Uji Coba Terbatas LRT Jabodebek Dihentikan Sementara
Uji coba operasional terbatas LRT Jabodebek dengan undangan dihentikan sementara. DJKA bersama kontraktor menyatakan perlu memperbaiki dan memperbarui sistem perangkat lunak untuk layanan dan operasi kereta ringan itu.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Uji coba operasional terbatas LRT Jabodebek dengan undangan baik komunitas maupun masyarakat umum dihentikan sementara pada 17-20 Juli 2023. Itu terkait dengan penyempurnaan sistem. Masyarakat Transportasi Indonesia mengingatkan sebaiknya sistem kendali kereta otomatis dievaluasi lagi demi keselamatan layanan.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Risal Wasal, Senin (17/4/2023), menjelaskan, uji coba operasional terbatas LRT Jabodebek pada Sabtu (15/7/2023) memasuki hari keempat. DJKA kemudian melakukan evaluasi atas uji coba terbatas itu.
”Pada umumnya uji coba berjalan lancar. Ada beberapa hal yang mesti dilakukan untuk perbaikan, termasuk penyempurnaan pada sistem software (perangkat lunak),” kata Risal.
Risal menjelaskan, untuk perbaikan itu DJKA meminta kepada kontraktor terkait. ”Ada beberapa perbaikan yang kami minta kepada kontraktor untuk peningkatan layanan, termasuk pintu dan laju kereta,” ujarnya.
Manager Public Relations Divisi LRT Jabodebek Kuswardojo menambahkan, ada pembaruan sistem perangkat lunak automatic train supervisory (ATS). Sistem tersebut akan dipasang pada seluruh kereta dan di stasiun.
”Sistem ini salah satunya untuk mengatur pergerakan kereta sesuai dengan jadwal yang sudah disiapkan dan menghindari kesalahan pembentukan rute,” kata Kuswardojo.
Untuk memaksimalkan proses penyempurnaan sistem tersebut, Risal menyebutkan, uji coba operasional terbatas LRT Jabodebek dengan undangan baik komunitas maupun masyarakat umum akan dihentikan sementara pada 17-20 Juli 2023.
”Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat penundaan ini. Semoga segala sesuatunya berjalan dengan baik sehingga masyarakat dapat segera mencoba LRT Jabodebek,” kata Risal.
Walaupun pertanyaannya, DJKA sudah memberikan sertifikasi uji coba operasi terbatas, kenapa masih ada masalah yang berpotensi tidak berkeselamatan? (Aditya Dwi Laksana)
Ketua Forum Transportasi Jalan dan Perkeretaapian MTI Pusat Aditya Dwi Laksana secara terpisah menegaskan, tidak masalah apabila DJKA menghentikan sementara uji coba operasional terbatas LRT Jabodebek dengan undangan, apalagi upaya ini untuk menyempurnakan sistem.
Dari pengalamannya usai menjajal naik LRT Jabodebek pada Sabtu (15/7/2023), Aditya menyebutkan, ia masih menemukan sistem operasi yang belum pas, di antaranya pemberhentian kereta yang belum presisi dengan pintu-pintu peron atau platform screen door (PSD), kemudian pengereman dan akselerasi kereta yang tajam.
Lainnya terkait signage atau tanda-tanda penunjuk, juga pemberitahuan suara (voice announcement) yang tidak sinkron dengan sistem buka tutup pintu. ”Ini juga agak bahaya untuk pengguna,” katanya.
Kemudian di media sosial juga ada yang mengunggah kereta LRT Jabodebek yang berhenti di jalur kereta bukan di stasiun. Pintu kereta membuka, lalu menutup lagi, kemudian melaju lagi.
”Kalau ini lebih serius, keselamatan belum terjamin. Jadi pendapat saya, sebaiknya sistem kendali kereta otomatisnya dievaluasi lagi,” kata Aditya.
Jadi akan ada perbaikan pada sistem persinyalan, perbaikan pada buka tutup pintu, pada pengoperasian kereta. ”Tidak masalah dijedakan dulu untuk penyempurnaan,” ujarnya lagi.
Nanti saat masyarakat pengguna umum sudah boleh mengikuti uji coba operasional terbatas pasti akan ada masukan lagi di luar perspektif komunitas transportasi.
”Walaupun pertanyaannya, DJKA sudah memberikan sertifikasi uji coba operasi terbatas, kenapa masih ada masalah yang berpotensi tidak berkeselamatan? Artinya jangan juga yang berpotensi membahayakan keselamatan pengguna uji coba ya,” kata Aditya.
Lebih lanjut Risal menyampaikan, setelah keseluruhan pembaruan perangkat lunak selesai, akan dilakukan uji coba lagi terlebih dahulu sebelum dibuka kembali untuk umum. ”Kami akan lakukan trial run pada 21-23 Juli ini, lalu dilanjutkan dengan uji coba operasional terbatas lagi untuk undangan pada 25 Juli dan umum pada 29 Juli,” ujarnya.