Kamar nomor 5 itu kini dipasang garis polisi. Meski sudah ada tumpukan kopi, bau anyir samar tercium dari kamar tersebut.
Oleh
AGUIDO ADRI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat menangkap terduga pembunuh seorang perempuan yang ditemukan sudah membusuk di kontrakan di Jalan Cemara IV, Kelurahan Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat. Polisi masih mendalami motif dugaan kasus pembunuhan itu.
Kepala kepolisian Resor Metro Jakarta Barat Komisaris Besar Muhammad Syahduddi mengatakan, satu hari setelah penemuan mayat perempuan, PA (26), di sebuah kontrakan di Jalan Cemara IV, Kelurahan Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, pada Rabu (12/7/2023) sekitar pukul 14.00, pihaknya menangkap HA (30) di sekitar Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (13/7/2023) dini hari.
”Dia berusaha melarikan diri. Hasil pemeriksaan awal diduga korban karena pembunuhan, ada lebam di leher. Saat ditemukan korban dalam keadaan membusuk,” kata Syahduddi, Jumat (14/7/2023).
Syahduddi mengatakan, pihaknya saat ini masih mendalami motif dugaan pembunuhan yang dilakukan HA kepada pasangannya itu. Polisi juga menunggu hasil pemeriksaan otopsi kepada PA yang diduga sedang hamil.
”Pengakuan awal, dia mencekik leher si wanita. Untuk menutup hal tersebut, pelaku menyembunyikan wanita itu di bawah wastafel dapur dengan kain dan tumpukan sampah. Diperkirakan (pembunuhan) sudah 5-6 hari lalu,” ujarnya.
Tertutup
Dari keterangan Nur Istiqomah, penanggung jawab kontrakan, HA dan PA mengaku sebagai suami istri. Mereka lalu menempati kamar nomor 5 di lantai bawah pada Rabu (21/6/2023).
Nur pun sempat meminta pasangan itu untuk segera menyerahkan kartu tanda penduduk (KTP) agar ia bisa segera melaporkan ke pengurus RT/RW setempat. Namun, keduanya menolak dengan alasan masih beres-beres barang.
Kamar nomor 5 yang berada di sisi kanan lantai bawah itu kini dipasang garis polisi. Meski sudah ada tumpukan kopi, bau anyir samar tercium dari kamar tersebut. Lalat beterbangan di sekitar halaman kontrakan yang memiliki 20 kamar itu.
Peristiwa penemuan mayat perempuan itu membuat sejumlah penghuni terkejut dan tidak menyangka ada orang tega menelantarkan perempuan dalam kondisi tragis.
Sodikin (40), penghuni kontrakan yang menempati kamar persis di depan kamar Nomor 5, mengatakan, ia hanya beberapa kali saja melihat pasangan itu. Mereka lebih banyak menghabiskan waktu di dalam kamar.
”Mereka tertutup, jarang interaksi. Mereka penghuni baru. Enggak tahu asal dan pekerjaannya apa. Pernah ketemu dan ngobrol sebentar saja. Mereka bilang pasangan suami istri dan dia (perempuan) bilang lagi hamil,” kata Sodikin.
Sebagai penghuni, Sodikin mulai merasa ada yang tak beres dengan pasangan tersebut. Saat ada kesempatan bertemu, ia pernah menegur dan meminta mereka untuk menyerahkan KTP dan lapor kepada pengurus RT/RW. Namun, mereka tak kunjung melapor dengan alasan masih sibuk.
Kecurigaan itu semakin menguat saat Sodikin mulai mencium bau tak sedap pada Minggu (9/7/2023). ”Tiga hari kok baunya enggak hilang. Terus ada lalat keluar masuk dari celah jendelanya,” katanya.
Setelah tiga hari, tepatnya Rabu siang, Sodikin semakin mencium bau tak sedap itu dari kamar nomor 5. Ia akhirnya memberanikan diri untuk membuka kamar itu.
”Saya buka pintu pertama kali, terus liat ada cairan. Enggak berani masuk. Ada perempuan tertutup kain dan ada sampah. Saya langsung lapor RT. Tak lama polisi datang,” ujar Sodikin.
Sebelum penemuan mayat perempuan itu, kata Sodikin yang berusaha mengingat, dirinya masih melihat HA pada Kamis (6/7/2023) dan pada Sabtu (8/7/2023), ia melihat jendela kamar mereka masih terbuka. Esok hari, pada Minggu jendela kamar sudah tertutup. Pada hari itu pula, ia mulai mencium bau tak sedap.