Juanda, Monas, dan Bundaran HI Jadi Halte Transit Pengganti
Karena pembangunan CP 202 Fase 2A MRT Jakarta, tiga halte Transjakarta akan dipindah. Transjakarta fokus pada Halte Harmoni yang merupakan halte transit dan menyiapkan tiga halte besar sebagai halte transit pengganti.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pembangunan konstruksi MRT Jakarta paket kontrak 202 Harmoni-Mangga Besar membuat layanan Transjakarta berubah. Transjakarta menyiapkan Halte Juanda, Halte Monas, dan Halte Bundaran Hotel Indonesia menjadi halte transit pengganti sementara Halte Harmoni Central Busway.
Kepala Divisi Project Management for Construction 1 PT MRT Jakarta (Perseroda) Sony Desta dalam Forum Jurnalis MRT Jakarta, Kamis (23/2/2023), menjelaskan, untuk pembangunan konstruksi paket kontrak (CP) 202 dari Harmoni ke Mangga Besar, MRT Jakarta akan membangun tiga stasiun bawah tanah. Ketiganya yaitu Stasiun Harmoni, Stasiun Sawah Besar, dan Stasiun Mangga Besar.
Setiap stasiun berada tepat di area sekitar halte eksisting Transjakarta yang ada, baik Halte Harmoni, di Sawah Besar, dan di Mangga Besar. ”Sehingga, sebelum kami memulai pekerjaan station work, yang berada di tiap-tiap stasiun, kami akan mengalihkan halte eksisting tersebut ke halte sementara yang kita bangun berdekatan dengan halte-halte eksisting,” kata Sony.
Pemindahan halte dari halte eksisting ke halte temporer dijadwalkan secara bertahap. Halte Mangga Besar pada 25 Februari 2023, Halte Sawah Besar pada 28 Februari 2023, dan Halte Harmoni pada 3 Maret 2023.
Direktur Operasi dan Keselamatan PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Yoga Adiwinarto yang turut hadir dalam forum jurnalis tersebut menjelaskan, dari ketiga halte yang akan dipindahkan ke halte sementara itu, halte Harmoni yang akan menjadi titik perhatian. Itu karena halte Harmoni merupakan halte transit.
Dalam layanan normal, layanan rute BRT dan non-BRT mengarah ke Harmoni. Penumpang dari berbagai rute berpindah atau transit di Halte Harmoni.
Rute BRT yang melewati Harmoni adalah rute Koridor 1 Blok M-Kota, rute Koridor 2 Pulo Gadung-Harmoni, rute Koridor 3 Kalideres-Harmoni, dan rute Koridor 8 Lebak Bulus-Harmoni. Adapun rute-rute non-BRT yang melewati Harmoni di antaranya 1A Pantai Maju-Balaikota DKI Jakarta, 5C PGC 1-Harmoni, 6A Ragunan-Monas via Kuningan, 6B Ragunan-Monas via Semanggi, ataupun 7F Kampung Rambutan-Harmoni via Cempaka Putih.
Pembangunan CP 202 yang diperkirakan memakan waktu sekitar lima tahun sehingga ada pemindahan halte. Hal itu menyebabkan banyak pengalihan layanan. Untuk mengakomodasi pergerakan yang sangat besar ke arah Harmoni yang terdampak pemindahan halte, Transjakarta melakukan modifikasi rute layanan.
Dengan dibangun di dua sisi, di Jalan Hayam Wuruk dan Jalan Gajah Mada, halte temporer Harmoni tidak akan menjadi halte transit. Jadi, untuk Koridor 2, 3, dan 8, tidak akan ke Halte Harmoni temporer.
”Jadi, Halte Harmoni temporer hanya akan melayani koridor 1 dan beberapa rute lain yang bukan transit,” ucap Yoga.
Halte transit akan digantikan perannya oleh tiga halte lainnya, yaitu Halte Juanda, Halte Monas, dan Halte Bundaran HI. Pengalihan halte transit itu membuat penumpang yang selama ini melewati Halte Harmoni untuk transit dan berganti rute kini harus beralih ke halte transit pengganti.
Yoga mencontohkan, rute 7F Kampung Rambutan-Harmoni tidak akan berhenti di Harmoni, tetapi di Juanda. Rute 6A dan 6B dimodifikasi tidak akan melewati Harmoni, tetapi berhenti di Halte Bundaran HI atau Halte MH Thamrin. Rute 5C dari PGC ke Harmoni menjadi PGC-Juanda.
Rute BRT 8 Lebak Bulus-Harmoni menjadi Lebak Bulus-Pasar Baru. Rute BRT 3 Kalideres-Harmoni menjadi Kalideres-Bundaran HI. Sementara rute BRT 2 Pulo Gadung-Harmoni menjadi Pulo Gadung-Juanda.
Menurut Yoga, pemilihan halte transit pengganti itu sudah diperhitungkan dengan kepadatan yang dialihkan dari Harmoni. Juga pengalihan rute-rute yang disusun, disesuaikan dengan tujuan para penumpang.
Untuk Halte Monas, jelas Yoga, karena akan menampung kepadatan penumpang yang tinggi, dalam waktu dekat juga akan diperpanjang dan ditambah pintu-pintu penaikan dan penurunan penumpang.
”Kami akan terus menginformasikan perubahan rute dan layanan. Transjakarta juga akan mengoptimalkan petugas halte atau pramusapa, selain menggencarkan sosialisasi,” ujarnya.