Uji Emisi Kendaraan di Jakarta Meningkat Signifikan
Dalam dua pekan terakhir, jumlah kendaraan yang melakukan uji emisi meningkat signifikan. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperluas akses bagi warga untuk melakukan uji emisi.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dalam dua pekan terakhir, jumlah kendaraan yang melakukan uji emisi meningkat signifikan. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperluas akses bagi warga untuk melakukan uji emisi. Upaya ini sebagai cara untuk mengurangi polusi yang masih terus mendera Ibu Kota.Juru Bicara Satuan Tugas Pengendalian Pencemaran Udara (Satgas PPU) Provinsi DKI Jakarta Ani Ruspitawati, Sabtu (18/11/2023), menyatakan, animo masyarakat untuk mengikuti uji emisi pada kendaraannya cukup tinggi. Hingga 17 November 2023, terdapat 1.228.087 kendaraan roda empat dan 132.054 kendaraan roda dua telah melakukan uji emisi.
Jumlah tersebut meningkat bila dibandingkan pada 3 November 2023, yaitu 1.193.736 kendaraan roda empat dan 128.528 kendaraan roda dua yang melakukan uji emisi. ”Ini menandakan upaya untuk mengurangi risiko pencemaran disambut baik oleh publik,” kata Ani.
Melihat kondisi ini, ujar Ani, pemerintah akan terus memperluas akses warga untuk melakukan uji emisi. Selain meningkatkan jumlah titik uji emisi, berbagai pelatihan teknisi uji emisi juga telah dilakukan untuk mendukung pelayanan uji emisi dapat berjalan lebih optimal. Pemprov DKI Jakarta telah menambahkan beberapa lokasi uji emisi secara gratis di 45 lokasi dan akan bertambah 12 titik lokasi baru bagi kendaraan usia di atas tiga tahun. Adapun lokasi uji emisi yang tersebar di seluruh wilayah DKI Jakarta terdapat di 346 bengkel untuk kendaraan roda empat dengan 962 teknisi dan 119 bengkel untuk kendaraan roda dua dengan 204 teknisi.
”Dengan beragam langkah ini, kami berharap akan lebih banyak lagi kendaraan bermotor yang melakukan uji emisi, untuk mendukung upaya percepatan penanganan polusi udara di Jakarta agar semakin baik dan sehat,” kata Ani.
Selain uji emisi, Satgas PPU juga memberikan sanksi administratif berupa paksaan pemerintah untuk menghentikan sementara sebagian atau seluruh usaha tiga perusahaan penyimpanan batubara, yaitu PT TTI, PT TBE, dan PT BIG. Lalu telah dilakukan legal sampling emisi sumber tidak bergerak (cerobong boiler) terhadap dua industri berbahan bakar batubara, yakni PT AAJ dan PT BKP.
Sampai 17 November 2023, jumlah water mist yang terpasang 177 unit di 143 gedung, baik gedung pemerintah maupun swasta. Sebanyak 27 unit water mist di 21 gedung sedang berproses dan segera dioperasikan untuk memperkuat upaya perbaikan kualitas udara.
Penyiraman jalan-jalan protokol juga masih dilakukan oleh Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta hingga 16 November 2023. Penyiraman jalan protokol tersebut dilakukan di 530 lokasi wilayah Kota Jakarta, dengan jumlah kendaraan yang digunakan sebanyak 521 mobil dan 2.039 personel pemadam kebakaran.
Pemberlakuan disinsentif tarif parkir juga akan terus diperluas. Saat ini telah dilaksanakan di 13 lokasi Unit Pengelola Perparkiran dan 32 lokasi Perumda Pasar Jaya. Tahap berikutnya 19 lokasi pasar sedang dalam proses integrasi sistem disinsentif.
Untuk mewujudkan ”Jakarta Hijau”, lanjut Ani, telah dilakukan upaya penanaman pohon dan tanaman untuk penataan dan penghijauan. Pemprov DKI Jakarta juga berencana membangun ruang terbuka hijau (RTH) berupa taman baru sejumlah 23 lokasi pada 2023. Adapun progres penanaman pohon dan tanaman yang telah dilakukan sejak Oktober 2022 hingga Oktober 2023 sebanyak 241.159 pohon dan 6.018.092 tanaman di seluruh wilayah Jakarta.
”Kami mengajak seluruh lapisan masyarakat agar bersama-sama berperan secara aktif dalam menjaga lingkungan kita dan menjaga udara kita tetap bersih dan sehat,” pungkas Ani.
Sebelumnya, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengemukakan intensitas penanaman pohon di wilayah DKI Jakarta akan diakselerasi. Selain untuk mengurangi polusi, gerakan ini diharapkan dapat meminimalkan risiko bencana hidrometeorologis.
Terbaru, Pemprov DKI Jakarta bersama Polda Metro Jaya dan Pemda DKI Jakarta menanam sekitar 10.700 pohon. Pohon yang ditanam seperti tanaman buah dan tanaman hutan.
Heru menilai penanaman pohon harus menjadi sebuah gerakan yang harus diakselerasi. Karena itu, keterlibatan masyarakat sangat diperlukan. ”Tidak hanya pemerintah, swasta juga akan dilibatkan agar penanaman pohon bisa berlangsung secara berkelanjutan,” katanya.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menuturkan, sejak awal dicanangkan pada 2022 di Bali pada Konferensi Tingkat Tinggi G20, jumlah pohon yang sudah tertanam baru mencapai 5 juta. ”Dengan bantuan Polri dan semua pemangku kepentingan, target penanaman 10 juta pohon bisa tercapai,” kata Muhadjir.
Penanaman pohon secara serentak ini diharapkan dapat mengurangi risiko pemanasan global dan perubahan iklim. ”Sekarang cuaca kian panas. Dengan penanaman pohon ini, diharapkan pemanasan global dapat diminimalkan,” tuturnya.