Seorang Bocah di Bekasi Tewas Bersimbah Darah di Kamarnya
Bocah laki-laki, AAMS (5), tewas dengan luka tusuk di Perumahan Burgundy di Bekasi. Keterlibatan ibu korban diselidiki.
Oleh
ATIEK ISHLAHIYAH AL HAMASY
·2 menit baca
BEKASI, KOMPAS — Seorang bocah laki-laki berinisial AAMS (5) ditemukan tewas bersimbah darah di Perumahan Burgundy, Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Kamis (7/3/2024) sekitar pukul 10.30. Bocah tersebut diduga tewas terbunuh karena kondisi korban penuh dengan luka tusuk, salah satunya pada bagian dada.
Kapolsek Bekasi Utara Komisaris Yuliati, Kamis (7/3/2024), mengatakan, penemuan jasad itu bermula dari kecurigaan seorang tamu yang merupakan kerabat dari ayah korban yang berkunjung ke rumah korban. Namun, saat tiba di lokasi, tamu itu tidak diperbolehkan masuk oleh ibu korban.
Tamu tersebut tetap memaksa masuk. Sebab, ia melihat pakaian yang dikenakan ibu korban dalam kondisi penuh darah.
Tak diizinkan masuk, tamu tersebut langsung melapor ke petugas keamanan yang berjaga di gerbang perumahan. Saat hendak dicek, penghuni rumah juga tidak berkenan petugas keamanan masuk.
Dari situ, petugas keamanan melapor ke polisi setempat. Saat polisi mengecek, didapati seorang anak tewas bersimbah darah di tempat tidur. Korban ditemukan dengan luka tusuk di sejumlah bagian tubuhnya.
”Korban diduga ditusuk 18 atau 20 kali,” katanya.
Saat ini, polisi menahan dan meminta keterangan dari tiga saksi, yakni ibu korban, saudara ayah korban, dan tamu tersebut. Sebab, hanya ibu korban dan saudara ayahnya yang berada di dalam rumah.
”Ada tiga orang yang kita amankan, tamu yang datang itu, ibu korban, dan saudara dari suaminya, tiga-tiganya perempuan. Pemilik rumah itu sedang ke Kota Medan sehingga di rumah terdapat istri, dua anak (5 dan 2 tahun), dan seorang saudara dari suami,” kata Yuliati.
Polisi menemukan barang bukti berupa sebilah pisau dapur yang diduga digunakan pelaku untuk menghabisi nyawa korban.
”Barang bukti hanya pisau dapur saja. Pisaunya sempat dicuci,” katanya.
Adapun jasad korban saat ini sudah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati untuk diotopsi. Sejauh ini, polisi masih melakukan penyelidikan mendalam berdasarkan keterangan dari saksi-saksi tersebut.
Barang bukti hanya pisau dapur saja. Pisaunya sempat dicuci.
Sebelumnya, pernah ditemukan empat anak kecil tewas dan terkunci di dalam kamar rumah mereka di Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada 3 Desember 2023.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi menyebut, empat anak tersebut tewas dibunuh dengan cara dibekap oleh ayahnya, Panca Darmansyah (41). Panca juga sempat menulis pesan dengan tulisan warna merah yang ditujukan untuk istrinya sekaligus ibu dari keempat korban.
Ia mengaku cemburu terhadap sang istri karena diduga selingkuh dengan lelaki lain. Saat pembunuhan terjadi, istrinya sedang dirawat di RSUD Pasar Minggu setelah menjadi korban kekerasan Panca beberapa hari sebelum keempat anaknya tewas.