JAKI merupakan salah satu kanal aduan warga Jakarta. JAKI memudahkan segala urusan warga mulai dari pelayanan publik sampai kegiatan sehari-hari.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Aplikasi Jakarta Kini atau JAKI sempat mengalami gangguan pada fitur JakWarta yang menampilkan informasi berita-berita di Jakarta. Pengelola memastikan gangguan tidak menimbulkan kegagalan layanan ataupun kerugian, seperti pencurian data pribadi penggunanya.
JAKI merupakan bagian dari Unit Pengelola Jakarta Smart City. Tujuannya memudahkan segala urusan warga mulai dari pelayanan publik sampai kegiatan sehari-hari.
Aplikasi ini jadi sorotan setelah mengalami gangguan pada Selasa (12/12/2023) malam. Saat itu, calon presiden nomor urut satu Anies Baswedan menjelaskan tentang JAKI pada debat perdana Pemilu 2024.
Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik DKI Jakarta menyatakan telah mengatasi gangguan teknis yang terjadi pada JAKI. Penanganan memprioritaskan keamanan data dan pengguna JAKI.
”Gangguan sudah diatasi. JAKI tetap berjalan normal dan tidak ada kegagalan sistem,” ujar Pelaksana Tugas Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik DKI Jakarta Sigit Wijatmoko, Rabu (13/12/2023).
Unit Pengelola Jakarta Smart City disebut mengelola JAKI secara andal, aman, dan bertanggung jawab. Ancaman dan kerentanan keamanan dipantau secara rutin dan ditangani sesuai dengan keamanan informasi, keamanan siber, dan proteksi privasi-sistem manajemen keamanan informasi-persyaratan SNI ISO/IEC 27001:2022
Meja aduan tampak penuh oleh warga yang mengadukan masalahnya kepada petugas. Meja dibagi berdasarkan wilayah administratif, seperti Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta utara, Jakarta Pusat, dan Jakarta Selatan. Terdapat dua petugas yang berjaga dari setiap kota administratif.
Sigit menyebutkan, pengelola berupaya mendeteksi dan merespons secara cepat pelbagai gangguan. Disiapkan pula langkah mitigasi terhadap potensi gangguan untuk menjaga kepercayaan, keamanan, dan privasi data pengguna.
Kinerja
JAKI merupakan salah satu kanal aduan yang terhubung dengan Cepat Respons Masyarakat (CRM) sebagai induk seluruh kanal aduan warga Jakarta. Sepanjang tahun 2023 tercatat 159.927 laporan dengan rata-rata waktu penyelesaian 147 jam atau 6 hari.
Pahami apa yang dikerjakan. Jangan hanya pagi datang untuk bekerja, lalu sore pulang, tapi tidak paham yang dikerjakan atau tidak punya tujuan akhir dari pekerjaan.
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengingatkan jajarannya untuk bekerja sungguh-sungguh saat evaluasi penyelenggaraan kinerja kewilayahan. Hal tersebut penting sekalipun survei kepuasan masyarakat pada tingkat kelurahan mencapai 92,05 persen dan tingkat kecamatan sebesar 96,81 persen.
Heru Budi Hartono, Pejabat Gubernur DKI Jakarta
”Pahami apa yang dikerjakan. Jangan hanya pagi datang untuk bekerja, lalu sore pulang tapi tidak paham yang dikerjakan atau tidak punya tujuan akhir dari pekerjaan,” kata Heru.
Heru menginginkan lurah dan camat untuk rajin ke lapangan mengecek penyelesaian aduan warga. Misalnya, memastikan perbaikan jalan di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, optimal karena tiga hari setelah penanganan dia menerima laporan terjadi penurunan muka aspal.
Contoh lainnya, sosialisasi yang jelas kepada warga terkait pengendalian banjir. Hal ini agar tak menimbulkan salah tafsir bahwa Jakarta otomatis bebas banjir dengan adanya infrastruktur pengendalian banjir seperti Sodetan Ciliwung.
”Tidak bebas banjir, tetapi mengurangi titik banjir. Sampaikan ke warga kalau waktu surut lebih cepat. Sama-sama membereskan program kerja di tiap wilayah,” ujar Heru.