Run the Ground Semarakkan Gaung Monas Half Marathon 2024
Run the Ground yang diadakan di empat kota diikuti oleh pelari dan komunitas lari dari berbagai daerah.
JAKARTA, KOMPAS — Lembaga Penjamin Simpanan bersama harian Kompas memulai berbagai rangkaian pra-acara LPS Monas Half Marathon dengan mengajak para pelari dan komunitas. Salah satunya dengan memulai program Run the Groundyang menggandeng komunitas lari di berbagai daerah di Tanah Air.
Acara Run the Ground, Sabtu (9/3/2024), yang berlangsung di Jakarta, banyak diikuti oleh pelari dari berbagai komunitas. Run the Groundadalah salah satu program dari rangkaian pra-acara LPS Monas Half Marathon.
Dalam kegiatan Run the Ground yang diikuti oleh 125 pelari itu, para peserta diajak berlari mengelilingi kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, sembari bermain games. Hujan deras Sabtu pagi tak mengurangi keseruan peserta.
”Melalui Run the Ground, kami ingin memperkenalkan lagi lebih luas LPS Monas Half Marathon kepada para pelari dan komunitas di Jabodetabek, Indonesia, dan mancanegara,” kata Vanya Valeria dari Tim Kreatif LPS Monas Half Marathon, Sabtu siang.
Setelah digelar perdana di Jakarta, Run the Ground akan menyapa pelari dan komunitas di Medan, Makassar, dan Surabaya. ”Vibe LPS Monas Half Marathon akan kita bawa ke kota-kota itu. Kita sapa para pencinta olahraga lari sekaligus menyebarluaskan semangat Reconnect for Change,” kata Vanya.
Setelah Run the Ground, rangkaian acara selanjutnya ialah Run the City dengan konsep ”go round the cities” (mengelilingi kota-kota) di empat kota. Adapun Run the City yang berjarak 5 kilometer itu akan terselenggara di Medan pada 5 Mei, Surabaya pada 12 Mei, Makassar pada 19 Mei, dan ditutup di Jakarta pada 29 Mei.
Tahun ini, LPS Monas Half Marathon membawa tema Reconnect for Change. Tema ini membawa makna dan harapan agar LPS Monas Half Marathon mampu mengajak perubahan, terutama agar kondisi lingkungan Jakarta semakin bersih, nyaman, dan ramah untuk berolahraga.
Baca juga: LPS Monas Half Marathon 2024 Jadi Momentum Pembuktian Jakarta
Melalui acara Run the Ground, ajang LPS Monas Half Marathon yang dijadwalkan berlangsung pada 30 Juni 2024 sudah terasa gaungnya sejak jauh-jauh hari.
Tahun ini, LPS Monas Half Marathon membawa tema ”Reconnect for Change”. Tema ini membawa makna dan harapan agar LPS Monas Half Marathon mampu mengajak perubahan, terutama agar kondisi lingkungan Jakarta semakin bersih, nyaman, dan ramah untuk berolahraga.
Adapun untuk mengikuti LPS Monas Half Marathon 2024, peserta dikenai biaya Rp 375.000 (early bird), group program Rp 450.000, dan harga normal Rp 750.000. Nantinya, peserta akan mendapatkan tote bag, BIB, jersey race, finisher jacket, dan finisher medal. Pendaftaran dapat dilakukan melalui situs web lpsmonashalfmarathon.com.
”Kuota pendaftaran masih berjalan, tetapi early bird. Sementara untuk groupprogram, registrasi masih dibuka, tetapi hampir penuh. Yang belum daftar, ayo segera mendaftar,” ujar Vanya.
Dari tingginya antusiasme itu, jumlah peserta LPS Monas Half Marathon 2024 diprediksi lebih banyak daripada tahun sebelumnya. Diprediksi juga jumlah pelari dari luar negeri yang ikut pada ajang tahun ini bisa lebih banyak. Tahun lalu, ada pelari dari 24 negara yang ikut serta dengan total peserta, termasuk pelari Indonesia, mencapai 4.800 peserta.
Dari total hadiah, LPS Monas Half Marathon 2024 juga lebih besar dari tahun sebelumnya, yakni mencapai Rp 1 miliar. Tidak hanya hadiah utama, ada pula hadiah lainnya untuk para atlet dan non-atlet.
Untuk atlet, jika berhasil menyelesaikan tantangan memecahkan rekor nasional (program break the limit), akan ada hadiah tambahan sebesar Rp 50 juta untuk masing-masing pemenang kategori putra dan putri.
Sementara non-atlet yang bisa menyelesaikan change the limit akan mendapatkan slot world major marathon, seperti ajang Borobudur Marathon.
Kota ramah olahraga
Kembali digelarnya LPS Monas Half Marathon menyimpan pesan dari para pelari agar Jakarta bisa menjadi kota yang ramah untuk olahraga. Tidak hanya olahraga lari, tetapi juga olahraga lainnya, seperti bersepeda, skateboard, dan olahraga luar ruang lainnya.
Adi Muhamad Santoso (29), salah satu peserta Run the Ground, mengatakan, LPS Monas Half Marathon bisa menjadi kampanye untuk mendorong warga rutin berolahraga dan mengampanyekan infrastruktur trotoar hingga sarana dan prasarananya.
”Beberapa wilayah di jalan Jakarta sudah bagus infrastrukturnya, terutama untuk berolahraga lari. Trotoar diperpanjang dan diperbaiki lagi sehingga semakin enak untuk berolahraga. Tetapi benahi juga transportasinya,” ujar Adi.
Menurut dia, percuma perluasan dan perbaikan trotoar tidak dibarengi dengan pembenahan transportasi publik. ”Karena percuma berolahraga dengan polusi kendaraan, jadi sakit,” lanjutnya.
Baca juga: LPS Monas Half Marathon Lebih dari Sekadar Lomba Lari
Begitu pula dengan Yurika Angelina (25), yang merasa LPS Monas Half Marathon akan menjadi ajang besar nasional dan internasional serta bisa menjadi pelopor kota ramah olahraga.
”Modal itu ada. Jakarta kota yang asyik untuk berolahraga dengan pemandangan gedung dan jalur-jalurnya. Menurutku, reconnect for change (terhubung kembali untuk berubah) dapat maknanya. Change-nya membuat warga semakin sehat rutin berolahraga dengan infrastrukturnya mendukung,” kata Angela tertawa.
Persiapan
Adi melanjutkan, dalam LPS Monas Half Marathon 2024, ia akan berusaha memperbaiki catatan waktu dari sebelumnya 2 jam 29 menit menjadi 2 jam 15 menit.
Berbagai program dijalaninya mulai sekarang dengan latihan kecepatan, kekuatan kaki, tempo, dan lainnya. Ia juga akan melakukan medical check up serta fisioterapi sebelum hari lomba.
”Aku juga belajar listening our body (mendengarkan tubuh), apa nih yang kurang dari tubuh kita dan perlu dilatih. Lalu, untuk self protection (perlindungan diri) pas race (balapan) kalau mulai kram atau mengalami kondisi keletihan karena cuaca. Jadi bisa segera mandiri untuk penanganan,” ujarnya.
Sementara itu, Melvin Madison (44), pelari lainnya, juga akan meningkatkan intensitas latihan tiga bulan menjelang perlombaan. Setiap minggu, ia harus berlatih minimal 40 km. Memasuki bulan kedua, intensitas latihan ditambah agar ketahanan fisik dan kaki tetap prima. Melvin pun yakin akan memecahkan catatan waktu half marathon terdahulu 1 jam 52 menit menjadi 1 jam 45 menit.
”Selain mental, penguasaan medan dan rute, lalu cuaca hujan atau panas, itu menjadi tantangan yang perlu diperhatikan juga. Belum lagi ini digelar saat car free day, pasti ada tantangannya seperti jalurnya. Nah, saya harap jalur steril,” kata Melvin.