Kapal Nelayan Tenggelam di Kepulauan Seribu, Tiga Korban Ditemukan Meninggal
Perahu yang ditumpangi enam orang nelayan tenggelam di Pantai Damar, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, pada Jumat (14/4/2023) sekitar pukul 16.00.
Oleh
STEFANUS ATO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kapal nelayan terempas ombak dan tenggelam di perairan Pulau Damar, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Tiga nelayan ditemukan meninggal, satu korban hilang, dan dua korban lain selamat.
Kepala Kantor SAR Jakarta Fazzli mengatakan, perahu nelayan yang ditumpangi enam nelayan tenggelam di Pantai Damar, Kepulauan Seribu, pada Jumat (14/4/2023) sekitar pukul 16.00. Akibat musibah itu, tiga korban meninggal dan satu korban lain masih dalam pencarian.
”Satu korban tenggelam ditemukan Senin (17/4/2023) pukul 16.40. Korban tiba di darat pukul 19.58 dan sudah dievakuasi menuju rumah sakit untuk proses selanjutnya,” kata Fazzli dalam siaran pers, Selasa (18/4/2023), di Jakarta.
Fazzli menambahkan, korban yang ditemukan pada Senin pukul 16.40 bernama Aseng (35). Korban yang sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusomo (RSCM) itu merupakan korban ketiga yang ditemukan selama pencarian.
Dalam pencarian yang dilakukan SAR Jakarta sejak perahu itu tenggelam, Jumat lalu, dua korban lain atas nama Budi Lautama (30) dan Boh Tek Liong (49) juga ditemukan meninggal. Dua korban itu ditemukan pada Minggu (16/4/2023).
”Kami saat ini masih terus mencari satu korban lain yang belum ditemukan. Korban terakhir bernama Tohari (39),” katanya.
Proses pencarian para korban yang tenggelam di Pulau Damar itu menggunakan alat utama laut yang dimiliki unsur SAR gabungan. Alat tersebut antara lain RIB 03 milik Kantor SAR Jakarta, kapal patroli milik Satuan Polisi Perairan Kepolisian Resor Kepulauan Seribu, dan kapal milik Persatuan Nelayan Muara Angke.
Proses pencarian melibatkan beragam unsur gabungan itu juga terus diperluas. Area pencarian diperluas hingga mencapai 110 mil laut atau sekitar 200 kilometer.
Berulang
Musibah kecelakaan kapal di perairan Kepulauan Seribu terjadi berulang. Sebelumnya, pada 22 Februari 2023, Kapal Motor Bahtera II yang mengangkut pangan bersubsidi atau KJP pangan bocor karena hantaman ombak di perairan bagian selatan Pulau Gosong Sekati, Kepulauan Seribu. Kapal beserta seluruh awak dan penumpang dievakuasi Ke Pulau Karya, sedangkan pangan bersubsidi tak terselamatkan.
Kapal itu awalnya membawa KJP pangan dari Dermaga Marina Ancol ke Pulau Kelapa pada 22 Februari dini hari. Pangan bersubsidi itu rencananya untuk warga Pulau Kelapa, Pulau Kelapa Dua, Pulau Harapan, dan Pulau Sebira.
Namun, dalam perjalanan, tepatnya pukul 05.30, kapal yang dinakhodai Abdul Gafar itu dihantam angin kencang dan ombak sehingga timbul kebocoran. Kebocoran tidak bisa ditangani dan air laut kian banyak masuk ke kapal sampai memenuhi badan kapal hingga anjungan.
”Posisi setengah badan kapal tenggelam dan menyisakan anjungan. Sebagian pangan dibuang ke laut untuk mengurangi beban muatan,” ujar koordinator Unit Siaga SAR Kepulauan Seribu, Darmawan.
Kecelakaan di perairan Kepulauan Seribu juga pernah melibatkan Kapal Motor Nurul Hidayah yang tenggelam karena matinya mesin kapal dan kelebihan muatan di Pulau Payung, 23 Desember 2022. Tiga awak kapal dan tiga penumpang selamat.