Penutupan Halte Harmoni Akan Menyulitkan Penumpang Berpindah Bus Transjakarta
Pembangunan MRT Jakarta fase 2A mengakibatkan tiga halte Transjakarta akan dipindah, salah satunya Halte Harmoni yang merupakan halte transit. Modifikasi layanan sesuai dengan kebutuhan penumpang dibutuhkan.
Oleh
HIDAYAT SALAM
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pembangunan jalur MRT fase 2A CP 202 Harmoni-Mangga Besar membuat tiga halte Transjakarta ditutup dan dipindah, salah satunya Halte Harmoni yang akan ditutup mulai Jumat (3/3/2023). Penutupan Halte Harmoni dinilai dapat menyulitkan penumpang dengan perubahan rute layanan Transjakarta.
Apalagi, Halte Harmoni merupakan halte sentral dan transit yang melayani naik dan turun penumpang dari sejumlah koridor dan juga pengendapan bus. Karena itu, pengalihan rute layanan diminta lebih disosialisasikan kepada pengguna Transjakarta.
Dede (61), warga Jembatan Lima, Jakarta Barat, memandangi papan informasi penyesuaian rute Transjakarta di Halte Harmoni. Sebelumnya, ia sudah terbiasa menggunakan koridor 8 dengan turun di Halte Harmoni sebagai halte transit dari Halte Mangga Besar. Lalu berpindah dengan tujuan Halte Lebak Bulus.
Jika Halte Harmoni itu ditutup, ia terpaksa harus berpindah dengan cara turun di Halte Monas, lalu ke Halte Juanda. Selanjutnya, ia dapat menaiki rute baru, yakni Koridor 8 Pasar Baru-Lebak Bulus. Dede menilai pemindahan Halte Harmoni bisa memicu kerumitan saat berpindah bus.
”Saya baru tahu informasinya hari ini. Pasti bakal memperlama perjalanan saya,” ujar Dede yang berdagang makanan di kawasan Lebak Bulus, Senin (27/2/2023).
Serupa dengan Dede, Aisyah (26), pengguna bus Transjakarta Koridor 2 Pulogadung-Harmoni, mengatakan, Halte Harmoni merupakan halte sentral dan halte transit sehingga banyak aktivitas penumpang yang turun ataupun naik di halte tersebut. Apalagi, di halte ini selalu ada antrean penumpang yang sesak pada jam sibuk.
”Ini akan sangat merepotkan sekali nanti,” ucap Aisyah, warga Kedoya, Jakarta Barat.
Hingga pukul 11.00, di Halte Harmoni ditemukan antrean penumpang, salah satunya dari rute Harmoni-Pulogadung dengan panjang antrean sekitar 5 meter. Penumpang pun berdesakan saat berjalan menuju bus.
Giovanno (15), penumpang bus Transjakarta Koridor 1 Kota-Blok M, sangat mengandalkan layanan ini menuju Sekolah Budi Mulia di Ciledug, Kota Tangerang, Banten. Karena tinggal di Sawah Besar, Jakarta Pusat, dia menumpang bus Koridor 1 di Halte Sawah Besar, kemudian transit di Halte CSW untuk berganti bus menuju Halte Puri Beta.
Diketahui, penutupan halte telah dimulai dari Halte Mangga Besar pada 25 Februari 2023. Lalu, Halte Sawah Besar ditutup pada 28 Februari 2023 dan terakhir Halte Harmoni pada 3 Maret 2023. Adapun halte sementara Transjakarta telah dibangun di sepanjang area Jalan Gajah Mada dan Jalan Hayam Wuruk berkaitan dengan pembangunan MRT fase 2A.
Penutupan tiga halte itu akan berimbas pada layanan Transjakarta. Layanan yang terdampak adalah layanan bus rapid transit (BRT) Koridor 1 (Blok M-Kota), Koridor 2 (Pulogadung-Harmoni), Koridor 3 (Kalideres-Pasar Baru), Koridor 8 (Lebak Bulus-Harmoni).
Kepala Divisi Sekretariat Perusahaan Transjakarta Apriastini Bakti Bugiansri menuturkan, layanan non-BRT juga ikut terdampak. Di antaranya, rute 1A Pantai Maju-Balai Kota, lalu rute 2A Pulogadung-Rawa Buaya, rute 5C PGC-Harmoni, ataupun rute 7E Kampung Rambutan-Harmoni via Cempaka Putih.
Untuk Halte Harmoni, Apriastini mengatakan, pihaknya akan mengalihkan penumpang yang selama ini transit di sana ke halte transit pengganti. Halte transit pengganti itu berada di Halte Juanda, Halte Monas, Halte Kota, Halte MH Thamrin, dan Halte Bundaran HI.
”Pembangunan MRT fase 2A pasti berdampak pada pengguna Transjakarta. Karena itu, kami menyiapkan solusi dan strategi seperti pengalihan rute dan penambahan armada. Selain itu, untuk kemacetan dan jalanan rusak juga terus berkomunikasi dengan pihak terkait, seperti Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya dan Dinas Perhubungan DKI Jakarta,” katanya.
Tak hanya berdampak pada layanan bagi penumpang Transjakarta, penyesuaian rute ini juga dapat berimbas pada kemacetan rutin di wilayah tersebut. Apalagi, pemindahan halte yang dilakukan itu diperkirakan memakan waktu sekitar lima tahun.
Pengamat transportasi Darmaningtyas menilai kemacetan saat ini tak jauh berbeda dari sebelumnya. Meski begitu, ia menilai perlu ada modifikasi layanan.
Darmaningtyas menyarankan pihak Transjakarta modifikasi layanan sesuai dengan kebutuhan penumpang sehingga tidak akan menyulitkan pengguna. Contohnya, jika selama ini Koridor 3 mencakup Kalideres menuju Harmoni saja, maka dengan ditutupnya Halte Harmoni, layanan tersebut dapat diteruskan sampai Kota atau Monas.
”Perlu dibuka rute seperti Kota-Pulogadung sehingga orang dari Kalideres mau ke Pulogadung bisa memilih dari Kota atau dari Monas,” ujarnya.