Ragam Cara Polda Metro Jaya Cegah Kenakalan Remaja
Kegiatan produktif bagi para remaja berupa bimbingan dialogis hingga ajang penyaluran bakat balap sepeda motor diadakan pekan ini.
Oleh
ERIKA KURNIA
·4 menit baca
Kepolisian Daerah Metro Jaya mengupayakan penanggulangan kenakalan remaja lewat berbagai kegiatan yang melibatkan remaja di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Kegiatan produktif berupa bimbingan dialogis hingga ajang penyaluran bakat balap sepeda motor diadakan pekan ini.
Kamis (22/6/2023), Polda Metro Jaya mengundang 30 remaja asal Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, untuk mengikuti kursus singkat bertajuk ”Perubahan Mindset dan Penguatan Cinta Tanah Air Indonesia” di Gedung Biro Sumber Daya Manusia Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan. Kegiatan berlansung sejak pukul 07.00 hingga pukul 17.00.
Kepala Biro SDM Polda Metro Jaya Komisaris Besar Langgeng Purnomo menerangkan, pelatihan untuk penguatan karakter ini diberikan atas permintaan Polsek Tambora karena daerah itu rawan tawuran. Ke depan, kegiatan itu akan dilanjutkan kepada remaja-remaja dari wilayah lainnya.
”Kami melakukan perubahan mindset dengan penguatan cinta tanah air Indonesia melalui penguatan karakter yang dijiwai jati diri bangsa Indonesia. Ini hanyalah awal dan akan terus berlanjut dengan remaja dari polsek lain di wilayah hukum Polda Metro Jaya,” kata Langgeng dalam keterangannya.
Dalam program ini, remaja yang diundang mendapatkan beberapa materi dengan topik antara lain pembentukan dasar dan kepribadian, penguatan aktualisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan, dan jati diri bangsa solusi menghadapi benturan antarperadaban. Selain penyampaian materi, ada sesi diskusi dan dialog interaktif dengan para peserta.
Seluruh 30 remaja ini adalah warga asli Tambora, selain pengurus karang taruna, sebagian besar adalah remaja-remaja yang pernah ditangkap Polsek Tambora karena tawuran.
Program ini, kata Langgeng, diselenggarakan untuk menanggulangi kenakalan remaja, terutama kejahatan tawuran yang marak terjadi di beberapa wilayah hukum Polda Metro Jaya. Penanggulangan penting selain penegakan hukum yang ternyata belum cukup terbukti dapat menurunkan angka kejahatan remaja.
”Perlu keterpaduan antara upaya penangkalan, pencegahan, dan proses penegakan hukum,” ujarnya.
Pelatihan ini juga diharapkan menumbuhkan rasa cinta Tanah Air yang berasal dari kesadaran dalam diri para remaja ini. Mereka diharapkan dapat mengimplementasikan hasil dari pelatihan ini dengan cara menaati aturan yang ada dalam kehidupan masyarakat.
Pada kesempatan sama, Kapolsek Tambora Komisaris Putra Pratama menjelaskan bahwa, 30 orang remaja berusia 15-20 tahun yang dikirim ke Polda hari ini sebagian besar pernah berurusan dengan polisi karena melakukan tawuran.
”Seluruh 30 remaja ini adalah warga asli Tambora, selain pengurus karang taruna, sebagian besar adalah remaja-remaja yang pernah ditangkap Polsek Tambora karena tawuran,” kata Putra.
Program penanggulangan kenakalan remaja lainnya juga diadakan Polda Metro Jaya dalam gelaran balap sepeda motor jalanan Street Race. Acara yang sudah memasuki gelaran keenam ini akan diadakan pada akhir pekan, 24-25 Juni, di Kemayoran, Jakarta Pusat.
Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Doni Hermawan, dalam keterangannya, menyampaikan, ribuan peserta ditargetkan mendaftar sejak pendaratan dibuka 12 Juni lalu. ”Ajang balap sepeda motor yang diikuti oleh para pembalap liar ini ditargetkan ada 1.800 peserta yang akan berpartisipasi,” katanya.
Street Race kali ini akan dilaksanakan di Jalan Benyamin Sueb, Kemayoran. Terdapat 22 kelas balapan sepeda motor yang digelar dalam acara ini, mulai dari Mio 58/59 hingga Ninja Sunmori 85 kg up.
Ajang ini pertama kali diselenggarakan pada awal 2022. Program yang diinisiasi Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Fadil Imran, saat itu, dimanfaatkan baik oleh kalangan pegiat balap sepeda motor jalanan. Masyarakat juga banyak yang antusias menonton aktivitas yang biasanya dilaksanakan secara ilegal di jalanan di malam hari.
Polda Metro Jaya juga mencoba menyalurkan minat remaja dengan menggelar Street Boxing sejak Juni 2022. Remaja-remaja muda, termasuk yang pernah terjerat masalah kenakalan remaja, direkrut untuk mendapat pelatihan tinju di wilayah tinggal mereka, khususnya di Jakarta. Februari lalu, kegiatan ini sudah memasuki penyelenggaraan ketiga dan diadakan di Gelanggang Olahraga Remaja di Bulungan, Jakarta Selatan.
”Seperti di Bulungan ini, kebetulan ini memang momennya street boxing dan daerah ini jadi tempat perkumpulan anak muda yang sering tawuran antarsekolah,” kata Ketua Panitia Street Boxing Polda Metro Jaya Komisaris Akasa Rambing (Kompas, 27/2/2023).
Kriminolog dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia, Yogo Tri Hendiarto, saat menanggapi fenomena tawuran dan penindakan oleh kepolisian, menilai, pencegahan merupakan cara baik untuk mengatasi kenakalan remaja daripada pemberian hukuman. Pemberian hukuman, menurut dia, tidak terbukti dalam berbagai penelitian dapat mengurangi terulangnya kasus serupa.
Polisi cukup berperan dalam upaya pencegahan ini. Program Polda Metro Jaya, seperti Street Race, untuk menampung hobi balap sepeda motor sampai Street Boxing bisa berguna. Sayangnya, program itu belum konsisten untuk bisa dimanfaatkan masyarakat (Kompas.id, 30/5/2023).
”Polisi bisa beri edukasi bahaya tawuran (sebagai salah satu bentuk kenakalan remaja). Tetapi perlu juga kegiatan kompetitif untuk remaja, yang mungkin akan memudahkan mereka bekerja di masa mendatang. Pembangunan masyarakat harus parsial, melibatkan berbagai pemangku kebijakan. Misal, membangun gelanggang remaja, pelajar harus diajak untuk mengikuti berbagai aktivitas produktif, entah beladiri atau memasak, itu perlu dimunculkan,” ujarnya.