Operasional KCJB dan LRT Jabodebek Bakal Jadi Kado HUT Ke-78 RI
KAI terus mengejar penyelesaian LRT Jabodebek dan KCJB. LRT Jabodebek ditargetkan beroperasi Juli 2023, Adapun pengoperasian secara resmi kedua proyek strategis nasional itu menjadi kado bagi HUT RI ke-78 tahun ini
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Peresmian operasional Kereta Cepat Jakarta Bandung atau KCJB dan LRT Jabodebek akan dilakukan Augustus 2023. Peresmian itu akan menjadi kado Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-78 RI tahun ini. Saat ini, proses konstruksi dua proyek strategis nasional itu terus dipacu.
Vice President Corporate Secretary PT KAI Joni Martinus melalui keterangan tertulis, Selasa (4/4/2023), menjelaskan, pernyataan terkait kado ulang tahun itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat peresmian penyelesaian pemasangan rel KCJB di Stasiun KCJB Halim, Jakarta, Jumat (31/3/2023).
Dengan penyelesaian pemasangan rel KCJB, Joni melanjutkan, saat ini seluruh jalur ganda KCJB sepanjang 142,3 kilometer telah terpasang rel. Proses peletakan rel atau track laying memakan waktu 12 bulan sejak 20 April 2022.
General Manager Corporate Secretary KCJB Rahadian Ratry menjelaskan, proses pemasangan rel menggunakan mesin merupakan pertama kali diterapkan di Indonesia. Mesin tersebut mampu memasang rel hingga sepanjang 5 km per hari, lebih cepat jika dibandingkan dengan pekerjaan secara manual.
Adapun rel yang dipasang adalah khusus untuk kereta api cepat, yaitu rel tipe R60 sepanjang 500 meter yang disambungkan dengan metode flash butt welding. Dengan metode tersebut, sambungan antar-rel akan terasa mulus sehingga perjalanan KCJB semakin nyaman karena minim guncangan.
Saat ini progres konstruksi KCJB telah mencapai 86 persen sesuai hasil verifikasi para konsultan. Adapun pembangunan stasiun yang sebagian besar sudah di atas 90 persen akan terus dikebut menjelang operasional KCJB.
Setelah itu akan dilakukan fine adjustment sambil paralel listrik aliran atas juga akan terpasang seluruhnya. Nantinya ditargetkan pada 1 Mei akan dilakukan tes berjalan dan paralel diajukan sertifikasi laik operasinya oleh Kementerian Perhubungan.
LRT Jabodebek
Joni menambahkan, dalam rangkaian kegiatan kunjungan tersebut, Luhut juga mengunjungi proyek LRT Jabodebek dari Stasiun LRT Halim menuju Stasiun LRT Dukuh Atas. Adapun progres LRT Jabodebek per 22 Maret 2022 telah mencapai 90,89 persen.
Saat ini, KAI dan pemangku kepentingan terus melakukan uji coba carousel test dengan beberapa rangkaian LRT Jabodebek diuji coba bersamaan secara otomatis tanpa masinis. Tes ini merupakan gambaran pengoperasian LRT Jabodebek saat beroperasi nanti.
Untuk mendukung operasional, lanjut Joni, KAI terus berupaya memenuhi kebutuhan sumber daya manusia untuk LRT Jabodebek, yang memiliki kompetensi sesuai dengan kebutuhan. Di antaranya melalui pelaksanaan sejumlah pelatihan dan sertifikasi bagi awak sarana dan prasarana, serta mempersiapkan petugas pelayanan, pengamanan, dan unit pendukung lainnya.
Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan, sebagai BUMN yang mendapat penugasan dari pemerintah untuk menyelesaikan KCJB dan LRT Jabodebek, pihaknya akan memastikan penyelesaian kedua proyek strategis nasional (PSN) tersebut agar dapat dinikmati masyarakat.
KAI telah mendapatkan penyertaan modal negara (PMN) yang bersumber dari APBN 2021 sebesar Rp 6,9 triliun untuk pembangunan KCJB dan LRT Jabodebek serta penambahan PMN yang bersumber dari APBN 2022 sebesar Rp 3,2 triliun untuk memperkuat perusahaan dalam menyelesaikan proyek KCJB.
”KAI berkomitmen mengelola PMN secara akuntabel dan transparan yang ditujukan bagi sebesar-besar kemakmuran rakyat,” kata Didiek.
Menurut Didiek, bagi masyarakat, PMN akan merealisasikan hadirnya transportasi massal yang lebih efisien dan modern, menyerap lapangan pekerjaan, pengurangan emisi atau penggunaan BBM, dan penghematan waktu perjalanan.
Bagi negara, PMN akan membantu mempercepat penyelesaian PSN berbasis perkeretaapian, mendorong pertumbuhan ekonomi di sekitar stasiun ataupun potensi pengembangan kawasan baru, peningkatan pendapatan negara baik secara langsung maupun tidak langsung, serta meningkatkan citra positif Indonesia di mata dunia dengan dioperasikannya kereta cepat dan LRT yang dioperasikan tanpa masinis.
Adapun bagi KAI, PMN akan memberikan perbaikan struktur modal perusahaan dan kapasitas usaha dalam menyelesaikan dua PSN dengan mempertimbangkan kondisi keuangan KAI yang terdampak pandemi Covid-19.