Pembangunan LRT Fase 1B Rute Velodrome-Manggarai Dimulai
Pembangunan LRT fase 1B rute Velodrome Rawamangun-Manggarai resmi dimulai. Ada harapan angkutan massal akan lebih terintegrasi dengan pembangunan tersebut.
Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pembangunan kereta ringan atau light rail transit (LRT)Fase 1 B Stasiun Velodrome-Manggarai dinilai akan mempercepat integrasi antarmoda transportasi massal. Angkutan massal menjadi keharusan di perkotaan sebab dapat menurunkan kemacetan.
”Hari ini, saya mewakili Presiden karena Bapak Presiden ada kegiatan mendadak yang tak bisa ditinggalkan. Maka, dengan mengucapkan bismillahir-rahmanir-rahim, pada hari ini groundbreaking proyek LRT fase 1B Stasiun Velodrome-Manggarai resmi dimulai,” kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi saat memberikan sambutan di Stasiun Velodrome, Jakarta, Senin (30/10/2023).
Hari ini saya mewakili Presiden karena Bapak Presiden ada kegiatan mendadak yang tak bisa ditinggalkan. Maka, dengan mengucapkan bismillahir-rahmanir-rahim, pada hari ini groundbreaking proyek LRT fase 1B Stasiun Velodrome-Manggarai resmi dimulai.
Pada kesempatan tersebut, Menhub Budi Karya mengapresiasi inisiatif dan perhatian Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk terus konsisten mengembangkan transportasi massal perkotaan. ”Inisiatif dan anggaran pembangunan LRT ini berasal dari Pemprov DKI. Ini menjadi contoh yang baik bagi pemda lainnya dalam mengembangkan transportasi massal perkotaan di daerahnya masing-masing,” katanya.
Pembangunan transportasi massal membutuhkan perencanaan yang baik dan dilakukan secara bertahap. ”Saya yakin Pak Pj (penjabat) Gubernur DKI tidak akan menyia-nyiakan setahun jabatannya untuk menyelesaikan satu tahap pembangunan LRT Jakarta. Kalau tidak diselesaikan bertahap, sampai belasan tahun pun tidak akan dimulai-mulai pembangunannya,” ujar Budi Karya.
Menhub berharap transportasi massal di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya makin terintegrasi antara satu moda dan moda lainnya. ”Kami tadi berbincang, dengan adanya (LRT dari Velodrome) ini sampai ke Manggarai, maka integrasi MRT, LRT, KRL, bahkan kereta cepat, terintegrasi lebih baik sehingga warga bisa menggunakan itu,” katanya.
Dengan semakin panjangnya rute LRT Jakarta, penumpang juga diharapkan semakin banyak. ”Saya sekali lagi mengimbau masyarakat untuk menggunakan transportasi massal. Dengan begitu, dapat mengurangi kemacetan, mengurangi kerugian secara finansial, dan lingkungan menjadi lebih baik,” kata Menhub.
Budi Karya juga meminta agar inisiatif pengembangan transportasi massal ini dikawal dengan baik. ”Saya apresiasi Pak Gubernur, pemda, DPRD, kawallah kegiatan angkutan umum massal perkotaan ini dengan baik. Kepada kontraktor, lakukan dengan baik dan upayakan TKDN (tingkat komponen dalam negeri) itu dimaksimalkan dan kita improve SDM kita dengan baik,” tutur Budi Karya.
Saya apresiasi Pak Gubernur, pemda, DPRD, kawallah kegiatan angkutan umum massal perkotaan ini dengan baik. Kepada kontraktor, lakukan dengan baik dan upayakan TKDN (tingkat komponen dalam negeri) itu dimaksimalkan dan kita improve SDM kita dengan baik.
Sebelumnya, saat menyampaikan laporan, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat melalui Kemenhub dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sehingga pembangunan LRT fase 1B tersebut dapat dimulai.
LRT Jakarta fase 1B memiliki rentang jalur sepanjang 6,4 kilometer dan memiliki lima stasiun. Stasiun dimaksud adalah Stasiun Pemuda Rawamangun, Stasiun Pramuka BPKP, Stasiun Pasar Pramuka, Stasiun Matraman, dan Stasiun Manggarai.
Sementara itu, LRT fase 1A yang sudah beroperasi memiliki enam stasiun, yaitu Stasiun Pegangsaan Dua, Stasiun Boulevard Utara, Stasiun Boulevard Selatan, Stasiun Pulomas, Stasiun Equestrian, dan Stasiun Velodrome. Dengan begitu, nantinya, total panjang jalur dari Stasiun Pegangsaan Dua (Kelapa Gading) sampai ke Stasiun Manggarai sepanjang 12,2 km dengan waktu tempuh perjalanan sekitar 26 menit.
Ditargetkan, pembangunan jalur LRT dari Velodrome sampai Pramuka diselesaikan pada September 2024 dan sampai ke Manggarai ditargetkan mulai beroperasi pada 2026.