Kebakaran di Tambora, 66 Rumah Hangus dan 1 Orang Tewas
Ratusan warga terdampak dan petugas kesulitan memadamkan api hingga harus menggunakan teknik persegi empat karena lokasi kebakaran di tengah-tengah permukiman penduduk.
Oleh
ERIKA KURNIA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kebakaran besar melanda kawasan permukiman padat penduduk di Gang Lontar, Kelurahan Duri Utara, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, Sabtu (8/7/2023) malam. Kebakaran ini mengakibatkan 66 rumah terbakar dan 120 keluarga terdampak. Di antara korban, satu orang meninggal karena sesak napas.
Si jago merah melalap permukiman di RW 005 dan RW 007 sekitar pukul 18.00. Kapolsek Tambora Komisaris Putra Pratama menyampaikan, kebakaran itu diduga karena adanya hubungan pendek arus listrik (korsleting) di rumah di RT 008 RW 005. Posisi sumber kebakaran berada di tengah permukiman hingga sulit dijangkau.
”Ada pihak PPSU cek ke lokasi dan api sudah besar. Pihak damkar memadamkan dengan teknik persegi empat karena lokasi kebakaran di tengah-tengah permukiman penduduk,” kata Putra dalam keterangannya, Minggu (9/7/2023).
Mulat Wijayanto dari Humas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta menyampaikan, tim pemadam tiba sekitar pukul 18.10 dan baru berhasil melokalisasi kebakaran pukul 22.00. ”Sebanyak 26 kendaraan pemadam dan 130 personel dikerahkan. Waktu operasi pun selesai pukul 01.45,” katanya dalam keterangannya pagi ini.
Dua orang terluka dan satu orang meninggal akibat kebakaran. Putra menyampaikan, dua korban luka itu adalah Adit (24) dan Abi Sudrajat (50). Keduanya alami luka ringan karena terkena api dan pecahan beling. Mereka sudah ditangani pihak medis.
Satu warga bernama Afriyanto (30) asal RT 007 RW 005 meninggal. ”Korban meninggal dalam perjalanan ke Puskesmas Kecamatan Tambora karena sesak napas,” katanya.
Dari hasil pendataan sementara pagi hari ini juga, 66 rumah tinggal permanen dan semipermanen terdampak. Korban yang terdampak mencapai 120 keluarga atau 346 jiwa. Keluarga terdampak paling banyak di RW 005 yang paling luas terbakar karena melingkupi RT 008, RT 009, RT 011.
Keluarga yang kehilangan rumah kini mengungsi di beberapa lokasi, di antaranya SDN 05 Pagi dan 06 Petang, dua tenda Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan satu tenda Suku Dinas Sosial Jakarta Barat.