Tingkatkan Pendapatan Nontiket, MRT Luncurkan Situs Ritel
Di tengah kenaikan jumlah penumpang, MRT Jakarta berupaya menaikkan pendapatan dari aspek nontiket, khususnya dari sektor ritel. Untuk memudahkan peminat, MRT meluncurkan situs resmi terkait ritel.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Seiring meningkatnya jumlah penumpang, MRT Jakarta berupaya meningkatkan pendapatan dari aspek nontiket atau non-fare box revenue. Salah satunya dengan meluncurkan situs terkait ritel sebagai upaya menyewakan ruang-ruang di stasiun untuk mendapatkan pendapatan.
Kepala Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) DKI Jakarta Nasruddin Djoko Surjono, Jumat (2/6/2023), menjelaskan, untuk pendapatan nontiket atau non-fare box (NFB) dari sektor ritel, ada sejumlah potensi yang dimiliki MRT Jakarta, yaitu dari penyewaan ruang dan periklanan.
”MRT bisa memanfaatkan ruang-ruang di stasiun dan tiang-tiang penyangga MRT untuk dapat dijadikan potensi guna meningkatkan pendapatan NFB bagi MRT Jakarta,” kata Djoko.
Pemanfaatan ruang di stasiun itu, kata Djoko, tidak hanya dirasakan oleh MRT Jakarta, tetapi juga bagi pengguna jasa transportasi tersebut. Ia mencontohkan, ritel yang menyediakan makanan atau minuman bisa dinikmati penumpang sebelum memasuki peron atau sambil menunggu waktu kereta datang.
Direktur Pengembangan Bisnis PT MRT Jakarta (Perseroda) Farchad H Mahfud dalam Forum Jurnalis MRT Jakarta, Rabu (31/5/2023), mengatakan, dengan meningkatnya jumlah penumpang setelah pandemi Covid-19 terkendali, MRT Jakarta menggiatkan kembali pemasaran ritel agar stasiun kembali ramai oleh berbagai ritel yang dibutuhkan penumpang. Farchad menjelaskan, tantangan utama dalam pemasaran tersebut adalah masih banyak usaha atau pasar yang terdampak pandemi.
”Terbaru, pada Mei 2023 ada 37 ritel baru yang beroperasi di tiga stasiun MRT Jakarta, yaitu Stasiun MRT Fatmawati Indomart, Stasiun MRT Blok M BCA, dan Stasiun Lebak Bulus. Rinciannya, ada 14 UMKM dan 23 ritel reguler,” kata Farchad.
Guna memudahkan pemilik atau pengusaha ritel yang berminat mengisi ruang-ruang sewa di stasiun, tambah Farchad, MRT Jakarta meluncurkan situs resmi terkait penyewaan ritel. ”Situs itu adalah http://retail.jakartamrt.co.id/home. Mereka yang berminat bisa membuka situs itu untuk tahu ruang yang bisa disewa dan mengisi data untuk nantinya tim dari MRT,” katanya.
Potensi ruang-ruang sewa di stasiun yang bisa disewa, lanjut Farchad, terdiri atas sejumlah varian luasan. Untuk ritel seluas 12 meter persegi hingga 42 meter persegi ada di 13 stasiun; untuk ritel specialty dengan luas 30-60 meter persegi ada di Stasiun Dukuh Atas dan Stasiun Blok M BCA. Lalu untuk ritel vending machine seluas 1-2 meter persegi ada di 13 stasiun dan ritel UMKM ukuran 2 meter x 2 meter ada di Stasiun Dukuh Atas BNI, Stasiun Fatmawati Indomart, dan Stasiun Lebak Bulus Grab.
Untuk jenis kebutuhan, lanjut Farchad, yang dicari penumpang MRT Jakarta melalui ritel-ritel itu adalah makanan, minuman, hingga grocery (kebutuhan sehari-hari). Rata-rata yang bisa dimakan atau diminum di stasiun.
Djoko menambahkan, untuk pendapatan dari NFB itu, per 31 Desember 2022 (audited), MRT Jakarta membukukan Rp 478 miliar. Pendapatan sebesar itu bukan hanya datang dari sektor ritel, melainkan juga dari kerja sama layanan periklanan, hak penamaan stasiun, kerja sama penerimaan uang digital, kerja sama penerimaan uang elektronik, kerja sama periklanan luar ruang media pilar, juga kerja sama periklanan pada cooling tower dan ventilation tower.