Lokasi Video Dugaan Perundungan Identik dengan Warung Ibu Gaul
Lokasi kejadian dugaan perundungan siswa Binus School Serpong mirip dengan warung ibu gaul dekat sekolah itu.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·4 menit baca
TANGERANG SELATAN, KOMPAS — Dugaan perundungan siswa Binus School Serpong, Tangerang Selatan, Banten, menguat dengan beredarnya video terkait kekerasan itu. Lokasinya sangat mirip dan bisa dikatakan identik dengan salah satu warung dekat sekolah.
Kasus ini ramai setelah dicuitkan oleh pengguna X, dulu Twitter. Hingga Senin (19/2/2024) sore, unggahan telah disaksikan setidaknya 1,8 juta kali. Unggahan menyebut bahwa perundungan dilakukan sekelompok siswa senior terhadap anggota baru yang akan bergabung dalam kelompok tersebut. Disebutkan pula bahwa para ”anggota baru” diminta membelikan makanan serta mengalami kekerasan fisik dan verbal.
Setelah unggahan awal itu riuh, akun X lainnya membagikan video yang dinarasikan ”geng tai”. Video yang dibagikan pada pukul 04.58 itu sudah tayang 253.000 kali lebih, serta 1.380 kali dibagikan ulang, 1.419 dikutip, dan disukai 5.397 kali.
Dalam video berdurasi 41 detik ini, tampak empat remaja lelaki tengah berdiri. Mereka disaksikan oleh lebih dari lima remaja lainnya yang duduk dan berdiri. Semuanya mengenakan pakaian bebas.
Seorang remaja berkacamata berdiri di depan dua remaja lainnya. Posisinya di tengah seakan dijaga dua orang di belakang. Celana remaja berkacamata ini dipelorotkan sampai kaki.
Dia dicekik oleh remaja lain yang berada di depannya. Si pencekik lebih pendek daripada remaja berkacamata. Kemudian remaja yang dicekik tadi menyilangkan tangan di dada, didorong empat kali, dan dicekik lagi.
Selama video direkam terdengar kata ”Sarah”, ”buat gua dicekik”, ”Lang jangan tembok Lang”, ”ini tanggung jawab lu”, ”gila”, ”cara buat gue”, ”parah bokap lu kayak gitu”, ”goblok”, ”udah”, ”bilang salah buat gua”, dan ”apa sih lu”. Semuanya diiringi tawa dan sorak-sorai remaja yang ada di video tersebut.
Warung ibu gaul
Kepala Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Polres Tangerang Selatan Inspektur Dua Galih membenarkan kasus dugaan perundungan yang terjadi di sekolah internasional itu. Orangtua korban telah melaporkannya dan saat ini dalam proses penyelidikan.
”Kami cek lokasi kejadiannya di salah satu warung. Letaknya di depan sekolah. Kemudian kami minta keterangan korban dan saksi lainnya,” kata Galih di Polres Tangerang Selatan.
Lokasi kejadian di salah satu warung ini sesuai dengan warung yang didatangi Kompas. Letaknya di depan Binus School Serpong. Siswa terlebih dulu menyeberang jalan dan berjalan kaki 25 meter untuk sampai ke warung yang disebut warung ibu gaul.
Warung di dekat permukiman warga ini terdiri atas dua bagian. Sisi muka untuk menjajakan makanan dan minuman dan sisi samping sebagai tempat nongkrong.
Sisi samping warung ini sama persis dengan lokasi dugaan perundungan dalam video itu. Ada tembok pembatas dengan bangunan di sampingnya yang bercat merah muda dan kuning gading. Di muka bangunan kuning gading juga terdapat bendera merah putih.
Sisi samping warung ibu gaul itu terbilang strategis. Letaknya di samping, tetapi menjorok ke dalam atau lebih rendah dari sisi muka dan jalan raya.
Letak yang demikian membuat pemilik warung dan lalu lalang orang sukar mengetahui apa yang terjadi atau dilakukan remaja ketika berada di situ.
Hermanto (31), si empunya warung, mengaku baru tahu dugaan perundungan itu setelah viral media sosial dan kedatangan sejumlah alumni Binus School Serpong untuk bertanya. Dia juga menyampaikan bahwa tak tahu pastinya peristiwa yang terekam dalam video lantaran kali terakhir siswa nongkrong di situ pada Selasa (13/2/2024) atau sehari sebelum pemilu.
”Kami kaget viral begini. Alumni pada tanya. Memang siswa dan alumni sering nongkrong sepulang sekolah, tetapi enggak pernah berhantam di sini,” ujar Hermanto.
Menurut Hermanto, biasanya siswa dan alumni ke warung pukul 15.30, pukul 16.00, dan pukul 16.30 atau setelah selesainya kegiatan sekolah. Jumlahnya bervariasi, mulai dari dua atau tiga hingga belasan orang. Saat nongkrong siswa masih mengenakan seragam sekolah.
Mereka di situ untuk makan dan minum, mengobrol, dan bercanda. Di antaranya ada perokok, tetapi belum pernah tampak berkelahi.
”Enggak tampak minum-minum (alkohol) juga. Pasti kami larang. Kalau berantem, saya usir dan bubarkan karena mengganggu,” ujar Hermanto.
Korban terluka, detailnya masih tunggu pemeriksaan dokter
Tertutup
Polres Tangerang Selatan membenarkan dugaan perundungan itu. Namun, masih menjadi tanda tanya, kapan, di mana persisnya, siapa korban, dan terduga pelaku.
Kepala Seksi Humas Polres Tangerang Selatan Ajun Komisaris Wendi Afrianto hanya memastikan kasus ini masih dalam pengusutan. Sama halnya dengan Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan Ajun Komisaris Alvino Cahyadi yang menyebut, penyidik sudah menindaklanjuti laporan dugaan perundungan siswa Binus School Serpong tanpa menjelaskan kronologi kejadian.
”Penyidik mendatangi rumah sakit untuk minta keterangan. Klarifikasi kepada korban dan cek lokasi kejadian. Korban terluka, detailnya masih tunggu pemeriksaan dokter,” kata Alvino.
Sama seperti keterangan petugas lainnya, Alvino memastikan proses hukum sedang berjalan untuk mengusut tuntas dugaan perundungan yang terjadi.
Kapolres Tangerang Selatan Ajun Komisaris Besar Ibnu Bagus Santoso belum memberikan keterangan. Dia tak merespons konfirmasi dari awak media.