Hujan masih mengguyur Jakarta sepanjang pagi ini. Warga diminta untuk mewaspadai potensi terjadinya banjir.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Hujan masih mengguyur wilayah Jakarta dengan intensitas sedang dan lebat. Warga diminta waspada karena potensi cuaca ekstrem masih terjadi hingga dua hari ke depan. Warga diminta waspada dengan potensi banjir yang masih membayangi dan merata di seluruh Ibu Kota.
Hingga pukul 09.00, hujan masih mengguyur beberapa wilayah di Jakarta, Sabtu (16/3/2024). Mengacu pada bpbd.jakarta.co.id, potensi cuaca ekstrem sesuai prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) masih terjadi hingga Sabtu siang di hampir seluruh wilayah Jakarta.
Beberapa wilayah yang menjadi perhatian karena berpotensi tinggi terdampak cuaca ekstrem, antara lain, Jakarta Utara, yaitu di Cilincing, Penjaringan, Tanjung Priok, dan Kelapa Gading.
Adapun untuk di wilayah Jakarta Selatan, cuaca ekstrem akan terjadi di wilayah Setiabudi, Pancoran, Jagakarsa, Pesanggrahan, Mampang Prapatan, Kebayoran Lama, dan Kebayoran Baru.
Di Jakarta Timur, hujan intensitas sedang hingga lebat terjadi di wilayah Matraman, Cipayung, Cakung, Kramat Jati, Duren Sawit, Jatinegara, Ciracas, dan Pulogadung.
Untuk di wilayah Jakarta Pusat, hujan diperkirakan mengguyur wilayah Taman Sari, Tanah Abang, Cempaka Putih, Sawah Besar, Kemayoran, Menteng, dan Gambir. Sementara di Jakarta Barat, hujan diperkirakan terjadi di Tambora, Kalideres, Cengkareng, Palmerah, dan Kebun Jeruk.
Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, hasil analisis BMKG terkini mengidentifikasi adanya potensi peningkatan curah hujan intensitas sedang hingga lebat yang disertai kilat/angin kencang di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya pada periode 14-18 Maret 2024.
”Potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dapat terjadi terutama di wilayah Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Tangerang, dan Kabupaten Tangerang,” ujar Isnawa, Jumat (15/3/2024).
Ia menjelaskan, penurunan potensi intensitas hujan di Jabodetabek akan terjadi mulai 17 Maret 2024. Isnawa menambahkan, adanya potensi hujan lebat disertai angin kencang sesaat di sebagian wilayah Jabodetabek utamanya pada sore hingga dini hari perlu diwaspadai.
Kewaspadaan ini dilakukan warga Rawajati, Kecamatan Pancoran, yang selalu memantau kondisi tinggi muka air di kawasan Bogor dan Depok.
”Jika ketinggian air sudah Siaga II, kita patut waspada,” kata Ketua RT 003 RW 003 Kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, Apoy.
Kewaspadaan itu penting karena wilayahnya merupakan kawasan yang rawan banjir karena dekat dengan Sungai Ciliwung. ”Jika Ciliwung meluap, kami pasti terdampak,” ujar Apoy.
Kejadian banjir yang terjadi pada 2007 lalu sangat membekas bagi warga karena ketinggian air saat itu mencapai 2 meter.
Golkar, warga Rawajati, mengatakan, saat ini pihaknya bisa bernapas lega karena pemerintah sudah menormalisasi Sungai Ciliwung sehingga dampak banjir bisa diminimalisasi. Walau pada Jumat dini hari banjir sempat menggenang, dalam waktu dua jam banjir sudah surut.
”Dulu, jika ada hujan sedikit saja, pasti banjir. Sekarang, kalaupun banjir, cepat surut,” kata Golkar, yang sudah 38 tahun tinggal di kawasan Rawajati.