Polisi Masih Memburu Tiga Tahanan Polsek Tanah Abang yang Buron
Tiga dari enam tahanan Polsek Tanah Abang, Jakarta Pusat, yang sempat buron kini ditangkap. Tiga lainnya masih buron.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tiga dari enam tahanan Polsek Tanah Abang, Jakarta Pusat, yang sempat buron, saat ini telah ditangkap polisi di sejumlah tempat. Dengan tertangkapnya tiga tahanan ini, tinggal tiga tahanan yang masih diburu.
Tahanan buron yang ditangkap kembali itu adalah Hendro Mulyanto (36). Ia ditangkap di kawasan Tangerang, Banten. Kedua, Muhammad Aqdas (24) yang ditangkap di Magelang, Jawa Tengah. Yang terakhir adalah Doni Ferdinand (23), yang disergap di jalan layang Pondok Indah, Jakarta Selatan.
Kepala Polres Jakarta Pusat Komisaris Besar Susatyo Purnomo Condro, Selasa (27/2/2024), menuturkan, hingga saat ini tim gabungan Polres Metro Jakarta Pusat terus berupaya mengejar tahanan yang masih kabur.
”Apabila ada masyarakat yang mengetahui tahanan yang masih buron agar bisa melaporkan (ke pihak berwajib),” katanya.
Susatyo menegaskan juga kepada kerabat atau keluarga yang sengaja membantu pelarian para buron itu akan diberikan sanksi yang tegas. Ke-13 orang yang kini telah tertangkap itu merupakan tahanan yang kabur pada Senin (19/2/2024) dini hari.
Mereka kabur dengan cara menjebol ventilasi dengan menggunakan gergaji dan menggunakan untaian sajadah untuk keluar dari penjara. Gergaji itu diperoleh dari Amelia yang merupakan istri dari tahanan bernama Syarifudin.
Dampak dari kaburnya tahanan ini membuat empat personel dari Polsek Tanah Abang diperiksa oleh Propam Polres Jakarta Selatan. Mereka dinilai lalai dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Empat anggota tersebut terbukti melanggar Peraturan Kapolri Nomor 7 Tahun 2022 tentang Kode Etik Profesi Polri.
Mereka selanjutnya akan menjalani sidang Komisi Kode Etik Polri dengan ancaman sanksi etik dan sanksi administrasi. Selain empat anggota itu, Propam juga akan memeriksa Kepala dan Wakil Kepala Polsek Tanah Abang.
Setelah menjalani pemeriksaan, akhirnya kedua perwira menengah itu pun dicopot dari jabatannya.
Apabila ada masyarakat yang mengetahui tahanan yang masih buron agar bisa melaporkan (ke pihak berwajib)
Dalam surat telegram yang diteken pada Jumat (23/2/2024) tersebut, Hans Philip dimutasi sebagai Kepala Unit I Bagwasiddik Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Sementara jabatan Kepala Polsek Tanah Abang digantikan oleh Ajun Komisaris Besar Aditya Simanggara Pratama yang sebelumnya menjabat Perwira Menengah Polda Metro Jaya.
Selain itu, jabatan Komisaris William Alexander sebagai Wakil Kepala Polsek Metro Tanah Abang juga digantikan oleh Ajun Komisaris Acep Atmadja yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Sub-unit Pembinaan Kepolisian Masyarakat Polsek Metro Tanah Abang. William saat ini dimutasi sebagai Kepala Subbagian Perencanaan Program Polres Metro Jakarta Pusat.
Sebelumnya, Komisioner Kompolnas Poengky Indarti menilai, sistem pengelolaan tahanan di tingkat polsek harus dievaluasi. Mulai dari prosedur standar operasi, ketersediaan fasilitas, termasuk kondisi personel yang ada di jajaran polsek. ”Dengan kaburnya 16 tahanan, membuktikan sistem keamanan di tahanan polsek belum optimal,” kata Poengky.
Terkait prosedur standar operasi, menurut Poengky, harus dilakukan evaluasi secara berkelanjutan untuk memastikan setiap personel sudah menjalankan tugasnya dengan baik. Bahkan, kondisi kesehatan petugas juga harus diperhatikan.
Di sisi lain, ketersediaan alat, seperti kamera pemantau, apakah sudah memadai atau bahkan banyak yang harus diperbaiki. Pantauan Kompas, jika dilihat dari bangunan, sulit bagi tahanan untuk melarikan diri. Di bagian samping Mapolsek Metro Tanah Abang sudah dibangun dinding setinggi 3 meter. Sementara di bagian belakang mapolsek juga ada dinding setinggi 5 meter dengan dilengkapi kawat berduri di bagian atas.
Tidak hanya itu, mapolsek juga berada di tengah-tengah permukiman padat penduduk dan di bagian belakang juga terdapat asrama polisi. Namun, karena kelalaian petugas, 16 tahanan pun berhasil kabur walau saat ini 13 di antaranya sudah bisa ditangkap kembali.
Cecep, salah satu warga yang tinggal di sekitar Mapolsek Metro Tanah Abang, menuturkan, kejadian kaburnya tahanan bukan sekali ini terjadi. ”Tahun lalu, ada tahanan yang hampir kabur. Beruntung segera diketahui warga sehingga bisa ditangkap segera,” katanya.