Setelah Kedatangan Presiden, Harga Beras di Pasar Induk Cipinang Turun Tipis
Harga beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, turun tipis setelah kedatangan Presiden Jokowi di pasar tersebut.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Harga beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, turun tipis setelah kedatangan Presiden Joko Widodo di pasar tersebut, Kamis (15/2/2024). Namun, kepastian harga beras baru akan tercantum pada Senin (19/2/2024).
Ade, salah satu penjual beras di Pasar Induk Cipinang, Sabtu (17/2/2024), mengatakan, setelah kedatangan Presiden Joko Widodo ke Cipinang, harga beras paling murah sekarang berada pada kisaran Rp 15.000 per kg atau Rp 12.000 per liter. Turun tipis dari biasanya, yakni Rp 16.000 per kg atau Rp 13.000 per liter.
Adapun untuk harga beras premium sekitar Rp 16.000 per kg atau turun dari sebelum kedatangan Presiden, yakni Rp 17.000 per kg. Penurunan harga ini, menurut Ade, tidak lepas dari kesepakatan pedagang untuk menaati perkataan Presiden, beberapa waktu lalu.
Walau harga beras sudah turun, saat ini pasokan masih terbatas lantaran produksi beras di sejumlah sentra masih belum stabil. ”Di pasar ini datang beras dari sejumlah daerah di Jawa. Jika di daerah tersebut terjadi gangguan produksi, akan berpengaruh pada harga beras,” katanya.
Hal serupa juga disampaikan Dian, penjaga toko beras di Cipinang, yang menilai kenaikan harga beras kali ini mungkin adalah yang terbesar sepanjang sejarah. ”Kenaikan terjadi pada beras lokal, yakni bisa mencapai Rp 18.000 per kg, tidak pernah terjadi sebelumnya,” katanya.
Kenaikan harga ini, ujar Dian, sudah terjadi dua bulan lalu dan mencapai puncaknya pada dua minggu lalu. ”Sekarang, setelah dikunjungi Presiden, harga beras berangsur turun. Entah ini akan berlanjut atau hanya sementara,” kata Dian.
Dalam kunjungannya ke Pasar Induk Cipinang, Kamis (15/2/2024), Presiden Joko Widodo mengungkapkan pasokan beras di pasar ritel terganggu akibat distribusi dari petani yang masih terhambat. Stok beras diperkirakan kembali melimpah dalam satu-dua pekan ke depan.
Sekarang, setelah dikunjungi Presiden, harga beras berangsur turun. Entah ini akan berlanjut atau hanya sementara.
Presiden mengungkapkan, stok beras di Cipinang melimpah. Namun, diakui persediaan tambahan dari hasil panen belum masuk ke pasar. Distribusi beras juga disebut terganggu banjir di Demak dan Grobogan, Jawa Tengah.
”Urusan banjir di Demak, Grobogan itu memengaruhi, tetapi saya kira sudah diselesaikan lewat pengiriman dari Bulog ke daerah, Bulog ke Pasar Induk Cipinang, nanti dilihat saya kira akan dalam seminggu-dua minggu ini, saya rasa akan sedikit turun. Sambil nunggu panen, kalau panen raya datang pasti sudah (melimpah),” ujarnya (Kompas.id, 15/2/2024).
Yeski Kelsederi (30), warga Pancoran, Jakarta Selatan, berharap agar beras di pasaran segera membaik karena kenaikan harga beras ini cukup membebani. ”Sebab, dalam satu bulan, keluarga kami membutuhkan sekitar 20 kg per bulan,” ujarnya.
”Kenaikan harga beras mencapai 21 persen, sedangkan kenaikan gaji hanya 8 persen,” kata Yeski yang merupakan aparatur sipil negara di salah satu kementerian.
Berdasarkan pantauan Kompas di Pasar Rawajati, Jakarta Selatan, harga beras paling murah masih berada di kisaran Rp 13.000 per liter. Farhan, salah satu pedagang, menuturkan belum bisa menurunkan harga karena stok lama belum habis. ”Mungkin minggu depan, setelah membeli stok baru, harga beras bisa turun,” katanya.
Namun, Farhan beranggapan jika penurunan harga beras ini hanya sementara biasanya. Pada saat puasa, harga beras akan kembali naik seiring dengan meningkatnya permintaan,” katanya.