Ratusan Personel Cari Warga Negara Taiwan yang Hilang di Kepulauan Seribu
KM Pari Kudus terbalik di perairan Pulau Rambut, Kepulauan Seribu. Seorang warga negara Taiwan hilang di perairan.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sebanyak 100 personel dikerahkan untuk mencari warga negara Taiwan yang hilang setelah kapal yang ditumpanginya terbalik di perairan Pulau Rambut, Kepulauan Seribu, Jakarta, Senin (11/3/2024) sore. Pencarian korban hilang difokuskan di bagian selatan dan timur dari titik terbaliknya kapal.
Kepala Seksi Operasi Badan SAR Nasional (Basarnas) DKI Jakarta Agung Priambodo, Selasa (12/3/2024), menuturkan, sebanyak 80-100 personel dari Basarnas, TNI AL, kepolisian, pemadam kebakaran Kepulauan Seribu, dan Dinas Perhubungan Kepulauan Seribu dikerahkan untuk mencari seorang korban hilang yang merupakan warga negara Taiwan bernama Shi Yi. Ia hilang setelah kapal yang ditumpanginya, KM Pari Kudus, terbalik di perairan Pulau Rambut.
Pencarian pada hari kedua dimulai sejak pukul 07.00. Dalam upaya pencarian, belum ada kendala teknis yang berarti, kondisi cuaca juga cukup baik.
Agung mengatakan, tujuh armada dikerahkan untuk menyisir lokasi terbaliknya kapal menuju arah timur dan selatan. Pencarian dilakukan dengan metode penyelaman dan melibatkan para nelayan di sekitar lokasi terbaliknya kapal. Harapannya, pencarian itu bisa lebih optimal. ”Secara total luas area pencarian sekitar 64 mil laut,” ucap Agung.
Ketika hilang, korban diperkirakan mengenakan kaus warna abu-abu dan celana hitam serta memakai topi. Usia korban sekitar 48 tahun. Sementara 34 korban selamat sudah dievakuasi di Pantai Mutiara. ”Saat ditemukan, mereka dalam kondisi syok,” katanya.
Kepala Polres Kepulauan Seribu Ajun Komisaris Besar Jarot menuturkan, saat terbalik, KM Pari Kudus sedang menyeberang dari Asha Resort di Pulau Payung menuju Pantai Baywalk, Pluit, Jakarta Utara. Namun, di tengah pelayaran, kapal terbalik diduga akibat diempas ombak besar.
Dari laporan, terdata ada 35 orang di dalam kapal. Mereka terdiri dari 32 penumpang dan tiga awak kapal, termasuk nakhoda. Dari jumlah itu, 34 orang selamat dan satu orang hilang. ”Saat ini pencarian korban hilang masih berlangsung,” kata Jarot.
Mengacu pada manifes kapal, ada 10 warga negara asing dan 22 warga negara Indonesia yang terdata sebagai penumpang. Jarot menjabarkan, kesepuluh warga asing itu terdiri dari 5 warga negara China, 4 warga negara Taiwan, dan 1 warga negara Korea.
KM Pari Kudus sedang menyeberang dari Asha Resort di Pulau Payung menuju Pantai Baywalk, Pluit, Jakarta Utara. Namun, di tengah pelayaran, kapal terbalik diduga akibat diempas ombak besar.
Jarot menuturkan, dalam pencarian, tim mewaspadai munculnya cuaca buruk. Pada hari pertama pencarian, tim terkendala ombak tinggi dan angin kencang. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan, kecepatan angin maksimum bisa mencapai 20 knot (37 kilometer per jam) di perairan utara Banten, Teluk Jakarta.
Sementara untuk Laut Jawa di bagian barat dan perairan Kepulauan Seribu, kecepatan angin bisa mencapai 25 knot (46 kilometer per jam) dengan ketinggian ombak berkisar 1,25 meter-2,5 meter. ”Karena itu, petugas harus tetap waspada,” ujarnya.