Kota Tangerang Imbau ASN Pakai Angkutan Umum dan Tambah ”Car Free Day”
Kementerian Dalam Negeri meminta ASN menggunakan angkutan umum untuk kurangi emisi gas buang kendaraan bermotor. Ini salah satu siasat mengendalikan polusi udara. Kota Tangerang menjalankan imbauan itu.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·3 menit baca
TANGERANG, KOMPAS — Pemerintah Kota Tangerang, Banten, mengimbau aparatur sipil negara atau ASN untuk naik angkutan umum ke kantor. Upaya ini sama seperti yang diambil Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengurangi emisi gas buang kendaraan bermotor sebagai salah satu sumber polusi udara.
Imbauan menggunakan angkutan umum tersebut sesuai dengan Instruksi Mendagri Nomor 2 Tahun 2023 tentang Pengendalian Pencemaran Udara pada Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
ASN diminta untuk menggunakan dan angkutan umum dan mengoptimalkan kendaraan operasional atau bus antarjemput yang tidak beremisi atau kendaraan listrik. Beleid yang sama juga mengatur pembagian waktu kerja, pembatasan kendaraan bermotor, pengetatan uji emisi, penggunaan masker, pengendalian emisi lingkungan dan penerapan solusi hijau, serta pengendalian pengelolaan limbah industri.
Sekretaris Daerah Kota Tangerang Herman Suwarman mengimbau ASN untuk mulai mengurangi penggunaan kendaraan pribadi saat ke kantor. Langkah itu sebagai ikhtiar mengurangi emisi gas buang kendaraan bermotor sebagai salah satu penyebab polusi udara.
”Partisipasi aktif ASN untuk mengurangi polusi udara. Semua organisasi perangkat daerah mulai gunakan angkutan umum ke kantor,” kata Herman dalam keterangannya, Senin (28/8/2023).
Imbauan tersebut seharusnya tak sulit diterapkan karena Kota Tangerang sudah punya angkutan umum yang nyaman dengan tarif terjangkau. Ada bus Tayo dan angkot Si Benteng.
Bus Trans-Kota Tangerang Ayo biasa ngetem 15 menit hingga 20 menit. Koridornya ada empat, yaitu koridor satu Poris Plawad-GOR Jatiuwung-Jatake; koridor dua Poris Plawad-Cibodas; koridor tiga Ciledug-Tangcity; dan koridor empat Cadas-Pintu Masuk M1 Bandara Soekarno-Hatta.
Car free day ini upaya mengajak warga mengurangi mobilitas dengan kendaraan bermotor. Harapannya tumbuh gaya hidup sehat dan ramah lingkungan. (Tihar Sopian)
Angkot Si Bersih Nyaman Kota Tangerang beroperasi setiap hari, mulai pukul 05.00 hingga pukul 19.00. Waktu ngetem satu angkot 15 menit sampai 20 menit.
Angkot ini berkapasitas 12 penumpang dan berpenyejuk ruangan. Trayeknya GOR Jatiuwung-Simpang Gajah Tunggal; Simpang Gajah Tunggal-Gg Ledug Asem; Situ Bulakan Periuk-Gerbang Taman Cibodas; Terminal Cimone-Perum Pondok Arum; Perumahan BTN Pasir Jaya-Indogrosir; Terminal Cimone-Sangego; Terminal Cimone-Jalan Galuh; dan Terminal Cimone-Perum Pondok Arum.
Foto aerial Alun-alun Kota Tangerang, Banten, yang dipadati warga, Minggu (19/3/2023).
Selain imbauan penggunaan angkutan umum, Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang juga akan rutin menyelenggarakan hari bebas kendaraan bermotor atau car free day.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Tihar Sopian mengatakan, car free day akan berlangsung setiap pekan dari biasanya sebulan sekali. Dalam kegiatan yang berlangsung di 13 titik itu akan disosialisasikan upaya menurunkan emisi dan mendorong gaya hidup ramah lingkungan.
”Car free day ini upaya mengajak warga mengurangi mobilitas dengan kendaraan bermotor. Harapannya tumbuh gaya hidup sehat dan ramah lingkungan,” kata Tihar secara terpisah.
Penggunaan angkutan umum dan car free day merupakan segelintir upaya mengendalikan polusi udara yang mendera Jabodetabek. Seluruh pemerintah daerah harus bekerja sama karena polusi udara tidak mengenal batas wilayah.
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta kerja sama itu. Jakarta tak bisa jalan sendirian karena dari data yang diterimanya ada 997.000 kendaraan dari wilayah Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi yang masuk ke Jakarta setiap hari. Oleh karena itu, setiap wilayah diharapkan menjalankan instruksi Menteri Dalam Negeri.