Persiapan Balapan Formula E Jakarta Tersisa Pekerjaan Minor
Pekerja membenahi akses jalan untuk lalu lalang kendaraan dan orang, pemasangan tembok pembatas antara ”marshal” dan petugas keamanan dengan penonton yang berjarak 3 meter, dan menempel iklan sponsor di tembok pembatas.
Oleh
FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Lintasan balapan Formula E Jakarta sudah siap untuk adu pacu mobil bertenaga listrik generasi ketiga atau Gen3 pada 3 Juni dan 4 Juni 2023. Tersisa pekerjaan kecil di sekitar lintasan dan panggung untuk penonton di AGI Jakarta International E-Prix Circuit, Ancol Taman Impian, Jakarta Utara, serta persiapan kegiatan untuk menyemarakkan musim ke-9 kejuaraan dunia ABB FIA Formula E World Championship tersebut.
Selasa (9/5/2023), Irawan Sucahyono, Advisor Formula E Jakarta, mendampingi awak media meninjau persiapan Jakarta menjadi tuan rumah seri ke-10 dan ke-11 ajang Formula E. PT Jakarta Propertindo (Perseroda) sebagai panitia pelaksana telah merampungkan pengaspalan kembali pada empat titik lintasan yang berada di tikungan. Perbaikan itu sesuai ketentuan FIA bahwa seluruh sirkuit kejuaraan dunia harus sudah siap terlebih dahulu karena bakal diperiksa kelaikannya.
”Aspal sudah 100 persen siap. Tim kami mengeruk dan mengganti dengan aspal baru pada bagian tikungan yang rusak,” ujar Irawan.
Tersisa pekerjaan minor di sekitar lintasan. Pekerja masih membenahi akses jalan untuk lalu lalang kendaraan dan orang, pemasangan tembok pembatas antara marshal dan petugas keamanan dengan penonton yang berjarak 3 meter, dan menempel iklan sponsor di tembok pembatas sirkuit.
Irawan menambahkan, panitia pelaksana juga mengecek kelaikan sirkuit supaya tak ada genangan saat hujan. AGI Jakarta International E-Prix Circuit dirancang dengan sistem pembuangan air dua arah, ke kiri dan kanan, dengan jarak 4 meter dari tikungan.
”Persiapan sesuai rencana. Tribune dan kursi masih bagus. Tim kami memastikan rangkanya kokoh supaya tak ada lagi insiden yang terjadi seperti tahun 2022,” katanya.
Insiden menjelang balapan Formula E 2022 itu ketika atap tribune penonton ambruk karena hujan deras dan angin kencang, Jumat (27/5/2022) malam. Panitia pelaksana bergerak cepat dengan memperbaiki dan memperkuat struktur satu atap grand stand di tribune yang roboh itu.
Selain itu, panitia pelaksana turut menata tribune penonton dan venue acara yang akan menampung 70.000 penonton, baik di arena balapan maupun di kawasan Ancol Taman Impian. Target rampungnya pekerjaan tersebut hingga dua pekan sebelum balapan.
Panitia pelaksana juga mengantisipasi cuaca panas dengan menyediakan payung di area tribune dan tempat berteduh di stan ataupun Ancol Beach City Mall. Disediakan pula isi ulang air minum secara gratis di area acara sehingga penonton diimbau membawa botol minum atau tumbler sendiri.
Project Director Formula E Jakarta Ivan Cahya Permana menyatakan, pekerjaan sudah sesuai rencana karena tidak ada pembuatan sirkuit baru seperti perhelatan pertama tahun 2022. Panitia pelaksana juga menyiapkan lahan parkir yang memadai di Lapangan Parkir Benyamin Suaeb milik Badan Layanan Umum Pusat Pengelolaan Kompleks Kemayoran.
Pemegang tiket Formula E Jakarta dapat memarkirkan kendaraan pribadinya di situ. Kemudian melanjutkan perjalanan dengan bus yang telah disedikan untuk pergi-pulang.
”Lahan parkir terbatas. Kami sarankan pakai transportasi umum. Ada bus wara-wiri siap antar jemput di kawasan Ancol,” kata Ivan.
Sementara itu, sebanyak 8.000 tiket telah terjual. Tiket tersebut diklaim belum termasuk yang dibeli korporasi untuk pelanggan premiumnya.
FIA Formula E dalam situs resminya juga mengumumkan pembaruan peraturan olahraga untuk musim ke-9 kejuaraan dunia ABB FIA Formula E World Championship. Pembaruan tersebut sudah disetujui oleh Dewan Olahraga Motor Dunia, FIA.
Balapan musim ke-9 akan berlangsung dalam beberapa putaran. Hal ini berbeda dari format sebelumnya yang berjalan dalam periode waktu tertentu dengan durasi 45 menit per satu kali balapan.
FIA Formula E bekerja sama dengan mitra teknologi strategis dalam pengembangan baterai perintis dan kemampuan pengisian daya. Hasilnya mobil Gen3 lebih kecil, cepat, dan ringan untuk menerima dorongan energi selama balapan.
Kolaborasi tersebut menghasilkan baterai yang mampu menerima energi 4 kilowatt dalam waktu 30 detik. Baterai ini digadang sebagai tercanggih saat ini yang dihasilkan oleh booster 600 kilowatt. Dengan pengisian daya itu, tenaga mobil dimungkinkan meningkat selama beberapa saat agar dapat mengejar atau menyalip lawan.