Libur Akhir Tahun Telah Tiba, Tetap Waspada Covid-19
Kenaikan kasus Covid-19 patut diwaspadai, terutama warga yang bepergian selama liburan akhir tahun.
Menjelang libur Natal dan Tahun Baru, sebagian warga bersiap untuk berwisata atau pulang kampung. Di tengah naiknya kasus Covid-19, penerapan protokol kesehatan dan melengkapi diri dengan vaksinasi menjadi langkah bijak agar kesehatan tetap terjaga selama liburan akhir tahun.
Karunia Cahyani (29) berencana pulang ke Jawa Tengah selama liburan Natal. Kepulangan kali ini terasa berbeda karena untuk pertama kalinya pekerja kantoran itu menggunakan bus. Dia membeli tiket keberangkatan dari Jakarta Barat pada 23 Desember, pekan depan.
”Tidak kebagian tiket kereta yang terjangkau. Tersisa yang harganya mahal,” seloroh Nia, Jumat (15/12/2023).
Tidak ada persiapan khusus menjelang kepulangannya meski ia mengetahui adanya tren kenaikan kasus Covid-19. Ia cukup percaya diri karena sudah menerima vaksinasi Covid-19 dosis satu dan dua serta dua kali vaksinasi dosis penguat (booster). Walakin, Nia pantang gegabah. Dia tetap membawa masker dan cairan antiseptik untuk melindungi diri serta tisu dan makanan atau minuman sebagai teman perjalanan.
Baca juga: Siasat Menghindari Macet Saat Natal dan Tahun Baru
Lain lagi dengan Hardi (31) yang sudah tak sabar menjelajah wisata alam, atraksi budaya, dan mencicipi kuliner di Vietnam dan Thailand. Karyawan swasta ini telah mengantongi tiket pergi pulang dan akomodasi untuk liburan selama lebih dari dua pekan.
”Harganya terjangkau. Sama seperti liburan ke Bali atau Labuan Bajo. Kedua negara juga bebas visa, jadi tidak ada kendala,” kata Hardi.
Persiapan untuk perjalanan wisata kali ini tidak hanya menukarkan uang ke mata uang kedua negara. Hardi juga memeriksakan kondisi kesehatannya, mengikuti regulasi di Vietnam dan Thailand. Hal ini seiring tren kasus positif Covid-19 yang sedang naik.
Meski kondisi tubuhnya bugar dan sehat, dia berencana melengkapi dosis vaksinasi booster kedua dalam waktu dekat. Padahal, regulasi kesehatan di kedua negara tujuan tak jauh beda dengan Tanah Air, yakni tidak berlaku pembatasan kegiatan masyarakat.
”Dulu merasa sudah aman jadi tidak kunjung ikut (vaksinasi) booster kedua,” ujar Hardi.
Tak seperti Kurnia dan Hardi, Wahyudi (29) akan menghabiskan waktu bersama istri dan keluarga selama libur Natal dan Tahun Baru. Warga Jakarta Timur ini juga tak berencana ke tempat wisata di Ibu Kota maupun Puncak di Bogor, Jawa Barat, atau ke wilayah tetangga di Bodetabek.
”Duit habis untuk modal nikah. Sekarang kencangkan ikat pinggang dulu. Paling nanti kumpul keluarga di rumah nyokap,” kata Wahyudi.
Selain harus berhemat untuk keperluan lain, keluarga muda itu juga menghindari kemacetan yang biasanya terjadi di sekitar tempat wisata. Apalagi kasus Covid-19 cenderung meningkat.
Baca juga: Pergerakan di Libur Natal dan Tahun Baru Meningkat, Penjagaan Ibu Kota Berlipat
Survei Online Pergerakan Masyarakat pada Masa Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 memperkirakan, potensi pergerakan masyarakat Indonesia sebesar 39,83 persen atau 107,63 juta orang. Sementara survei Kementerian Perhubungan mencatat, puncak arus mudik Natal dan Tahun Baru terjadi pada Jumat (22/12/2023) dan Sabtu (23/12/2023) dengan jumlah masing-masing 3,06 juta orang dan 5,14 juta orang.
Dari data yang ada, Jabodetabek jadi salah satu wilayah dengan pergerakan yang tinggi, mencapai 43,92 persen. Artinya, akan ada 14,81 juta warga yang bepergian.
Mengantisipasi mobilitas warga yang meningkat, Polri menggelar Operasi Lilin 2023. Setidaknya ada 70.350 petugas keamanan dan 52.414 petugas lintas instansi dikerahkan akan mengatur arus lalu lintas. Jumlahnya bisa bertambah sesuai dengan kebutuhan dan situasi di lapangan.
Sehat
Kenaikan kasus Covid-19 menjelang liburan Natal dan Tahun Baru patut menjadi perhatian bersama. Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat 365 kasus positif Covid-19 per 13 Desember 2023. Sebanyak 44 kasus di antaranya menjalani perawatan, dengan rincian 32 kasus bergejala dalam ruangan isolasi dan 12 kasus di unit perawatan intensif (ICU).
Dilaporkan pula, dua kasus meninggal setelah positif Covid-19. Kasus pertama adalah wanita berusia 81 tahun dengan komorbid hipertensi yang sudah divaksinasi dosis ketiga. Kasus kedua, wanita berusia 91 tahun dengan komorbid stroke dan gagal jantung yang belum mendapatkan vaksin Covid-19 sama sekali.
Kenakan masker ketika sakit atau tidak enak badan, terutama jika bertemu warga lansia. Batasi aktivitas luar ruangan dan lebih baik hindari keramaian. Lalu bawa cairan antiseptik kemana pun karena mudah dipakai.
Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama menuturkan, kelompok rentan paling berisiko meninggal ketika terpapar SARS-Cov-2 penyebab Covid-19. Mereka, antara lain, warga berusia 50 tahun ke atas, belum divaksinasi, serta memiliki komorbid, seperti hipertensi, diabetes melitus, stroke, penyakit jantung, gagal ginjal kronis, kanker, tuberkulosis, dan HIV. Oleh karena itu, jelang liburan akhir tahun, warga berusia 18 tahun ke atas diimbau melengkapi vaksinasi Covid-19.
”Kenakan masker ketika sakit atau tidak enak badan, terutama jika bertemu warga lansia. Batasi aktivitas luar ruangan dan lebih baik hindari keramaian. Lalu bawa cairan antiseptik kemana pun karena mudah dipakai,” tutur Ngabila.
Baca juga: DKI Kembali Galakkan Vaksinasi, Pengujian, dan Deteksi Dini
Pemprov DKI Jakarta tidak mengadakan program khusus vaksinasi Covid-19. Akan tetapi, tersedia layanan vaksinasi mulai Senin hingga Sabtu di fasilitas-fasilitas kesehatan milik pemerintah.
Epidemiolog dari Griffith University, Australia, Dicky Budiman, juga mengingatkan masih perlunya mitigasi pencegahan penularan Covid-19. Salah satunya dengan vaksinasi. Apalagi, saat ini vaksinasi cenderung disepelekan atau kurang digalakkan serta belum mendapatkan dukungan pemerintah lagi.
Selain kesehatan warga, Pemprov DKI Jakarta juga memastikan kesiapan angkutan darat milik perusahaan otobus (PO). Dinas Perhubungan DKI Jakarta memeriksa kelaikan 4.230 bus antarkota antarprovinsi (AKAP) milik 820 PO.
Selain pemeriksaan armada bus, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo memastikan kesiapan empat terminal utama dan terminal bantuan untuk melayani penumpang pada masa liburan Natal dan Tahun Baru. Terminal itu ialah Terminal Terpadu Pulo Gebang, Terminal Kampung Rambutan, Terminal Kalideres, Terminal Tanjung Priok, Terminal Lebak Bulus, dan Terminal Grogol.
Kewaspadaan selama liburan akhir tahun penting diperhatikan. Begitu pun dengan keamanan dari pilihan moda transportasi yang digunakan selama perjalanan. Jangan sampai, kegembiraan saat berwisata atau menyambut tahun baru berantakan karena terpapar Covid-19.