Longsor di Kota Bogor Berdampak pada Lalu Lintas dan Suplai Air
Longsor di Batutulis, Kota Bogor, tidak hanya menghambat arus lalu lintas, tetapi juga mengganggu suplai air dengan 30.000 pelanggan terdampak.
Oleh
AGUIDO ADRI
·2 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan tebing setinggi sekitar 20 meter longsor di Jalan Raya Batutulis, Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat. Diduga, peristiwa longsor tidak hanya terjadi karena cuaca, tetapi juga karena proyek pengerjaan jalan lintas bawah.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Kota Bogor Theofilo Patricinio Freitas mengatakan, peristiwa longsor itu terjadi pada Kamis (16/11/2023) pukul 16.30.
”Tidak ada korban jiwa. Longsor cukup besar dengan ketinggian sekitar 20 meter dan lebar sekitar 50 meter,” ujar Theo, Jumat (17/11/2023).
Peristiwa longsor tersebut sempat menyebabkan antrean panjang kendaraan sehingga polisi harus mengalihkan arus lalu lintas, terutama kendaraan roda empat. Saat ini Jalan Batutulis yang terdampak longsor diberlakukan satu arah.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Bogor Rena Da Frina mengatakan, lokasi longsor itu berada di lintas proyek pembangunan jalan lintas bawah Stasiun Batutulis. Pihaknya bersama lembaga terkait masih mendalami longsor itu murni karena faktor hujan atau kombinasi hujan dan dampak pengerjaan proyek.
Sebelum peristiwa longsor, jalan sekitar proyek telah mengalami keretakan. Intensitas hujan yang mulai meningkat awal November menyebabkan retakan jalan semakin bertambah sehingga air langsung masuk ke dalam celah retakan itu.
Sebelumnya, longsor di sekitar kawasan itu pernah terjadi pada Maret 2023. Namun, dampaknya kecil.
”Retakan itu cukup besar. Kondisi diperparah karena hujan. Kami akan berkomunikasi dengan Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) untuk membahas masalah ini,” kata Rena.
Suplai air melalui inline pump empang terhenti karena pipa 12 inci putus akibat longsor. Ada 10 kelurahan terdampak. (Rino Indira Gunawan)
Dampak lainnya dari longsor itu juga menyebabkan distribusi air ke warga terganggu. Direktur PDAM Tirta Pakuan Rino Indira Gunawan mengatakan, setidaknya ada sekitar 30.000 pelanggan PDAM di 10 kelurahan tidak teraliri air.
”Suplai air melalui inline pump empang terhenti karena pipa 12 inci putus akibat longsor. Ada 10 kelurahan terdampak,” ujar Rino.
Untuk sementara, pihaknya akan menyuplai kebutuhan air kepada warga menggunakan mobil tangki. Pihaknya pun saat ini masih berupaya untuk memperbaiki saluran pipa yang rusak tersebut di bagian bawah.
Sementara itu, PDAM Tirta Pakuan membuat instalasi pipa di atas permukaan agar suplai air bisa segera sampai ke rumah-rumah warga. Rino berharap perbaikan lahan yang longsor juga segera selesai agar tidak mengganggu pengerjaan saluran pipa.