Dinas KPKP DKI Jakarta telah memeriksa 61.850 ekor hewan kurban dan tidak ditemukan penyakit mulut dan kuku, penyakit kulit berbenjol, dan antraks.
Oleh
AGUIDO ADRI
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerjunkan 700 petugas pemeriksa kesehatan hewan kurban Idul Adha 1444 Hijriah. Pemprov DKI memprediksi penjualan hewan kurban mencapai 73.000 ekor selama hari raya Idul Adha 1444 Hijriah.
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan, para petugas akan bertugas memeriksa kesehatan hewan kurban saat Idul Adha 1444 Hijriah, Kamis (29/6/2023).
Petugas merupakan tim gabungan dari Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (DKPKP) DKI Jakarta, jajaran dokter hewan dari Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor (IPB), Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) cabang Jakarta, Perumda Dharma Jaya, serta didukung Asosiasi Juru Sembelih Halal, Majelis Ulama Indonesia (MUI) DKI Jakarta, dan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) DKI Jakarta.
”Hewan-hewan kurban bisa diteliti, dicek, dan tentunya harapan kita adalah semuanya sehat dan tidak ada kendala di lapangan,” kata Heru dalam keterangan tertulisnya, Selasa (27/6/2023).
Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta Suharini Eliawati mengatakan, pihaknya telah memeriksa 61.850 ekor hewan kurban sehingga dipastikan kondisi hewan kurban dalam keadaan sehat atau tidak ada ditemukan penyakit mulut dan kuku, penyakit kulit berbenjol (lumpy skin disease/LSD), dan antraks.
Hewan kurban yang sudah didaftarkan untuk disembelih mencapai 52.000 ekor. DKPKP DKI Jakarta memprediksi jumlah hewan kurban terus bertambah menjelang hari Idul Adha, yaitu mencapai 73.000 ekor.
Berdasarkan data DKPKP DKI Jakarta, pada 2022 penjualan hewan kurban mencapai 73.250 ekor yang terdiri dari 19.681 sapi, 246 kerbau, 45.782 kambing, dan 7.541 domba. Adapun pada 2021 jumlah penjualan hewan kurban sebanyak 67.285 ekor yang terdiri dari 20.449 sapi, 294 kerbau, 37.184 kambing, dan 6.021 domba.
Tidak hanya terkait kesehatan hewan kurban, Pemprov DKI Jakarta juga akan mengawasi pelaksanaan penyembelihan agar limbah hewan kurban tidak dibuang sembarangan.
Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta terus mengingatkan dan mengimbau agar kebersihan dan kesehatan lingkungan tetap dijaga. Pengawasan di lapangan akan dilakukan bersama DKPKP DKI Jakarta.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan, badan air yang terdiri dari got, selokan, dan kali atau sungai harus dijaga tetap bersih dan tidak terkontaminasi limbah. Sisa-sisa limbah berupa jeroan dan isi perut hewan kurban dapat mencemari lingkungan dan membawa penyakit.
”Jeroan dapat merusak ekosistem air sehingga ikan mati. Limbah jeroan juga bisa menjadi media berkembangnya penyakit, seperti hepatitis, tifus, serta penyakit mulut dan kuku atau PMK,” kata Asep.
Asep berharap panitia kurban dan warga mengikuti imbauan tersebut. Limbah hewan kurban dapat dikuburkan atau dijadikan pakan maggot sehingga hari raya kian khusyuk.