Tertipu Penyedia Jasa, Ratusan Siswa MAN 1 Kota Bekasi Gagal Ikut Karyawisata
Kasus penipuan yang merugikan 288 siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kota Bekasi bermula saat pihak sekolah berencana mengadakan karyawisata ke Yogyakarta pada 28 Mei 2023.
Oleh
STEFANUS ATO
·3 menit baca
BEKASI, KOMPAS — Sebanyak 288 siswa Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Bekasi, Jawa Barat, gagal mengikuti karyawisata karena diduga tertipu pihak penyedia jasa panitia penyelenggara. Para pelajar itu merugi hingga ratusan juta rupiah.
Kasus penipuan yang merugikan 288 siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kota Bekasi bermula saat pihak sekolah berencana mengadakan karyawisata ke Yogyakarta pada 28 Mei 2023. Para siswa kemudian memilih salah satu panitia penyelenggara (event organizer/EO) dengan nama Jogja Holiday Centre. Penyedia jasa itu dipilih karena memberi tawaran menarik berupa menginap di hotel bintang lima, berwisata ke Lava Tour, Tubing Klaten, Malioboro, sampai ke Universitas Gadjah Mada.
”Namun, saat itu pihak EO membatalkan secara sepihak karyawisata satu hari sebelum keberangkatan. Alasannya sangat subyektif dan menurut kami tidak masuk akal,” kata kuasa hukum MAN 1 Kota Bekasi, Samsudin, Jumat (9/6/2023) di Bekasi.
Pihak sekolah dan siswa yang saat itu telah menyerahkan uang sebesar Rp 470 juta ke pihak Jogja Holiday Centre memutuskan menggelar musyawarah bersama EO tersebut. Dari pertemuan itu, pihak Jogja Holiday Centre berjanji untuk memberangkatan kembali para siswa pada Kamis (8/6/2023).
Namun, janji itu juga batal ditepati pada 8 Juni 2023. Para siswa kecewa lantaran mereka kembali gagal berangkat setelah menunggu selama tiga jam sejak pukul 17.00.
”Janjinya pukul 20.00, berangkat. Tetapi, karena sudah lewat, maka saya katakan EO wanprestasi (ingkar janji). Kami akan melakukan langkah hukum karena bagaimanapun, EO melakukan penipuan. Kami akan menggugat secara perdata,” ujarnya.
Kepala Sekolah MAN 1 Kota Bekasi Lukmanul Hakim mengatakan, setelah pihak Jogja Holiday Centre batal menepati janjinya untuk memberangkatkan para siswa pada 8 Juni 2023 pukul 20.00, pihak sekolah langsung melapor ke polisi. Sekolah akan mengawal kasus penipuan itu hingga Jogja Holiday Centre mengembalikan uang milik para siswa.
”Demi anak-anak, tetap akan kami berangkatkan. Tentunya dengan langkah-langkah koordinasi dengan pengurus komite, wali murid, dan panitia internal,” ucapnya.
Gelagat aneh
SM (43), salah satu orangtua siswa MAN 1 Kota Bekasi, mengatakan, para orangtua mulai curiga dan merasa ada hal yang tak beres ketika keberangkatan pertama pada 28 Mei batal. Para wali murid mulai curiga ada hal yang tak beres antara pihak sekolah dan Jogja Holiday Centre.
”Kemudian ada kesepakatan dan diundur ke 8 Juni 2023. Kami ikut saja sebagai orangtua siswa,” ucapnya.
Rencana keberangkatan itu kian nyata setelah pada 8 Juni 2023 sore, ada tiga bus yang dikirim Jogja Holiday Centre tiba di lokasi penjemputan. Namun, alih-alih mengangkut para siswa, petugas EO di bus tersebut hanya membagikan sejumlah makanan cepat saji kepada para siswa yang telah berjam-jam menunggu. Usai membagikan makanan cepat saji, para petugas itu pergi begitu saja.
”Ini menyangkut psikis anak kami. Kami meminta uang anak-anak kami dikembalikan dan meminta karyawisata tetap dilaksanakan dengan mengganti EO,” kata SM.