banjir lintasan, dan pohon tumbang. Salah satu wilayah yang terlanda cukup parah dan menyebabkan korban jiwa adalah Kampung Lebak Kantin, Kelurahan Sempur, Bogor Tengah.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor Hidayatulloh menjelaskan, longsor di Lebak Kantin terjadi pada Minggu malam. Saat peristiwa terdengar suara gemuruh dari atas tebing dan menimpa empat rumah rumah warga. Dua rumah di antaranya menyebabkan dua korban jiwa, yaitu Subarjatin (65) dan Titin (52).
”Dua korban meninggal tertimbun tanah longsor di Kampung Lebak Kantin. Bapak Subarjatin dan ibu Titin sudah dievakuasi,” kata Hidayatulloh, Senin (25/3/2024).
Korban pertama, Subarjatin, ditemukan sekitar pukul 23.40, tak lama setelah kejadian longsor. Tumpukan tanah bercampur material bangunan membuat tim gabungan SAR perlu waktu lebih lama menemukan Titin. Korban ditemukan sekitar pukul 00.30, Senin.
Dari asesmen BPBD, rumah warga berada tak jauh dari tebing yang longsor. Reruntuhan tanah itu lalu menimpa rumah Subarjatin. Material tanah bercampur bangunan itu lalu menimpa rumah Titin. Kampung Lebak Kantin merupakan salah satu permukiman padat dan zona berbahaya bencana.
Selain di Kampung Lebak Kantin, peristiwa longsor yang menyebabkan korban jiwa juga terjadi di Kampung Pangkalan, Kelurahan Cibuluh, Bogor Utara.
”Empat orang tertimpa reruntuhan bangunan. Tiga orang selamat dengan luka ringan. Satu korban, Sukidi, luka berat dan meninggal saat mendapatkan pertolongan di RS PMI,” katanya.
Berdasarkan data terbaru BPBD Kota Bogor, tercatat ada 28 kejadian bencana. Sebanyak 19 bencana di antaranya longsor, 4 banjir lintasan, 2 bangunan ambruk, dan 2 pohon ambruk yang menyebabkan 1 rumah rusak. Peristiwa bencana paling banyak terjadi di Bogor Utara sebanyak 12 kejadian longsor.
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan, sejumlah bencana di wilayah Kota Bogor terjadi karena hujan lebat dengan intensitas 120 milimeter. Fenomena alam berupa global warming ini juga menyebabkan bencana di daerah lainnya.
Termasuk di Kota Bogor, setelah mengalami cuaca panas, sejak Minggu sore hingga jelang tengah malam, hujan pun turun diiringi dengan angin. Hingga pukul 00.20, dari laporan yang masuk, data sementara BPBD Kota Bogor menyebutkan ada 18 titik bencana.
Dari rentetan kejadian bencana itu, kata Dedie, pihaknya segera menggelar rapat koordinasi untuk penanganan bencana, termasuk pemetaan zona bahaya bencana, hingga memasifkan program pembersihan lingkungan serta saluran-saluran air atau drainase.
BPBD Kota Bogor telah mengeluarkan pembaruan zona rawan bencana. Peta zona bencana ini agar menjadi perhatian semua warga untuk segera mengungsi dan waspada jika terjadi cuaca ekstrem.
Dari peta bencana itu, ada 1.001 rumah berdiri di zona hitam dan 2.708 rumah berada di zona merah bencana. Di Kecamatan Bogor Utara tercatat ada 483 keluarga tinggal di zona hitam yang tersebar di Kelurahan Ciluar, Cimahpar, Tegal Gundil, Cibuluh, Kedunghalang, Ciparigi, dan Bantarjati.
Selanjutnya, di Kecamatan Bogor Tengah, ada 249 keluarga tinggal di zona hitam yang tersebar di Kelurahan Ciwaringin, Kebon Kelapa, Panaragan, dan Pabaton. Di Kecamatan Bogor Selatan, total 106 keluarga tinggal di zona hitam di Kelurahan Empang, Bondongan, Muarasari, Lawanggintung, Batutulis, Cipaku, Pamoyanan, Pakuan, dan Rangga Mekar.
Di Kecamatan Bogor Barat, ada 81 keluarga tinggal di zona hitam yang tersebar di Kelurahan Semplak, Bubulak, Curug, Balumbang Jaya, Curug Mekar, Gunung Batu, Pasir Jaya, Pasir Kuda, Pasir Mulya, dan Sindang Barang.
Di Kecamatan Tanah Sareal, sebanyak 55 keluarga tinggal di zona hitam yang tersebar di Kelurahan Kebon Pedes, Kayumanis, Sukaresmi, Tanah Sareal, Cibadak, Kencana, Kedung Badak, dan Kedung Waringin. Di Kecamatan Bogor Timur, ada 27 keluarga tinggal di zona hitam yang tersebar di Kelurahan Sindangsari dan Kelurahan Sukasari.