Angin Segar Pertumbuhan Jakarta International Stadium
Menggandeng Nine Sport Inc, Jakpro mengupayakan agar Jakarta International Stadium punya kegiatan rutin dan pemasukan.
Semilir angin segar membelai Jakarta International Stadium atau JIS. Stadion bertaraf internasional di utara Jakarta itu menapaki babak baru dalam pengelolaannya agar membawa keuntungan.
JIS kokoh dan megah di atas lahan bekas Taman Bersih Manusiawi dan Berwibawa (BMW) seluas 26 hektar. Pembangunannya sejak 2019 hingga 2022 menelan anggaran sampai Rp 4,5 triliun.
Anggaran fantastis ini demi mewujudkan stadion berstandar FIFA di Tanah Air. Fasilitasnya mencakup lapangan utama, dua lapangan latih, empat ruang ganti pemain, ruang VIP, ruang media dan konferensi pers, atap buka tutup, dan 1.080 panel surya.
Senin (26/6/2023) sore, PT Jakarta Propertindo (Perseroda) selaku pengelola mengajak awak media untuk melihat jeroan JIS. Tur ini guna membuktikan standar dan fasilitas yang ada bukan isapan jempol belaka.
Direktur Bisnis Jakarta Propertindo I Gede Adi Adnyana memandu tur dari ruang ganti, lapangan, tribune, hingga fasilitas untuk VIP. Ruang ganti dilengkapi teknologi berupa akses kartu untuk loker pemain dan jacuzzi untuk 4-6 pemain. Ruang tersebut berdekatan dengan ruang pelatih, ruang pijat, toilet umum, dan khusus disabilitas.
”Fasilitasnya setara dengan fasilitas lapangan sepak bola internasional,” ujar Adi.
Tur pun berlanjut ke lapangan utama. Sebanyak 82.000 pasang mata bisa menyaksikan pertandingan di lapangan yang menggunakan rumput hibrida itu.
Perpaduan rumput alami dan sintetis dengan komposisi 5 persen rumput sintesis dari Italia dan 95 persen rumput alami varietas Zoysia matrella dari Boyolali, Jawa Tengah. Penggunaan rumput hibrida sama seperti Allianz Arena Stadium yang dimiliki FC Bayern Muenchen. Untuk perawatannya menggunakan alat khusus yang memancarkan sinar ultraviolet.
JIS juga mengoptimalkan penggunaan panel surya agar konsumsi energi lebih efisien dan alat pendingin suhu udara di sekeliling lapangan saat cuaca terlalu terik. Tak pelak stadion ini mendapat predikat green buildinggrade platinum.
JIS meraih skor 63 berdasarkan hasil asesmen sertifikasi Green Building Council Indonesia (GBCI) pada design recognition dari skala maksimal 77. Sertifikat tersebut perlu didukung pengguna stadion yang kompak membudayakan perilaku ramah lingkungan, seperti efisien menggunakan air bersih, mengurangi potensi sampah kemasan, mengambil makanan secukupnya agar tidak terbuang sia-sia, memilah sampah sesuai jenisnya, dan mengoptimalkan energi matahari.
”Lapangan parkir juga lebih sedikit agar orang datang ke JIS pakai transportasi umum,” kata Adi.
Dari tepi lapangan tampak tribune penonton dengan kursi tunggal. Setiap kursi itu diberi nomor. Kursi tunggal juga diperuntukkan bagi penonton area VIP.
Kerja sama
PT Jakarta Propertindo bekerja sama dengan Nine Sport Inc untuk menghadirkan acara olahraga dan hiburan yang menguntungkan secara berkelanjutan. Kerja sama ini agar JIS tak jadi beban bagi keuangan perusahaan lantaran besar pasak daripada tiang.
Perawatan atau pemeliharaan JIS melibatkan 150 petugas nonkeamanan dan 70 petugas keamanan. Ada pemeliharaan rutin dan khusus, seperti rumput hibrida, atap buka tutup, panel surya, dan lainnya sesuai standar FIFA.
”Biaya perawatan bulanan kurang lebih Rp 1 miliar sampai Rp 2 miliar tergantung acara setiap bulannya,” kata Adi.
Direktur Utama Jakarta Propertindo Iwan Takwin dan CEO Nine Sport Inc Arif Putra Wicaksono sudah menandatangani kerja sama itu. Beberapa acara yang, menurut rencana, akan dilaksanakan sepanjang tahun ini ialah pertandingan persahabatan antara klub dari Eropa dan Persija Jakarta, liga pelajar, pertandingan basket 3x3, dan panjat tebing.
Baca Juga: Jakarta Propertindo dan Nine Sport Kelola Jakarta International Stadium
CEO Nine Sport Inc Arif Putra Wicaksono melihat potensi JIS untuk berbagai agenda termasuk menjadi ikon baru di utara Jakarta bagi warga kota dan kota sekitarnya. ”Kami akan kerja keras bersama Jakarta Propertindo untuk hadirkan banyak kegiatan. Tak hanya sepak bola, tetapi hiburan dan stadion sebagai pusat kegiatan yang bisa dikunjungi setiap hari,” tutur Arif.
Nine Sport Inc bergerak di bidang kegiatan olahraga dan hiburan sejak 2010. Mereka menjajal kerja sama dengan Jakarta Propertindo setelah berkaca dari stadion sejenis di kota-kota dunia yang multifungsi sehingga ada pemasukan melalui sponsor dan kegiatan rutin sesuai kebutuhan era industri.
Sejalan dengan kerja sama ini, Jakarta Propertindo dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus memperbaiki atau meningkatkan akses ke JIS. Perbaikan dan peningkatan ini setelah ada kritik dari penonton konser.
Direktur Utama Jakarta Propertindo Iwan Takwin sedang mengupayakan pembukaan akses timur JIS. Sisi timur ini bisa terhubung dengan kereta api dan akses permukiman sebagai alternatif pejalan kaki.
”Dalam waktu dekat desainnya siap tinggal kami eksekusi,” ujar Iwan.
Sejauh ini akses transportasi publik ke JIS menggunakan Transjakarta. Haltenya terletak di akses barat stadion. Pada akses barat ini juga berlangsung pelebaran jalan dari dua lajur menjadi enam lajur agar pergerakan orang lebih aman dan nyaman.
Dulu di awal pembangunan JIS sudah direncanakan untuk membuat pertandingan ini dan itu dan mengundang tim sepak bola dunia. Segeralah mimpi tersebut direalisasikan.
Pemasukan
Kerja sama tersebut mengembalikan Jakarta Propertindo sebagai badan usaha yang menghasilkan pemasukan. Bukan sebaliknya, menghasilkan pengeluaran.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Taufik Zoelkifli, melihat bahwa adanya agenda rutin ataupun kerja sama dengan perusahaan lain seharusnya sudah berlangsung sejak awal resminya JIS. ”Sejak selesainya JIS, segera cari cara untuk menggelar banyak acara, terutama pertandingan sepak bola. Fokus utamanya, kan, bagaimana JIS bisa segera balik modal dan kemudian bisa menjadi salah satu sumber pendapatan. Paling tidak, dana pemeliharaan JIS harus bisa dibiayai sendiri,” ucap Taufik, Selasa (27/6/2023).
Politisi dari Partai Keadilan Sejahtera ini merujuk kejadian lama yang terulang kembali, seperti Jakarta International Velodrome dan Jakarta International Equestrian Park di Jakarta Timur. Kedua arena peninggalan Asian Games 2018 itu minim pengguna sehingga menjadi sumber pengeluaran, bukan pemasukan.
”Dulu, di awal pembangunan JIS, sudah direncanakan untuk membuat pertandingan ini dan itu dan mengundang tim sepak bola dunia. Segeralah mimpi tersebut direalisasikan,” kata Taufik.
Baca Juga: Jakpro dan Nine Sport Bekerja Sama Kelola JIS
Secara senada, anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak, mengatakan, kerja sama tersebut penting agar JIS tak menjadi beban bagi Jakarta Propertindo.
”Perbanyak kerja sama yang menguntungkan, tetapi JIS juga perlu perbaikan soal keselamatan dan keamanan. Semoga bisa dijawab manajemen yang sekarang,” ucap Gilbert.
JIS berupaya bangkit lewat kerja sama ini. Kebangkitan itu sesuai dengan tujuan pembangunan stadion, yakni untuk kegiatan utama olahraga dan kegiatan sampingan lainnya.